Fifty-one

771 61 7
                                    

"The water shines only by the sun. And it is you who are my sun."– Charles de Leusse

-ROSE POV-

Kata orang peristiwa yang "menarik" bagi ingatan kita akan direspon secara alami oleh otak sebagai sebuah kejadian yang seolah baru saja terjadi pada hari ini. Itu yang aku rasakan sekarang, waktu berjalan sangat cepat, tidak terasa aku dan June sudah satu tahun menjalin hubungan.

Setelah aku mendatanginya ke Osaka tahun lahu, kami bertemu kembali di bulan Desember sebelum Natal sampai berakhirnya libur Tahun Baru. Banyak hal yang terjadi, dimana ada teman masa kecil June tiba-tiba muncul. Namanya Kim Yoo Jung, dia tidak seperti kak Clara, benar-benar hanya teman dekat.

Kak Cody bertunangan, yang membuat aku kaget adalah dia meminta rumah barunya di design oleh June atas referensi ayahnya. June terlalu cepat sukses menurutku, belum satu tahun dia kuliah, banyak orang yang memberikan kesempatan. Salah satunya dia diajak oleh dosennya untuk bergabung di dalam mega proyek pembangunan dari perusahaan Sumitomo Forestry.

Aku bangga, sangat bangga bahkan, tapi itu juga membuat kami semakin jauh. Komunikasi kami mulai berkurang sejak terakhir kami bertemu. Aku sangat merindukannya, yang membuat aku semakin tidak tenang, frekuensi June bertemu dengan Hirari lebih banyak. Tidak bolehkan aku cemburu sedikit saja?

Kusemprotkan Tom Ford milik June ke seluruh tubuhku. Semoga bisa mengurangi rasa kangen aku kepadanya. Pagi ini June mengabari jika seharian hanya akan di kampus serta sisa hari dia isi dengan mengerjakan tugas kuliah, tentunya bersama Hirari.

Pekerjaanku berjalan lancar, memiliki teman sebaik Rafael dan selucu Somi tidak membuat waktu membosankan. Hari ini aku membawa bekal yang aku masak sendiri, karena Somi dan Rafael menyukai pasta buatanku sama seperti June.

Ketika aku keluar dari mobil, Somi memanggilku, aku mengecek jam di tanganku.

"Tumben sudah datang?" tanyaku tanpa basa basi.

"Bolehlah jadi anak disiplin sehari saja, nanti malam kita jadi kan? Jangan menolak, pacar kamu tidak akan tiba-tiba datang ke Korea." ucap Somi panjang lebar.

"Siap bawel." jawabku seraya menarik tangannya untuk masuk kantor.

Kami sibuk dengan tugas masing-masing, karena ada launching produk baru, banyak media yang harus kami hubungi sampai tidak terasa jam istirahat tiba.

"Kangen sama June, ya?" tanya Raf, menarik meja di depanku.

"Hahahaha bisa tahu gitu ya?" aku tanya balik sambil membuka bekal yang aku bawa.

"Dari parfum yang kamu pakai, dari tadi mau aku tanyakan karena kesibukan kita baru sempat sekarang." jawabnya, selanjutnya dia mengambil garpuku dan memakan pasta buatanku.

"Oh, selera dia bagus dalam soal wewangian meskipun dia jorok dalam hal lain hehe.." kataku dalam hati rasanya sesak hanya mengingat kebiasan June.

"Untung aku datang tepat waktu, sebentar lagi pasti kehabisan pasta dari kamu." Somi muncul langsung memakan pasta.

"Jadi wanita itu yang anggun dong." tegur Rafael karena terkejut dengan kedatangan Somi.

"Kita akan menjadi anggun saat..." kata Somi menatapku, kita berdua serempak menjawab "Didepan Mr. Nam Joo-hyuk." lalu aku mengangguk seraya tertawa lepas.

"Suami orang kali." jawab Rafael.

"Yaelah kalau di kantor dia kan atasan kita, lumayan cuci mata." jawaban Somi membuatku tertawa tidak berhenti.

"Level lucu kamu rendah sekali, Ros. Bagian mana dari perkataan Somi yang bisa bikin ketawa?"

"Ah, kamu pria, mana paham lelucon perempuan?" jawabku.

Just Go.. | JunrosWhere stories live. Discover now