One More Time

9.3K 466 35
                                    

Iya deh ini dibuatin sedikit sequel dari At That Moment ya.. Check it out!

.

.

.

"-iya, bibi. Terima kasih banyak ya sudah menemani Jaemi hari ini."

"Iya, sekarang sudah ada di jalan pulang kok. Mungkin aku akan naik taksi. Jangan khawatir, aku rasa jam segini pasti masih ada taksi yang lewat."

"Baik, bi. Sekali lagi, terima kasih banyak."

Pipp

Taehyung hanya bisa menghela nafasnya setelah sambungan telepon itu terputus. Ia berniat memasukkan kembali ponsel miliknya ke dalam kantung hoodie hitam yang dikenakannya, sebelum sebuah tangan menarik cukup keras hingga membuatnya tersentak. Beruntung ponsel dalam genggamannya tak sampai terjatuh.

"Yak apa-ap- Jungkook?" ujar Taehyung dengan mata membola begitu mendapati orang itu, Jungkook yang telah menarik tangannya dan membawanya ke dalam gang kecil yang sepi dan cukup temaram. Terlihat dari lampu yang berpendar dan berkedip-kedip diujung gang buntu tersebut membuat gang itu terlihat amat gelap.

Jungkook masih diam dengan sebelah tangan yang masih mencengkram kuat tangan Taehyung yang agak meringis saat punggungnya sedikit membentur tembok yang ada. Sebenarnya Taehyung merasa agak bingung dengan kehadiran Jungkook bahkan hingga berani menyeretnya lagi seperti ini. Bukankah urusan mereka sebelumnya sudah selesai beberapa hari yang lalu? Lagipula apalagi yang diinginkan oleh pria tersebut lagi?

"Jungkook apa yang kau-"

"-menjemputmu. Aku hanya ingin menjemput dan mengantarmu." potong Jungkook sambil menampilkan raut wajah datarnya.

"Untuk apa lagi? Bukankah urusan kita sudah selesai hari itu? Bukankah-"

"Aku ingin kau keluar dari club sialan itu. Kau bisa bekerja padaku. Dan aku bisa memberimu gaji sesuai yang kau mau." potong Jungkook lagi buat Taehyung mendecih, merasa direndahkan.

"Apa hakmu mengaturku? Lagipula aku nyaman bekerja disana dan-"

"Oh ya? Nyaman karena bisa melayani pria-pria hidung belang yang bau begitu?" ujar Jungkook membuat Taehyung tergelak.

"Nyaman? Haha kau- tidak. Apa meronta-ronta untuk minta dilepaskan oleh pria gendut dan berkepala botak bau itu masih bisa dibilang nyaman? Oh tak hanya pria botak itu. Ada di pendek jelek berambut merah- ada juga si-"

"Lalu apa urusanmu, Jeon?! Aku rasa malam itu kau sudah cukup paham. Aku sudah memaafkanmu. Jadi, apalagi?!"

"Tae-"

"Cukup, Jeon! Jangan pernah mencampuri hidupku! Aku sudah bahagia- aku sudah nyaman dengan hidupku sekarang. Jadi-"

"Begitu? Lalu bagaimana dengan Jaemi Jaemi itu?" dan perkataan Jungkook sukses membuat Taehyung membeku.

"Jung-"

"Siapa Jaemi itu? Anakku?" tanya Jungkook membuat Taehyung membolakan matanya, terkejut.

Sebenarnya, bukan hal yang mengejutkan jika Jungkook sampai bisa mengetahui hal yang amat ingin ia rahasiakan tersebut. Mengingat, siapa Jeon Jungkook ini dan betapa banyak koneksi yang ia miliki untuk mengetahui segala hal yang ingin ia cari. Dan mencari tahu soal Taehyung? Tentu bukanlah hal yang sulit. Sementara Jaemi? Sungguh, Taehyung sudah berani bertaruh nyawa dan mati-matian untuk menyembunyikan hal ini terlebih dari sosok pria dihadapannya sekarang yang terus menatapnya tajam. Tapi bagaimana mungkin pria ini bisa sampai tau?

"Dia bukan anakmu. Aku rasa urusan kita sudah selesai, kan? Jadi bisa tolong lepas? Biarkan aku per-"

CUPP

CLOSER_Where stories live. Discover now