CHAPTER FIVE

2.8K 134 0
                                    

Aina berjalan menyusuri lorong kelas yang masih sangat sepi, karena jam masih pukul 06.06 WIB.

Biasanya Aina memang datang pagi, tapi tidak sepagi ini. Ia datang sepagi ini karena jadwalnya piket di kelas.

Saat Aina masuk ke dalam kelas, Aina cukup terkejut karena melihat tas Agra yang sudah berada di bangku tempat biasa Agra duduk.

Tapi hanya ada tasnya, pemiliknya tak ada. Aina hanya masa bodo dengan itu.

Aina menaruh tasnya di bangku dan segera mengambil sapu untuk menyapu sebagian kelas, nanti sebagiannya akan disapu oleh teman piketnya yang lain.

Selesai menyapu, Aina duduk sebentar di bangkunya dan mengipas ngipaskan dirinya dengan buku tipis miliknya. Ia merasa gerah sehabis berkeringat karena menyapu dan juga merapikan bangku siswa yang sebelumnya sangat tidak beratur.

Saat dirinya merasa sudah enakan. Aina berniat untuk ke kantin, mengisi perutnya yang belum sarapan.

Aina sengaja tidak sarapan, dikarenakan ia merasa lelah saja menghadapi mamanya dan juga kakak perempuannya.

Saat Aina akan keluar dari kelas.

BRUKKK!...

Tak sengaja Aina bertabrakan dengan Agra. Mereka saling tatap, tapi hanya beberapa detik, setelah itu Agra segera berjalan masuk ke kelasnya tanpa menghiraukan apa yang baru saja terjadi.

Tapi kali ini, Agra tidak sendiri, diikuti oleh Fella dari belakang langkahnya.

Fella adalah anak kelas sebelah, dia ini paling famous di sekolahnya. Kecantikannya lah yang membuat para kaum adam tergila gila sampai hal itu membuatnya terkenal di sekolah.

Meskipun begitu, Fella adalah siswa yang ramah, dia tidak sesombong enimore geng, dan dia peduli sesama manusia tanpa mengenal ras atau agamanya.

Awalnya Aina hanya mengira mereka berdua berteman. Namun, saat mereka berdua duduk bersama dan terlebih lagi mereka berpegangan tangan disertai canda tawa. Perkiraan Aina berubah menjadi kebalikannya.

"Mungkin mereka pacaran. "

Begitulah pikiran Aina berkata di dalam benaknya. Tapi Aina tidak peduli, ia terus melanjutkan niatnya untuk ke kantin, meskipun sendirian ia tetap pede.

Walaupun wajahnya yang menjijikkan bagi orang lain, tapi ia tetap mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan padanya.

******

Jam pertama baru saja akan dimulai, semua siswa kelas IPA3 mulai duduk dengan tenang saat Bu Anis mulai masuk ke kelas mereka.

Termasuk Aina dan juga Tata yang sampai saat ini mereka berdua masih belum ada pembicaraan.

"Baiklah anak-anak, ibu tidak mengajar kalian hari ini. Tapi, ibu akan memberi kalian tugas. Saat bel istirahat nanti tolong Aina kumpulkan tugas ini dan letakkan di meja saya. "

"Iya bu. " Jawab Aina menuruti perintah.

"Kerjakan lks halaman 46 yang bagian uji kompetensi itu. Saya pamit untuk pergi ada urusan pribadi. " Segera Bu Anis mengambil tas nya untuk bersiap keluar dari kelas.

"Baik bu! " Ucap serentak siswa IPA2 setelah itu segera mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh Bu Anis.

"Aina.. " Tata memulai pembicaraan. Rasanya ada yang aneh jika ia tidak berbicara pada Aina meskipun hanya beberapa menit.

Aina menoleh pada Tata untuk menunggu apa yang akan dikatakan Tata padanya.

"Kamu tadi pagi kemana? Kok nggak ada di kelas? "

UGLY WOMAN (END) ✔Where stories live. Discover now