Our Forbidden Relation

9.4K 437 30
                                    

"Bisa temani aku malam ini?" tanya gadis cantik berambut panjang tersebut, pada Taehyung yang sejak tadi sibuk menyelesaikan laporannya.

Sebagai Kepala Divisi Marketing di sebuah perusahaan retail ternama memang cukup membuatnya sibuk, bahkan tak jarang karena kesibukannya tersebut ia kerap kali lembur di ruang kerjanya. Ya, sebagai Kepala Divisi Marketing, ia memang dihadiahi beberapa fasilitas seperti ruangan kerja sendiri contohnya. Wajar saja apalagi ditambah dengan berbagai prestasi yang ia raih bersama timnya membuat dirinya cukup dipandang di perusahaan JJC Corp tersebut.

"Ada apa?" tanya Taehyung pada gadis tersebut.

"Mama bilang, ia akan datang ke rumah. Dan kau taulah- ia ingin bertemu denganmu, dengan kita." ujar gadis tersebut dengan wajah merengutnya. Jujur, sebenarnya ada rasa enggan juga dihatinya untuk menuruti permintaan mamanya tersebut.

"Oh, begitu. Jam berapa ia akan tiba?" tanya Taehyung masih dengan mempertahankan wajah datarnya, raut wajah yang selalu ia tunjukkan jika memang sedang serius.

"Jam 7. Tapi kalau kau sibuk, tak apa. Biar aku yang akan bicara dengan mama-" Taehyung terlihat melirik jam tangan hitam yang melingkari pergelangan tangan kirinya, jam masih menunjukkan pukul 5 sore, masih ada waktu 2 jam sebelum waktu pertemuan.

"Tak apa. Mungkin untuk satu jam berkunjung, aku tak masalah." potong Taehyung buat si gadis tersebut tersenyum, senyuman canggung meski ya tak mengurangi kadar kecantikannya sih.

Setelah berbicara begitu, si gadis tersebut pun langsung pamit untuk pulang lebih dulu. Dan sebagai seorang pria, Taehyung sempat menawarkan untuk mengantar gadis tersebut, yang sayangnya malah sudah ditolak lebih dulu. Tak mau membuang waktu untuk berdebat, akhirnya Taehyung pun kembali menyibukkan diri dengan sisa pekerjaannya.

...

Tokk Tokk Tokk

Setelah mengetuk dan mendengar jawaban dari dalam ruangan berpintu kayu tersebut, Taehyung pun memutuskan untuk memasuki ruangan kerja sang atasan. Ya, ini bukan sekali dua kalinya juga ia memasuki ruangan tersebut. Namun, meski begitu ia kan juga harus bersikap sopan, terlebih ini masih di kantor meski ya jam kerja juga sudah selesai sejak setengah jam yang lalu.

Taehyung melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan besar berpelitur kayu tersebut, tempat dimana ruangan kerja sang atasan berada. Di ujung ruangan, ia bisa melihat sang atasan yang terlihat sedang sibuk berbicara di telepon dengan seseorang di meja kerjanya. Sesekali, sang atasan pun melirik ke arah Taehyung yang berjalan ke arahnya sambil menyunggingkan seulas senyum tipis.

"Masih ada yang harus aku urus sekarang. Aku akan pulang sangat malam." ujar Jungkook lalu memutuskan untuk mematikan sambungan telepon tersebut. Dan setelahnya langsung menunjukkan seulas senyum lebarnya ke arah Taehyung yang kini sudah berdiri di hadapannya.

"Ada apa, hm?" tanya Jungkook sambil membuka lebar kedua tangannya, merentangkan tangannya, memberikan tanda agar Taehyung mendekat ke arahnya.

Dan tanpa banyak berpikir, Taehyung pun langsung mendekat, memutari meja panjang itu sebelum membalas pelukan dari sang atasan. Jungkook hanya bisa menghela nafasnya dan mengusap punggung Taehyung dengan pelan dan penuh sayang membuat Taehyung merasa amat nyaman berada dalam pelukan atasannya.

"Ada apa, baby?" ujar Jungkook sambil meninggalkan beberapa kecupan di pucuk kepala Taehyung yang masih betah berada dalam rengkuhannya. Ia bahkan tak menghiraukan saat Taehyung kini telah duduk dalam pangkuannya dengan nyaman.

"Tidak.. Hanya rindu?" balas Taehyung buat Jungkook terkekeh. Sebenarnya tak hanya Taehyung saja, Jungkook, CEO tampan dari JJC Corp ini juga telah menahan rindu selama hampir satu minggu ini.

CLOSER_Where stories live. Discover now