PENYELIDIKAN KASUS AINA

1.2K 60 4
                                    

Benar ucapan Dion, Aina dipanggil ke BK tak lama Dion berucap seperti itu.

Seperti kata Agra tadi, ia akan ikut bantu menjelaskan pada Pak Anwar terkait berita hoax ini.

Pak Anwar sudah menyiapkan bamyak pertanyaan pada Aina. Kini mereka bertiga sudah saling berhadapan.

"Agra. Saya tadi hanya memanggil Aina, kenapa kamu juga ikut? " Tanya Pak Anwar sebelum memulai interogasi.

"Maaf sebelumnya pak. Bukan bermaksud ikut campur. Tapi, saya cuma mau bantu meluruskan yang salah disini. "

Pak Anwar mengangguk, "Baik. Saya persilakan. Tapi,tunggu saat saya perintahkan baru kamu berbicara. "

"Siap pak. "

Pak Anwar kini menatap Aina dengan tajam, "Aina. Apa benar yang diperbincangkan dengan orang-orang diluar sana bahwa kamu jadi PSK? "

Aina menggeleng, "Jelas enggak pak. Saya aja baru tau berita ini baru tadi pagi. Saya gak tau kalo nama saya ada di daftar itu. "

"Benar Aina baru tau pagi ini Agra? "

Agra mengangguk, "Iya pak. Itupun saya yang ngasih tau pak, bukan dia yang nanya. "

"Lalu, kenapa bisa kamu difitnah dengan cara begini? "

"Nggak tau pak. "

"Apa kamu ada masalah sama seseorang? Mungkin saja ia ingin balas dendam atau iri. "

Aina menggeleng untuk kesekian kalinya, "Gak pak, saya gak ada masalah sama siapapun. Kalo urusan iri, saya gak tau, bisa aja dia iri secara diam-diam. "

"Saya tau siapa yang pertama kali memberitahu saya. Cuman, kalo saya bilang ke kamu nanti masalahnya malah jadi besar. "

"Nampaknya dengan ekspresi kamu saya sudah percaya bahwa berita ini hoax. Sekarang urusan saya hanya sama orang yang telah menyebar hoax itu saja. " Lanjutnya.

"Pak, apa sebaiknya bapak kasih tau aja ke kita? " Tanya Agra penasaran.

Pak Anwar menggeleng, "Kalian gak perlu tau. Itu diluar urusan kasus ini. Saya gak mau ada permusuhan antara kalian. "

Agra berdiri, "Tapi pak, justru kalo bapak biarin Aina tetap berteman sama orang itu malah akan semakin buat Aina ditusuk dari belakang pak. "

Yang tadinya Pak Anwar ingin melangkah keluar menjadi terdiam mematung. Benar ucapan Agra, semakin dibiarkan akan semakin hancur Aina.

Pak Anwar memutuskan untuk duduk kembali di kursinya. Begitupun Agra, ia ikut duduk.

"Baiklah. Asal kalian bisa berjanji untuk tidak berkelahi. "

Aina dan Agra mengangguk kompak.

"Semua ini ulah enimore geng. "

Agra memukul meja, "Bener kan. Udah dugaan banget nih dari awal. "

"Gak ada kapok-kapoknya banget. Udah di skors, diancam, masih juga berani. Mental setan kali tu anak. "

"Sssstttt. " Aina menenangkan.

"Ini saya takutkan. Kamu itu mudah terpancing emosi. Nanti bisa-bisa kalian adu nyawa. " Ucap Pak Anwar.

"Enggak pak. Nanti bakal saya awasin Agra. Makasih ya pak, kami berdua permisi. " Aina menyalami gurunya dan menyenggol Agra untuk mengajak pergi.

"Makasih pak atas info dan kepercayaannya. " Agra keluar setelah menyalami Pak Anwar.

Tak ada perbincangan yang terjadi antara mereka berdua. Keduanya saling diam.

UGLY WOMAN (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang