Thirty

713 60 2
                                    

"If you can make a woman laugh, you can make her do anything."


"Sepertinya benar kata Yejin, kamu sudah bisa mencintai orang lain." ucap Clara.

"Hhhmmm..." June fokus memperhatikan jalan.

"Maaf untuk malam ini, sudah membuat kamu dan Rose canggung." Clara akan memegang tangan June, namun June langsung mencengkram kemudi dengan kedua tangan.

"Kami tidak canggung, dia perempuan paling pengertian yang aku kenal, setelah mama."

"Jadi kalian sudah baikan?" tanya Clara penasaran.

"Kenapa musti baikan kalau tidak ada hal yang perlu di permasalahkan?" jawab June.

"Jangan bohong, aku cewek Jun, raut muka Rose menunjukan tidak baik-baik saja."

"Rose berbeda dengan kak Clara." seru June yang sudah mulai marah.

"Kamu tidak bisa seperti dulu lagi?"

"Maksud kakak?" June tetap fokus ke jalan tidak melihat muka orang di sampingnya.

"Kamu yakin Rose mampu menjadi pendamping kamu? dengan masa lalu kamu seperti itu dia masih menerima kamu apa adanya?"

"Dia sudah tau cerita masa laluku kak, semuanya."

"Semuanya? ketika kamu masuk rehabilitasi alkohol, Rose juga sudah tahu?" Clara berusaha menyentuh bahu Jun.

"Stop kak, dulu aku masih bodoh menganggap kakak akan mencintaiku balik, setelah aku kenal Rose, semua berubah, tidak semua cewek seperti kakak." June menatap Clara, dan mematikan mesin mobil.

"Aku balik ke Korea karena kamu June."

"Please, silahkan turun." June menunjuk pintu disamping Clara.

"Aku minta maaf untuk 3 tahun ini, June." Clara memajukan badannya ke June.

"Cukup kak, aku sudah bilang kemarin, saat ini cuma Rose yang aku butuhkan."

"Kasih aku kesempatan, dulu kamu masih terlalu kecil buat aku Jun, sekarang kamu sudah jadi pria yang dewasa dan sadar betapa tulusnya kamu di masa lalu. Aku benar-benar minta maaf sudah meninggalkan kamu begitu saja."

June turun dari mobilnya, dia berjalan memutari dan membuka pintu disamping Clara. "Mungkin satu bulan lalu aku bisa terima kakak, sudah malam kak, masuklah.."

"Aku bisa memberi semua yang Rose tidak bisa beri ke kamu." tangan Clara menyentuh dada  June.

"Hahaha..." June melepaskan tangan Clara dari dadanya, lalu menutup pintu dibelakang Clara dan masuk mobil.

"Selamat malam kak." June membuka jendela mobilnya dan pergi begitu saja.

Mobil June memasuki garasi, dia berusaha menghubungi Rose tapi tidak bisa. Ponsel Rose sepertinya di matikan. June mandi dan bersiap untuk tidur, mencoba menghubungi Rose kembali dan gagal. Malam itu June tidak bisa tidur, dia terus menerus memikirkan Rose. Jam dinding menunjukan pukul 1 dini hari. June beranjak ke kamar Yejin menuliskan sesuatu di kaca meja rias kakaknya.

Disinilah June, masuk ruangan yang beraroma vanila secara mengendap-endap. June mengedarkan pandangan, sunyi dan tidak ada orang. Terlihat tas Rose diatas sofa. June berjalan ke kamar Rose, membuka pintunya dan ternyata tidak dikunci. June membuka baju hangatnya, meletakkan di kursi depan meja belajar Rose. Dia beranjak ke tempat tidur Rose, memandangi Rose yang sedang tidur.

Pipi Rose tampak basah, June memang tidak layak mendapatkan perempuan ini. Rose terlalu baik buat dia, tapi June ingin sekali egois, Rose hanya untuk dirinya sendiri. Malam setelah makan malam dengan Clara dan keluarganya, dia tahu benar perasaannya tidak bisa dibohongi. Clara tidak lagi memberikan efek berarti bagi perasaan dan tubuhnya.

Just Go.. | JunrosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang