24 : Hal buruk lagi

514 92 30
                                    

Ruangan beraroma daun mint itu hening sesaat kala rekaman dari dalam ponsel mulai berputar. Tiap kali suara dari rekaman terdengar, kerutan di wajah para pria dewasa itu semakin terlihat jelas. Jinsung terdiam memperhatikan satu-satu raut wajah setiap orang disekitarnya, sebelum tatapannya terkunci pada Yechan. Alih-alih wajah tampan itu terlihat tegang, Yechan malah tidak bereaksi sama sekali. Rautnya tampak biasa, justru itu mengundang kerutan di dahi Jinsung.

Setelah rekaman itu usai, ujung bibir tuan Shim terangkat dengan dengusan tidak percayanya, "Apa-apaan ini? Apa semua ini masuk akal bagimu?" tanyanya menatap Jinsung.

Diam-diam Yechan menahan senyum puasnya mendengar ucapan sang Ayah, tentu selain Ayahnya yang lain juga tidak akan percaya begitu saja pada rekaman itu. Citranya sudah terlalu baik dimata mereka, jadi ia berusaha mengontrol raut wajahnya agar tidak tegang.

Jinsung mengerjap kaku, "Semua ini memang tidak masuk akal, tapi jika dalam rekaman bukan Yechan lalu siapa?"

"Sung, rekaman bisa saja dimanipulasi, sudah beberapa kali kasus seperti ini sering terjadi." Timpal Yechan.

"Jika dimanipulasi, untuk apa Jiheon mengaku bahwa itu memang dirinya dan kau? Untuk apa dia berbohong? Tak ada gunanya."

Tuan Shin menghela napas, "Lebih baik panggil anak yang bernama Jiheon itu kemari, jika sampai dia berbohong akan masalah ini saya tidak akan tinggal diam. Ini menyangkut nama baik saya dan keluarga, juga hubungan dekat saya dengan sahabat saya."

Kepala sekolah segera menyuruh seseorang untuk memanggil Jiheon, lalu segera menenangkan Tuan Shim supaya tidak khawatir dan meminta maaf atas insiden yang dibuat salah satu murid sekolahnya itu.

Tak berapa lama, Jiheon datang dan dengan kaku duduk disamping Jinsung, semua mata mengarah padanya dan ia tak berani untuk mengakat wajahnya.

"Kau bisa jelaskan tentang rekaman ini Jiheon?" tanya kepala sekolah, "Apa rekaman itu memang kau dan Yechan?"

Sebelum menjawab Jiheon menatap Yechan sekilas yang juga menatapnya, ia dapat merasakan sebuah ancaman dari tatapan itu, segera saja ia beralih menatap kepala sekolah.

"A-aku... tidak tahu...."






###






"Yujin! Ahn Yuj—"

Plak!

Dengan kesal Junhyuk menampar mulut Sungwon yang seolah berteriak didepan kupingnya, meski sebenarnya tidak. Namun, teriakan Sungwon yang berdiri tepat disampingnya itu terasa risih ditelinganya.

"Dasar bocah, apa yang barusan kau lakukan?" tanya Sungwon dengan marah.

"Berhenti berteriak! Jika pohon-pohon ini bisa bergerak, aku yakin mereka juga akan menamparmu dengan ranting mereka." Kesal Junhyuk seraya menunjuk pohon disekitar Sungwon.

"Ish!" Belum saja umpatan Sungwon keluar, Yujin sudah tepat berada di hadapan mereka.

"Kenapa? Kenapa kau tampak kesal begitu?"

"Ah tidak apa-apa, aku hanya kesal tadi ada pangeran tampan yang ditampar peran antagonis dari film Joker."

Junhyuk merotasikan matanya jengah sementara Yujin menatap malas Sungwon karena jawabannya yang seperti imajinasi bocah paud.

"Bagaimana Kak? Apa akhir-akhir ini ada seseorang yang mencurigakan disekolah?" Junhyuk segera bertanya.

Yujin terdiam sebentar, entah kenapa ia jadi ragu untuk memberi tahu mereka tentang rekaman itu. Mengingat Sungwon sangat dekat dengan Yechan, anak itu pasti tak akan percaya dengan mudah, apalagi rekaman ini belum cukup untuk membuktikan kebenaran itu. Untuk membuat orang-orang percaya kalau Yechan memang benar pelakunya tentu harus punya bukti yang kuat, Yechan bukanlah orang sembarangan, ia anak yang sudah mendapat predikat manusia terbaik catat! Bukan hanya orang baik tapi juga manusia terbaik. Tak pernah terdengar kabar buruk dari Yechan sama sekali selama bersekolah disini ataupun dikehidupannya dahulu, itu kenapa Yechan sangat dipuja.

Stupid Ghost || [BROTHERSHIP] ✔️Where stories live. Discover now