Chapter 16 : The darkness

64 11 4
                                    

Hai...
Jangan lupa vomment ya...
Typo bertebaran...
_____________

Anaya Pov

'Teletra'

Saat kami berempat menyebutkan matra itu dibawah kaki kami seperti muncul sebuah sinar,
Karena sinar itu begitu silau aku menutup mataku dan saat aku membukanya aku sudah berada di sebuah taman.
-Apakah ini taman anggrek?-batinku

"Arif apakah kamu tahu dimana keberadaan Leon dan silvia sekarang ?"tanyaku pada arif

"Sebenarnya aku tidak tahu, tapi aku bisa merasakan aura kekuatan leon"ucap arif yang menarik tanganku untuk memasuki taman.

"Eh.. Itu bukannnya silvia dan Leon ya!!, apa mereka sedang melawan apa yang kamu lawan tadi dirumah riani ?"tanyaku pada Leon saat melihat dipohon ujung taman Leon sedang melawan (ya mungkin sang kegelapan itu) sedangkan silvia ada dibelakang pohon.

"Iya, dan maksudmu itu sang kegelapan, Mungkin.. Sebaiknya kita segera kesana!!"ucap arif

lalu aku dan arif segera berlari dengan cepat untuk sampai ketempat Leon dan silvia.
Saat sudah sampai aku segera ke silvia dan menanyakan keadaannya.

"Silvia, kamu tidak apa-apa ?, Apa ada yang terluka ?" Silvia hanya menggeleng mendengarkan aku banyak menanyainya begitu.

Dan itu karena aku khawatir padanya, karena dia malah berbohong dan pergi kesini tidak bilang sejujurnya kepadaku dan Anindya.
Eh!! Tunggu Anindya dan riani, bagaimana keadaan mereka ya ?!, semoga saja mereka tidak ke apa-apa.

"M-maaf karena aku mebohongimu dan Anindya"ucap Silvia dan aku hanya bilang 'tidak apa-apa'

"Dan dimana riani dan anidnya ?"
tanya Silvia

"Aku tidak tahu mungkin mereka sedang berada di taman mawar berusaha melawan 'Sang kegelapan itu' mungkin"ucapku dan itu membuat Silvia kaget dan sedikit takut.

"Apa!!, sebaiknya kita segera kesana"ucap Silvia yang ingin berjalan dan aku menahannya lalu berkata...

"Jangan dulu pergi, tunggu Leon dan arif kemudian kita susul mereka berempat"ucapku dan Silvia menurut padaku untuk tetap memperhatikan Leon dan arif yang sedang bertarung.

Leon pov

"Ah.. kau membawa temanmu ini, itu tidak adil bukan satu melawan 2, bagaimana kalau aku tambah ?"ucap sang kegelapan itu.

Aku hanya menatapnya dan tidak menjawab sama sekali.
Dia sang kegelapan itu berdiri didepanku dan arif, dia menunggu jawaban dari pertanyaannya tadi.

Dan kemudian secara diam-diam arif mengeluarkan pedangnya dan ingin menusuk sang kegelapan itu tapi sayangnya sang kegelapan ini cukup lincah Jadi dia menghindar.

"Ah.. temanmu ini sangat pintar, bagaimana kalau sekarang gantian"ucapnya kemudian mengeluarkan pedang yang memiliki aura hitam.

Dia lalu mengarahkan pedangnya kearah arif dan arif menahan serangan nya dengan pedang yang arif pakai, mereka saling beradu pedang aku baru saja ingin membantu arif tapi sang kegelapan itu memunculkan 2 anak buahnya lagi.

Trikk..

"Hhaa... Haa.. Hhaa..."

"Kami datang, ada apa ?, ah... aku tahu, baiklah"ucap salah satu dari orang yang sang kegelapan itu panggil.

Arif dan sang kegelapan masih serius beradu pedang, sedangkan aku ?! Aku melawan dua orang yang kegelapan itu panggil tadi.

Salah satu nya berhasil aku lukai tepat di pinggir pinggangnya kemudian dia tersungkur mundur dan mengeluarkan darah dia memuntahkan darah ditangannya,

Necklace Crystal Magic [Slow Up]Where stories live. Discover now