44%

3K 337 6
                                    

Focus: Younghoon, Winwin, Roa, Miyeon

27 April 2019

11.02

"Bagi tissue, dong. Di dalem abis."

Younghoon, Winwin dan Roa menoleh. Menatap kepala Miyeon yang menyembul dari balik pintu ruang tata usaha.

Roa menghela nafas. Ia kira sesi interogasi Miyeon sudah selesai. Ternyata temannya itu hanya minta tissue.

"Udahan nangisnya. Ingus lu kemana-mana tuh," ujar Roa sambil memberikan sapu tangannya.

Miyeon mendengus kecil. "Kan gua mintanya tissue," keluh gadis itu kemudian kembali menutup pintu.

Namun sesaat kemudian pintu kembali terbuka. Menampakkan Miyeon yang tersenyum kecil. "Thanks."

Roa kembali duduk diantara Younghoon dan Winwin ketika pintu didepannya ditutup dari dalam.

Gadis itu menoleh ke kiri. "Hoon. Lu ngerasain ada yang aneh dari Donghyuk sebelum dia loncat dari atap?"

Younghoon mematikan layar ponselnya. Ia mengangguk. "Mood-nya gampang berubah."

Lelaki jangkung itu balas menatap Roa. "Gua berantem sama dia tadi pagi."

"Hah? Berantem kenapa??"

"Ya gua cuma ngajak mabar anjir tapi dia jawabnya marah-marah. Untung gak sampe baku hantam."

Roa menatap lurus ke depan. "Sinting. Jangan-jangan karena itu dia loncat dari atap??"

"Gak," sahut Winwin. "Kayaknya bukan karena itu."

"Iya, sih. Bocah banget dia kalo bunuh diri cuma gara-gara gelut sama gua."

"Terus karena apa?" tanya Roa.

"Gak tau," jawab Winwin dengan wajah polosnya.

"Tolol. Serius."

"Maksudnya, gua gak tau pasti," ujar Winwin gelagapan ketika melihat wajah kesal teman-temannya.

"Gua yang nahan Donghyuk sebelum dia loncat. Tapi muka gua disikut sampe mimisan. Makanya gua gak sempet nahan dia."

Winwin terdiam. Memberi sedikit jeda. Wajahnya mulai serius.

Lelaki asal China itu menelan salivanya. "Pas gua liat... Matanya putih semua."

"HAH? SERIUS LU??" teriak Roa heboh.

Winwin menaruh telunjuknya di depan bibir. "Sssst! Gua serius. Matanya berubah tiba-tiba abis itu dia jalan ke pinggir atap."

"Lu ceritain ini ke polisi?" tanya Younghoon.

"Gak, lah! Gila aja. Ntar gua dibilang ngehalu."

Tiga orang itu kembali terdiam.

"Kayaknya bener, deh," sahut Winwin tiba-tiba. "Donghyuk bunuh diri karena permainan itu."

"Permainan?" Roa mengernyit.

Winwin mengangguk. "Ouija. Yang kita mainin kemaren lusa."

Younghoon menggeleng kuat. "Gak. Gak mungkin permainan itu beneran," sanggahnya.

"Mungkin aja," sahut Roa. "Waktu itu kita tanya tentang tumbal dan permainannya jawab kita semua akan jadi tumbal. Donghyuk yang pertama, bisa jadi karena huruf awal dinamanya itu... lebih awal dari kita."

"Tapi marga Donghyuk itu Kim. Sedangkan Miyeon itu Cho," sahut Younghoon.

"Bisa aja nama panggilan, kan?"

"Jadi abis ini... Miyeon?"

Tiba-tiba pintu di depan mereka terbuka. Menampakkan Miyeon dengan mata sembabnya.

Gadis itu menghampiri teman-temannya kemudian menatap Winwin. "Bagian lu, win."

"Tungguin gua, ya. Kayaknya gua bakal lebih lama," ujar Winwin kemudian berdiri dan memasuki ruang Tata Usaha.

Miyeon duduk di tempat Winwin, tepat di samping Roa. Gadis itu masih sedikit terisak.

Roa menatap jijik ke arah sapu tangannya. "Itu sapu tangan gua buat lu aja, ya? Ingus semua gitu."

"Iya iya maaf," jawab Miyeon lesu.

Tatapan Roa melunak. "Udah dong, yeon. Gua juga sedih jadinya liat lu nangis mulu. Udah gak mau nangis nih gua."

Miyeon menatap temannya itu. Matanya berkaca-kaca. "Donghyuk jatuh di samping kaki gua dan darahnya banyak banget. Gimana bisa gua lupain gitu aja??"

Roa melirik kaki Miyeon. Benar saja, ada bercak darah di sana.

"Ada yang aneh. Donghyuk gak mungkin bunuh diri tanpa alasan," lanjut gadis itu.

"Terus menurut lu dia bunuh diri karena apa?" tanya Younghoon.

Miyeon menggeleng pelan. "Gua gak tau. Keluarganya gak ada masalah. Sama dosen juga damai damai aja. Utangnya sama tukang mie ayam depan kampus juga udah lunas."

Roa menghela nafas. "Yaudah lah. Serahin aja ke polisi. Lu juga jangan sedih lagi, nanti Donghyuk sedih juga."

"Gua disuruh ambil cuti dua hari. Mungkin Winwin juga," ujar Miyeon tiba-tiba.

Roa menghela nafas panjang. "Saksinya cuma lu berdua, ya? Tapi kan gua sama Younghoon juga temen deketnya Donghyuk. Kok gak disuruh cuti juga, sih?"

"Lu mau cuti gara-gara jadi saksi? Ribet. Gua sih mending ngampus," sahut Younghoon.

"Sebenarnya saksinya bukan gua sama Winwin doang, sih."

"Terus siapa lagi?" tanya Roa.


Tap...tap...tap...



Serentak mereka menoleh ke ujung lorong.

"Tuh orangnya."






























"Cha Eunwoo?"

Kalo ada yg gak konek, jadi mereka (younghoon winwin donghyuk roa miyeon) main ouija

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalo ada yg gak konek, jadi mereka (younghoon winwin donghyuk roa miyeon) main ouija. Pas mainnya gak diceritain biar cepet hehe. Terus lusanya donghyuk bunuh diri tanpa sebab.

«²» Endgame Where stories live. Discover now