[26] Merelakan (2)

2.4K 144 4
                                    

"Iya, gue udah atur Dara kesini." Angga meletakkan ponselnya di meja, menyeruput kopi panas yang baru saja ia pesan lagi. Ah, ia sudah menghabiskan berapa kopi disini, benar-benar.

"Ck, kali ini gue harus berhasil dapetin Dara." Ucapan Angga itu pun membuat seorang gadis yang baru saja ingin pulang dengan membawa kotak donatnya, menghampiri Angga yang nampak gusar.

Melly. Ia duduk di hadapan Angga yang kini terkejut dengan kedatangannya. "Hai gue ganggu ya?"

"Ngapain lo disini?"

"Salah ya nemuin sahabat kecil?"

Angga terkekeh. "Mel, gue udah nyakitin lo seberapa banyak, mendingan sekarang lo pergi."

Melly menaruh tasnya di bangku, meletakkan kotak donat itu di meja sehingga menggeser sedikit cangkir kopi milik Angga. Meja itu kecil, sehingga tidak terlalu cukup untuk kotak donat Melly yang besar. "Lo nyuruh gue pergi karena lo udah nyakitin gue, atau karena Dara mau dateng kesini dan lo lagi nyusun rencana?"

"Lo tahu jawabannya."

"Okay, berarti gue anggep gue bener, kenapa lo lakuin ini?" Melly menatap Angga yang hanya menatap cangkir kopi yang padahal tidak semenarik itu.

"Jelas jawabannya karena gue cinta sama dia, untuk apa gue lakuin ini kalo gue enggak cinta sama dia?

Melly menghela napasnya, Angga benar-benar salah jalan. "Seharusnya kebalik, untuk apa lo lakuin ini kalo lo cinta sama dia?"

"Maksudnya?"

"Lo cinta sama dia? Bukan gini caranya, dia bahagia sama Arga, dan lo tahu itu." Ujar Melly sedikit tersenyum kecil menatap mata Angga yang nampak sekali guratan kesedihan. "Gue pernah ngelakuin kesalahan karena gue terlalu cinta sama lo dan apapun caranya ya gue mau kita jadian, meskipun itu ngerelain Zeno."

"Lo tahu? Itu hal terburuk yang pernah gue lakuin, jadi mungkin lo bakalan ngerasa kaya gue juga nanti."

"Beda." Jawab Angga. "Lo ngelepas dia demi gue, gue enggak lepas siapa-siapa."

"Lo ngelepas kebahagiaan lo sendiri." Melly mengusap rambutnya, kesal mendengar jawaban Angga. "Lo seharusnya udah sama yang lain, dan enggak terobsesi begini sama Dara, di luar sana pasti ada cewek yang lagi nunggu untuk lo jemput Ngga."

Melly berdiri dan membawa serta kotak donat dan tasnya. "Lagipula Ngga, lo itu cakep banget, ngapain ngejar-ngejar Dara yang mukany kaya orang belum mandi tiga hari, gue balik ya."

Dan Angga tertawa selepas kepergian gadis itu. Apa benar? Apa cintanya terhadap Dara adalah salah? Apa ia hanya terobsesi?

-

Angga tersenyum mengingat itu, ah sialan. Dia menyesal mengejar Dara dan merusak hubungannya dengan Arga yang benar-benar mencintai gadis kecil itu.

Dan sialannya. Dia juga menyesal mempermainkan Melly yang sudah mencintainya dari dulu.

Rasanya...

Angga ingin mengulang waktu.






[]
Besok habis! Tapi bakal ada cerita baru selama bulan puasa ini yang sudah diketik. Judulnya sepucuk surat untuk Em. Publish Rabu :D

DS : Be a Selebgram [END]Where stories live. Discover now