Thirty-seven

655 60 2
                                    

"Love does not begin and end the way we seem to think it does. Love is a battle, love is a war; love is a growing up."


Satu minggu setelah acara festival, masing-masing punya kegiatan sendiri. Sama halnya pasangan June Rose, hari mereka isi hanya dengan kencan dan makan. Malam hari menjelang ulang tahun June, Rose tinggal di apartementnya, dia tidak ke rumah June. Dia sibuk membungkus kado untuk diberikan pada June.

Rose: "Aku tidur dulu ya, capek."

June: "Tidur? kamu tidak lupa besok hari apa?"

Rose: "Minggu, makanya aku harus tidur, besok ibadah pagi sama Lisa. Kamu jangan lupa ke Gereja."

June: "Hhmm..."

Rose: "Good night June."

June: "Kamu pasti mau kasih aku kejutan? pura-pura lupa? benar tidak?"

June: "Sayang..."

June: "Aku tahu kamu belum tidur..."

Nama June muncul di layar ponsel Rose, perempuan itu hanya tersenyum, tidak mengangkat telp serta melanjutkan kegiatannya. Pacar yang tidak sabaran. Yejin kirim pesan ke Rose, mengabarkan June uring-uringan karena ditinggal tidur Rose. Keluarga June mengabaikannya. Tepat pukul 12 malam June sekali lagi kirim pesan ke Rose.

June: "Sayang... kamu kerumah kan? ada kak Clara lho."

June: "Roseanne Park....!!!!!"

June: "Aku tahu kamu tidak mungkin lupa sekarang hari apa.."

June: "Oke, aku minum banyak malam ini, good night."

Rose membaca setiap notifikasi pesan June kemudian tertawa terbahak-bahak. Khusus malam ini Rose kasih kesempatan Clara untuk mengucapkan ulang tahun terlebih dahulu, dia percaya dengan June. Yejin menginfokan kalau kondisi June tidak untuk becanda, Ayah June menghadiahi kunci apartemen untuk dia tinggali selama di Osaka, June bahkan tidak mengucapkan terima kasih masih sibuk mengecek ponselnya.

Sebelum tidur Rose memeriksa ponselnya sekali lagi, June sudah berhenti kirim pesan. Yejin memberi kabar kalau malam ini June dengan Ayahnya memang minum wine banyak. Clara juga cuma sebentar di rumah mereka. Rose sengaja tidak membuka group chatt, akhirnya dia tertidur.

Paginya Rose dengan Lisa ke gereja, Lisa juga diajak kerjasama dan tentu saja sangat setuju untuk mengerjai June. Lisa bilang ke semua orang di grup, jika Rose harus ke Busan ada urusan mendadak. Semua cowok yang di grup mengoda June, Rose pulang buat dijodohkan dan yang ulang tahun tidak membalas pesan sama sekali.

"Bayangin wajah June, semarah apa dia baca pesan dari anak-anak." ucap Lisa

"Dia masih tidur, tadi malam kak Yejin bilang June minum banyak bersama Ayahnya." Rose sudah dari tadi mematikan ponselnya.

"Kata Donghyuk nanti ada acara makan."

"Iya, kak Jinan yang ngadain buat June, biarin saja. Sesuka mereka hahaha.."

"Aku kabari kondisi mood June nanti hahaha, kamu jadi bikin kue?" usul Lisa.

"Jadi, sepulang dari Gereja anterin aku belanja bahan."

"Siap..hahaha June oh June, rasain." ucap Lisa.

....

June bangun siang hari dengan kepala pusing, di atas meja di samping tempat tidurnya sudah ada air mineral serta obat. Ibu June memang sangat pengertian. Setelah dia meminumnya, June mengecek ponselnya. Tidak ada pesan balasan dari Rose, dia mencoba menghubungi pacarnya, ponsel Rose tidak aktif. June melanjutkan membaca pesan dari grup, ingin rasanya melempar ponsel miliknya. Ada apa dengan Busan? June sangat yakin Rose bukan tipe orang yang melupakan tanggal penting.

Just Go.. | JunrosWhere stories live. Discover now