•• SIX ••

1.5K 59 0
                                    

"Aku"
Memilih untuk mencintaimu dalam diam karena dalam diam aku tidak akan menemukan penolakan.

. Afeef Haris .

Beberapa saat sebelumnya..

Jalanan kota masih ramai seperti biasanya, para manusia berjalan kesana kemari untuk menemui, mencari, atau hal yang paling wajib untuk kedua langkah kakinya bergerak melewati jalanan.

Pandangan kedua mata pria itu berkedip saat seseorang kini telah berdiri tegap dihadapannya. Seorang pria yang merupakan temannya disekolah, seseorang yang selama ini ia percayakan untuk mencari kebenaran tentang apa yang mengusik pikirannya.

Segala hal sudah terungkap, ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Wanita itu lantas juga mencintainya tapi satu yang ia bingungkan, apa sebenarnya motif wanita itu menyamar sebagai murid sma, hanya untuk mendekatinya dan mengorek seluruh informasi tentangnya.

Agent A27

"Afeef, aku tidak bisa berlama-lama membuat sandiwara ini. Kau lihat bukan, dia menangis karena semua jebakanmu."

"Dan sekarang dia pasti membenciku karena aku berniat untuk membunuhmu, huh apalah itu," pungkas pemuda itu sembari duduk dan menatap kepada Afeef yang hanya diam.

"Apa yang masih membuatmu berdiri disini seperti orang bodoh!"

"Ck, apa yang harus aku lakukan."

"Kau tidak berniat untuk pergi kerumahnya, meminta maaf kepadanya, menjelaskan semuanya. Afeef, aku cukup tertekan dengan semua sandiwara mu, sekarang kau kan sudah tau bahwa Dia ternyata adalah seorang agen yang bernama A27."

"Tidak semudah yang kau ucapkan, Geza. Kalau dia membenciku dengan semua kebenarannya."

"Itu resiko yang wajib kau tanggung. Sudahlah, aku ada janji dengan pacar baruku. Saranku, segera temui Dia sebelum hal-hal lain yang pastinya tidak kau inginkan terjadi..."

Afeef mengusap wajahnya dengan kasar, dan Geza hanya memberikan tepukan semangat di pundaknya.

"Ceritakan juga tentang semua kebenaran, sandiwara mu. Aku tidak mau nanti pacarku yang salah paham karena aku terjebak dalam cintamu dan Dia. Aku pergi dulu, sampaikan maafku juga padanya. Jangan membuatnya menangis lagi."

Beberapa saat setelahnya..

Afeef dengan kaos oblong putih dan juga jaket hitamnya, pemuda itu keluar dari dalam mobil dan lalu melangkah menuju kearah wanita yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Afeef?" lirih Dia dan setitik airmata jatuh dipipinya.

Afeef lantas tersenyum simpul dan mengusap pipinya, menghapus airmata yang menetes semakin deras di kedua pipi wanita tersebut.

"Aku menjemputmu, dan aku tidak menerima penolakan darimu lagi, Agent 27."

Dia membelalakkan bola matanya dan saat ia akan membuka mulutnya, tiba-tiba sebuah benda kenyal menyentuh bibirnya, menyesap dan melumat bibirnya dengan penuh gairah.

"Lollipop..."

"Jelaskan semuanya, Afeef. Kamu menjebakku, kamu sudah tahu siapa aku, identitas ku." ucap Dia dan menatap kepada Afeef sambil bersandar didada bidang pemuda tersebut.

Afeef tersenyum mengusap lembut rambut wanitanya. Sesaat Afeef mulai menceritakan semuanya dari awal, apa yang ia rencanakan dan semua jebakan yang diumpankan nya adalah Geza.

"Kamu tega sekali. Kamu tau aku sangat takut saat Geza mengancamku, dia akan membunuhmu kalau aku tidak menuruti keinginannya. Hiks, kamu jahat..." isak Dia yang sudah tumpah didalam pelukan Afeef.

"Maafkan aku sayang, aku melakukan semuanya karena aku mencintaimu. Aku tidak benar-benar marah saat kamu menolak makan malam bersamaku. Dan juga maafkan Geza, dia hanya membantuku."

"Geza tidak akan pernah bisa membunuh ku. Kalau memang benar ia, maka aku yang akan lebih dulu membunuhnya."

"Hiks, kamu kejam sekali. Jangan membunuh orang, itu tidak baik, aku tidak mau kamu berdosa."

Afeef tersenyum dan lalu mengecup singkat bibir Dia. "Aku mau bertanya sesuatu padamu?"

"Apa?"

"Mengapa kamu memata-matai aku, dan juga memalsukan identitas mu dan masuk di sekolahku sebagai seorang murid? Apa motifmu sebenarnya?" Dia menggelengkan kepalanya, ia menunduk dan lalu kemudian wanita itu memeluk erat tubuh Afeef.

"Aku hanya menjalankan tugasku sebagai seorang agen. Aku memalsukan identitasku karena aku ingin bertemu denganmu, dan bersama setiap hari denganmu makanya aku menyamar menjadi murid di sma tempat kamu sekolah. Sebagian itu semua karena tugas dari atasanku. Aku sungguh-sungguh mencintaimu, kamu harus percaya padaku..."

"Tugas apa?" Dia menggelengkan kepalanya lemah.

"Aku belum bisa memberitahukan padamu sekarang. Akan ada waktunya,"

"Aku akan menunggu waktu itu. Tapi tetaplah tinggal bersamaku, jadilah kekasihku, aku bersungguh-sungguh." ungkap Afeef dengan nada seriusnya tapi itupun lantas membuat Dia terkekeh pelan.

"Apa begitu caranya menembak seorang wanita, aku sebenarnya wanita yang suka dengan bau ke romantisan. Aku akan menerimamu kalau kamu romantis sedikit padaku,"

"Dia, aku tidak bisa. Aku bukan pemuda dengan semua ke romantisan nya. Aku hanya seorang pemuda yang mencintaimu sungguh-sungguh mencintaimu, aku tidak bisa berjanji akan terus membuatmu tertawa dan berbahagia, tapi aku berjanji akan terus berusaha sebisa ku untuk membuatmu bisa merasakan hal itu, tanpa adanya kesedihan dan airmata mu lagi."

Dia memukul keras dada bidang Afeef dan membuat pemuda itu tertawa kecil di buatnya.

"Bodoh, itu kamu bisa berkata romantis sampai aku terharu," ucap Dia sembari menghapus airmatanya.

"Maafkan aku sayang. Kata-kata itu datang secara tiba-tiba, tanpa di prediksi. Tapi aku sungguh serius dalam kata-kataku."

"Afeef?"

"Jawab aku sayang."

"Iya, aku mau menjadi kekasih mu." Afeef tersenyum dan lalu meraih Dia kedalam dekapannya, memberikan pelukan hangatnya dan mencium lembut puncak kepala Dia.








Yeayy kita ketemu lagi guys😉..
Ada yang kangen? Kangen siapa?😆..
Jangan bosan ya menunggu cerita DIA update. Karena imajinasi author kadang-kadang ada tapi saat mau ngetik eh malah ngilang. Maunya kalau ada ide langsung di ketik dan di update hari itu juga tapi di karenakan kondisi dan kalau dirumah author enggak ada jaringan atau sinyal jadi susah kalau mau buka aplikasi online. Jadinya di simpan di draf dulu deh. Hehe.. udah dulu guys, kita ketemu di chap berikutnya ya. Bye-bye😇...

DIA |END|Where stories live. Discover now