Chapter 42 - Terungkapnya rahasia

5K 349 77
                                    

[Sebelum mulai, author mau minta maaf karena nggak sempat balas komentar kalian di Chapter 41. Akhir-akhir ini, author sibuk banget, terus kalau udah di rumah, hape dipinjem keponakan, jadi nggak sempat buka2 wp. Tapi, tenang, author udah baca satu persatu kok. Okay, Happy Reading!! ]

.
.
.
.
.
.

....tangisan penuh luka. Penyesalan tiada tara. Tak akan ada cara kembalinya. Jadi jalani saja. Mungkin sudah takdirnya....

*
**
***

[No details proofreading. Mohon untuk tidak meminta double up, karena cb ini cukup panjang lebih dr 4rb kata jadi setara dgn dua Chapter.]

"Ng... Yang saya lihat adalah..." ... "... Tuan Smith junior." Ungkap Sam.

"APA?! Loui?!" Sungguh terkejut James saat mendengar nama itu.

"Iya, Tuan Reid." Sam mengkonfirmasi.

"Apa itu sungguh dia?! Apa kau tidak salah lihat?!"

"Saya ada mengambil gambarnya, Tuan Reid."

"Kalau begitu kirim kepadaku sekarang juga!"

"Baiklah, akan saya kirim."

Sam lalu mengirim gambar itu melalui pesan singkat WhatsApp.

James segera membuka pesan tersebut. Matanya membulat kala melihat bahwa itu benar-benar Loui.

"Kau benar..." Suara James bergetar karena geram.

"Lalu apa yang harus saya lakukan, Tuan Reid?" Tanya Sam.

"Pulanglah.." titah James.

Sam bingung mendengar itu. "Hah? Bukankah Tuan Reid menyuruh saya mengantar Tuan Reid kemari?"

"Tidak jadi, besok saja." ... "Besok aku akan menemui Loui di kantor terlebih dahulu. Barulah aku menjemput Naddie. Sekarang kau pulang saja." Terang James.

"Baiklah, Tuan Reid. Saya akan pulang." Sahut Sam, lalu memutuskan panggilan tersebut.

James berpikir keras, kenapa Loui membantu Nadine. Apakah tuduhannya benar bahwa Loui bekerjasama dengan Nadine? Atau karena Loui benar-benar hanya ingin menolong Nadine?

**

Ketika malam tiba.

James menolak makan malam. Ia sedang tidak nafsu makan katanya.

Orang-orang di rumah itu belum tahu, jika James sudah tahu.

Di tengah malam.

James pergi keluar rumah, ia pergi ke sebuah klub malam elit, yang dulu sering ia kunjungi sebelum menikah dengan Nadine.

"Hah? Itu James?!" Ujar Alex teman lamanya dulu saat sering ke klub malam. Ia terkejut melihat James karena sudah lama James tak pergi ke klub itu.

Temannya yang lain, Bret, ikut menoleh, "kau benar, sebuah keajaiban. James datang kemari!"

"James!!" Seru Alex kemudian.

James lalu menghampiri mereka tanpa menyapa kembali atau apapun itu.

"Hei, tumben sekali kau datang kemari, mungkin sudah hampir satu tahun kau tak kemari." Ujar Bret.

"Terserahku, bukan urusan kalian!" Balas James. Ia lalu meminum alkohol yang ia pesan.

Kedua temannya saling melirik memberi kode untuk menanyakan tentang rumor yang beredar.

Let Me InWhere stories live. Discover now