13 회

9.3K 1.7K 175
                                    

"Eomma tak mau tahu," Nyonya Jung melipat lengan didepan sang anak yang terduduk di sofa ruang kerjanya, "Kau harus mengeluarkan pria menjijikkan itu dari kantor ini."

Jaehyun menghembuskan nafasnya kasar, menatap sang Ibu sendu lalu berucap, "Eomma, sudah berapa kali kukatakan Taeyong itu utusan perusahaannya." Katanya dengan nada pasrah, "Dan berhenti menyebut Taeyong menjijikkan, dia tak seperti yang kau pikirkan."

"Lihatlah, kau masih saja membela orang yang jelas-jelas sudah mengkhianatimu."

Nyonya Jung duduk di sofa tunggal yang berseberangan dengan posisi Jaehyun saat ini, "Eomma peringatkan padamu, Jung Jaehyun. Jika kau tak menjauhi pria itu Eomma tak akan segan-segan untuk membuatnya menyesal karena telah berani datang ke kehidupanmu lagi."

"Hentikan, Eomma!"

Jaehyun sudah tidak bisa menahan emosinya. Ia menggeleng pelan melihat wanita yang entah mengapa telah diselimuti kebencian yang mendarah daging pada Taeyong, mantan istrinyaㅡsubmissive yang ia nikahi diam-diam tujuh tahun lalu.

"Jika kau tahu Taeyong itu normal, kenapa kau harus khawatir dia akan membuatku kembali padanya?" Tanya Jaehyun dengan nada lirih. "Aku juga telah melupakan perasaanku padanya, Eomma. Kedekatan kami hanya sebatas teman kerja." Jelasnya.

Nyonya Jung tertawa sarkastik, wanita itu mengeraskan rahang tanpa melepas tatapan dari sang anak.

"Kau kira Ibumu ini dapat dikelabui Jaehyun-ah?" Ia tersenyum miring, "Aku ini wanita yang melahirkanmu ke dunia, semua tingkah bahkan kebohonganmu dapat Eomma baca."

Jaehyun terdiam. Sekuat itukah kepekaan seorang ibu? Pikirnya.

"Kau kira Eomma tak tahu jika perasaanmu pada Taeyong masih seperti dulu?" Lirih Nyonya Jung sebelum bangkit dari posisi duduknya. Ia berjalan kearah sang anak yang menunduk dalam tanpa bersuara, "Jaehyun-ah, tolong jangan membuat Eomma dan Appamu malu."

Jaehyun merasakan telapak tangan lembut sang Ibu mengusap punggungnya pelan.

"Jaehyun-ah," bisik Nyonya Jung pada sang anak, "Jika kau tak segera mencari wanita untuk menjadi pendampingmu, Eomma yang akan menjodohkan mu dengan anak teman Ibu."

Menghembuskan nafasnya kasar, Jaehyun menepis tangan Nyonya Jung dari lengan juga punggungnya. Ia bangkit dari sofa lalu menatap nyalang ke arah wanita itu.

"Kenapa Eomma tak pernah memberiku sedikit ruang untuk bebas menentukan pilihan?!" Tanyanya dengan nafas memburu, "Aku sudah mengikuti kemauanmu untuk meninggalkan Taeyong dulu, tapi kenapa kau masih saja memaksaku untuk melakukan hal bodoh seperti perjodohan?"

Nyonya Jung ikut bangkit, mengusap bahu anaknya untuk menenangkan Jaehyun yang terlihat begitu emosi. "Umurmu sudah hampir kepala tiga, Jaehyun-ah." Ucapnya dengan nada tenang, "Pikirkan masa depanmu dan berhentilah menyimpang seperti sekarang."

"Aku hanya mencintai Taeyong, Eomma! Berhenti menyebutku menyimㅡ"

Plak!

"Berani-beraninya kau berkata mencintai Taeyong didepan Eomma," ujar Nyonya Jung dengan gigi atas dan bawahnya yang saling bertautan hingga mengeluarkan suara gemertak. Bahkan tangannya yang sama sekali tak pernah menyakiti Jaehyun sejak kecil telah ia layangkan pada pipi CEO muda itu.

Nyonya Jung menarik nafas dalam. Jika ia menuruti emosinya, tekanan darahnya akan semakin tinggi. Ia pun bisa mati hanya karena mendengar Jaehyun menyebut nama Taeyong berkali-kali, pikirnya.

When We Meet | Jaeyong ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें