SELAMAT JALAN

1.3K 40 0
                                    

*****

Tak perlu waktu lama untuk mereka sampai di rumah sakit.

"Bukannya Tata udah sembuh total. " Kata Aina sembari berjalan menuju ruang operasi.

"Sebenernya... " Agra memperlambat omongannya.

Aina tidak melanjutkan langkahnya, "Sebenarnya kenapa Gra? "

Mulut Agra tak terbuka sedikit pun, tak ada tanda dia ingin memberitahu.

"Apa yang kamu tutupin dari aku? "

Masih sama reaksi yang Agra berikan.

"Aku gak akan maafin kamu kalo terjadi apa-apa sama dia. " Ancam Aina kemudia bergegas pergi meninggalkan Agra sendiri.

"gue takut lo marah sama gue"

"emang salah gue karna gue gak ngasih tau lo"

"tapi ini permintaan Tata yang terakhir kali nya"

Aina berlari mendekati orangtua Tata. Saat itu wajah khawatir terlihat jelas di wajah kedua orangtua nya.

"Tante, Om. Tata gak pa pa kan? " Aina berusaha menenangkan dirinya dengan memberi pertanyaan seperti itu.

Mama Tata menggeleng tak tau.

"Doakan yang terbaik saja untuk Tata ya. " Ucap papa Tata.

Disana tak hanya ada orangtua Tata, tapi juga ada Hevan dan Dion.

"Hevan! Jelasin ke aku sekarang. Ini sebenernya kenapa sih? " Aina menyerang Hevan spontan.

"Jelasin apa? " Hevan benar-benar bingung. Disaat seperti ini otak nya tak bisa berfungsi dengan benar.

Tangan Aina ditarik oleh Agra menjauh dari orang-orang sekitar.

"Lo jangan marah ke Hevan dong. Ini gak ada sangkutpaut nya sama dia. "

Aina menarik tangannya, "Yaudah, kamu yang jelasin kalo gitu. Aku gak suka bertele tele gini! "

"Oke, gue bakal jelasin. "

Sebelum menjelaskan, Agra menarik panjang nafasnya, dan menghembus kasar.

"Selama ini Tata emang belum sembuh, seharusnya kemarin dia masih dirawat. "

"Tapi dia mohon ke dokter untuk biarin dia keluar rumah sakit selama beberapa hari. "

"Karena dia pengen ngabisin waktunya sebelum hari terakhirnya. "

"Dokter bilang, sangat kemungkinan kecil untuk kesembuhan dia. Saat itu gue ga sengaja denger dia lagi ngomong sama orangtua nya waktu gue mau nganter bekal yang lo titipin ke gue untuk dia. "

"Jadi dia nyuruh gue untuk gak ngasih tau siapapun tentang ini. Gak ada yang tau selain gue sama orangtua nya. "

"Termasuk Hevan. Dia gak tau. Jadi jangan salahin dia. "

Tubuh Aina terasa sangat lemah. Dirinya terduduk karena kakinya tak sanggup menahan.

Aina berusaha mengajak mata nya untuk bekerja sama menahan air mata yang ingin tumpah.

"Ayo kesana. Mungkin udah ada kabar. " Agra menjulurkan tangannya untuk Aina.

Tangan Aina menerima tangan Agra. Ia bangkit dibantu tangan Agra.

Sesaat kemudian.

Mereka berdua datang bertepatan saat dokter keluar dari ruangan.

"Maaf sekali. Ini mungkin memang berat, tapi sepertinya memang saatnya anak ibu dan bapak meninggalkan kita semua. "

UGLY WOMAN (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang