❄️ BAB 04: Hush!

5.1K 928 161
                                    

Judul: Semusim Di Praha
Oleh: Sahlil Ge
Genre: Spritual, Slice Of Life
Alur: Maju-Mundur (Dulu dan Sekarang)

Diunggah pada: 12 Mei 2019 (BAB 4)
Bagian dari 'Antologi Semusim' (Winter).

Hak Cipta Diawasi Oleh Tuhan Yang Maha Esa.

***
Bab 04 - Hush!

***

Prague, Czech Republic - Winter

[Sekarang - Sultan El Firdausy]

...

Setelah satu jam bersama profesor Ahmed, aku menyempatkan pergi ke perpustakaan kampus sebelum pulang. Malam nanti akan ada pergantian tahun. Aku dan Wisnu berencana hendak berkunjung ke beberapa titik keramaian untuk menghabiskan malam. Jadi aku harus cepat-cepat menuntaskan urusan di kampus. Salju sedang tenang. Dan sebulan wara-wiri ke kampus ini aku masih belum terbiasa tanpa denah. Tampaknya raja Ceko Charles IV yang masyhur dari dinasti Luxembourg tidak main-main mendirikan perguruan tinggi ini dulu. Kampusnya besar sekali. Gedungnya ada di mana-mana. Aku bahkan nyaris selalu berganti lokasi gedung setiap kali mau menemui profesor. Dan beberapa kali pula aku nyasar. Ditambah udara sedang sangat dingin. Ke mana-mana tidak melepas mantel.

Tugasku sebenarnya di sini tidak terlalu rumit. Dan tak perlulah kubahas soal disertasiku karena itu biar saja jadi urusanku. Kusederhanakan saja. Kurang lebih aku harus meneliti bagaimana konsep tassawuf yang menjiwai muslim-muslim di kota ini. Utamanya apakah masih memungkinkan tassawuf bernapas bersama detak iman di kota ini. Sementara itu aku masih belum mengenal terlalu dekat dengan Praha sehingga, jujur, aku masih lumayan kesulitan. Waktuku hanya sampai akhir Februari untuk mengentaskan. Jadi memang aku harus sangat bergerak cepat.

Tahu tidak? Praha kota yang menurutku sangat tenang. Orang-orangnya tidak banyak bicara keras. Tidak seperti di Istanbul. Memang kota ini seperti sebuah negeri yang bagiku cukup lain dari pada yang lain. Tata kotanya dari yang kuamati sangat klasik tidak berlebihan. Bahkan cenderung romantis ―apa kabar Paris? Kalau soal klasik memang semua orang tahu. Misalnya seperti bangunan-bangunannya yang mengekspos material, bak kastil, genteng oranye yang khas, tidak warna-warni, tidak ada aspal karena jalanan seperti memakai paving kokoh di setiap penjuru. Cuman, kalau sedang musim dingin seperti ini, di mana jalanan menjadi sangat licin, kendaraan yang melintas jadi lebih sepi lagi.

Mereka tidak banyak membangun sesuatu yang baru. Hanya sebuah pembaruan saja untuk beberapa fasilitas pelayanan umum. Misal saja beberapa trem yang kulihat seperti masih baru. Maksudnya baru mendapat pembaruan tampilan. Dan untuk bangunan-bangunan agaknya pemerintah Ceko masih berusaha mempertahankan keaslian sejarah sehingga hanya perlu merawatnya.

Tentu kalau soal pembaruan jangan bandingkan dengan negara tetangganya, Jerman. Itu negara yang hampir tidak pernah berhenti memunculkan inovasi yang baru. Aku punya teman yang berasal dari Solo, namanya Qadir, sekarang jadi ekspatriat dan menetap di Frankfurt. Dia menjadi jurnalis DW Innovation yang karya jurnalismenya sering aku tonton di YouTube. Tentu, meski dalam video-video mereka baik narasi maupun dialognya masih menggunakan bahas Jerman atau Deutsch, tapi tim DW yang segmentasi audiensnya adalah warga Indonesia, sudah menyulih dan menerjemahkan setiap konten informatif dalam video-videonya ke dalam bahasa Indonesia. Astrid suka sekali nonton saluran YouTube itu. Aku dan dia bahkan punya waktu khusus untuk hanya menonton video-video terbaru yang rilis.

Aku sudah mengabari Qadir kalau aku sedang ada di Praha. Sayangnya dia tidak bisa mengunjungiku untuk waktu-waktu ini. Jadi, agaknya memang aku yang harus mampir ke sana. Mungkin kalau aku bisa menuntaskan penelitianku sebelum pertengahan Februari, dan aku masih ada sisa waktu di Praha, aku bisa memanfaatkannya untuk mampir ke Frankfurt. Aku baru satu kali pernah ke Jerman, itu pun sangat buru-buru waktu menghadiri sebuah kontestasi ilmiah di Frankfurt. Aku jatuh cinta dengan nuansanya. Dan ingin rasanya novelku nanti mengambil latar di sana. Atau kota-kota kecil di Jerman.

RENTAN: Semusim di Praha [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang