O U I J A➖ t.w.o

1.1K 180 26
                                    

"Nyed." Jungkook menepuk bahu Yugyeom dari belakang. "Nanti sampe rumah mabar lagi ga?"

Yugyeom terdiam. Tampak sibuk dengan ponselnya tanpa melirik ke arah Jungkook. "Ga dulu deh. Gua sibuk."

"Idih na—"

Atensi keduanya beralih pada ponsel Yugyeom yang berdering. Lelaki itu buru-buru mengangkatnya supaya Jungkook tidak melihat siapa yang menelepon.

"Iya sabar."

"Grab gua belum sampe."

"Dikit lagi. Belom tidur, kan?"

"Ok gua otw."

Yugyeom menutup panggilan kemudian meninggalkan Jungkook begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sedangkan Jungkook berdiri di depan gerbang fakultas pada malam hari sambil kebingungan.

Jungkook mengernyit, kemudian tersenyum miring. "Ini orang kalo punya gebetan gak pernah bilang. Gua ciduk ah."

-----

Jungkook memarkirkan motornya di depan gerbang perumahan yang Yugyeom datangi kemudian berlari pelan sembari sesekali bersembunyi mengikuti ojek online yang Yugyeom tumpangi.

Ini sudah jam setengah sepuluh. Jungkook tahu betul jalan perumahan ini karena salah satu temannya tinggal disini. Dan perasaan tidak enak muncul dibenaknya. Terutama ketika ojol milik Yugyeom berhenti di depan rumah Dokyeom dan lelaki itu masuk ke dalam dengan santai.

"Sumpah. Masa mereka homo??" gumam Jungkook pelan sambil mengernyit. "Haram anjir. Harus gua ceramahin."

Lelaki bermarga Jeon itu tersenyum senang saat menyadari pagar rumah Dokyeom tidak Yugyeom kunci. Dengan perlahan ia masuk ke dalam sana. Berjalan pelan ke sisi kanan rumah untuk mengintip melalui jendela kamar Dokyeom. Untungnya ada sedikit celah karena gorden yang tidak menutup jendela dengan sempurna.

Jungkook mengintip dari sana. Matanya dapat melihat Dokyeom, Mingyu, dan Mina yang tengah duduk melingkari sesuatu. Mereka ngapain? Jungkook membatin.

Kemudian Yugyeom datang. Menaruh tasnya di atas tempat tidur Dokyeom kemudian bergabung dengan mereka -ikut melingkari sesuatu tersebut. Ketika Mingyu dan Mina memberi tempat untuk Yugyeom duduk, Jungkook dapat melihat apa yang sedang mereka lingkari.

"GUK! GUK! GUK!"

Jungkook tersentak. Buru-buru ia menunduk ketika empat orang itu menoleh kearahnya. Lelaki itu menahan napas. Merasa bodoh karena lupa jika Dokyeom punya anjing penjaga.

Anjing yang berusaha keluar dari kurungan itu masih menggonggong keras. Membuat Jungkook tidak mendengar suara pintu depan yang terbuka.

"Jungkook?"

Badan Jungkook menegang. Lelaki itu berdiri tegak dan berbalik secara perlahan untuk menatap Mingyu yang tengah mengernyit. Rasanya seperti dipergoki selingkuh.

"Lu ngapain di sini?" tanya Mingyu. Membuat Jungkook panik seketika karena belum memikirkan alasan jika ia ketahuan.

"E-eng itu... Gua m-mau minjem buku Kardiologi-nya Dokyeom, hehe. Besok ada ulangan."

Mingyu mengangkat satu alisnya. "Kenapa gak masuk terus minta aja? Lu ngintip disitu udah kayak orang mesum tau gak?"

Jungkook terkekeh kaku. "Ya maap. Gak sengaja liat Yugyeom ke sini juga, jadi mikir yang gak gak."

"Jangan jangan lu mikir Yugyeom Dokyeom homo???"

"Anjing ngerti aja lu."

Kepala Dokyeom muncul dari balik pintu ketika Mingyu tengah tertawa. Lelaki itu keluar sebenarnya bermaksud untuk menenangkan anjingnya yang masih menggonggong. Namun ia dibuat tersentak pelan saat melihat Jungkook.

«²» Endgame Where stories live. Discover now