26

795 63 2
                                    

Happy Reading😀

💜

Gue mengerjapkan mata.

Leher sama kepala gue sakit gegara posisi tidur gue yang ga memadahi.

Gue pusing banget. Sumpah ya. Gue bangun gegara ada suara yang mendesak tadi.

Samar samar terdengar suara guru.

"Anna? Kamu sakit? Mau di UKS aja?" Tanya guru itu.

"Enggak kok bu. Cuma pusing dikit" jawab gue.

Itu Bu Luna. Guru kelas sekaligus guru IPA.

"Ya sudah, saya akhiri pelajaran hari ini. Tunggu di kelas sampai bel istirahat tiba kalau tidak mau ketangkap BK!" titah Bu Luna.

"Oke buuuu" jawab murid serempak.

"Kok lu ga bangunin gue sih?!" Ucap gue ke Nana yang terkekeh.

Dia cuma mengedikkan bahu sambil masih terkekeh.

Gue memijit kepala gue yang masih pusing. Lalu mengedarkan pandangan ke seisi kelas.

"Gwencaha?" Tanya Nana yang ada di samping gue. ( Baik baik saja )

"Nee. Gomawo" jawab gue. ( Makasih )

Nana menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Tu lapangan merah lhoh" ucapnya.

"Bodo!" Sahut gue ngebuat si Nana ngakak.

"Ey Na. Gue boleh tanya?" Tanya Nana.

Gue menganggukkan kepala.

"Urusan lu sama Kak Allan kemaren gimana?"

Gue menepuk dahi gue yang lebarnya udah kayak bandara Soekarno Hatta ini.

Gue lupa kalo gue ada urusan sama Kak Allan jadi panitia pensi.

"Ngapain woy?!" Tanya Nana heran.

"Gue lupa anjirrr!! Ahh bodooamat!!!" Teriak gue.

Tepat saat gue menjedodkan kepala gue di meja, ada teriakan buat gue.

"Anna!!!! Cariin Kak Allan!!!!" Ujar orang yang teriak itu.

"Nah tuh. Yang dibicarain udah nongol aja. Udah gih sana samperin" kata Nana.

"Ngehe. Ya udah bay!" Ucap gue.

Gue menuju ke pintu lalu keluar kelas.

Disitu gue liat si Kak Allan lagi liat ke bawah. Memunggungi gue.

"Kenapa kak?" Tanya gue.

Kak Allan nengok ke arah gue.

"Ayok ada rapat panitia. Sekalian sama beberapa guru" ucap Kak Allan.

"Oh oke. Yuk" jawab gue.

Mengagumimu dalam diamku [SELESAI ✔]Where stories live. Discover now