IV. It Follows

3.4K 705 55
                                    

"minhee, cabut gak?"

minhee menoleh pada sosok junho yang siap meninggalkan kelas bersama beberapa temannya. minhee sedang hilang mood karena beberapa hal. ia menggeleng, memberi tanda bagi lawan bicaranya untuk pergi tanpanya. wajah minhee tampak kusut, tak seperti biasanya.

"lo gapapa?"

minhee melirik ke samping, tatapannya jatuh pada sosok teman wanitanya yang terlihat bingung. lagi. minhee hanya mengacungkan ibu jari ke arah temannya lalu menenggelamkan kepalanya di antara lengan yang ia tumpu pada meja. minhee memejamkan mata, berusaha menghilangkan mood jeleknya yang cukup menghilangkan fokus belajar hari ini.

tepat saat itu minhee merasakan sebuah tepukan di bahunya.

"jangan ganggu-"
"ikut gua dulu sebentar"

nada suara yang meninggi dan kalimat membentak yang tak sadar dikeluarkan oleh minhee akibat merasa terganggu akhirnya hanya menggantung tak selesai ketika ia melihat sosok yang tak asing baginya itu berdiri tepat di samping meja. teman sekelasnya menatap mereka. minhee tau, ia lagi-lagi akan jadi bahan pembicaraan siswa-siswi haus rumor.

minhee mengikuti sosok itu tanpa mengucap sepatah kata pun. langkah membawa keduanya sampai di depan gudang sekolah. tak ingin membuang waktu, sosok itu mulai bicara. minhee mendengarnya, sangat jelas untuk membuatnya memberi tanggapan. sayangnya, minhee sedang tidak ingin mendengar apapun dari sosok itu.

"gua lagi gak pengen denger alesan kak. lain waktu aja"

hanya itu yang minhee katakan. singkat namun mewakili seluruh keinginannya. tanpa menunggu jawaban sosok tersebut, minhee segera pergi meninggalkan lorong sepi itu untuk kembali ke kelas. ketika hampir memasuki kelas, seseorang menarik pergelangan tangannya pelan. minhee mendelik tajam namun ekspresi dinginnya luntur kala melihat sosok yang tak lebih tinggi darinya itu menyodorkan sebuah kotak makan.

"ini punya minhee"

ternyata kotak makan mereka tertukar lagi. minhee maklum. bibi yang membantu mereka mengurusi rumah sudah cukup tua. minhee membawa hyeongjun masuk ke dalam kelasnya. beberapa orang menyapa hyeongjun yang cukup terkenal karena keramahannya. minhee membuat hyeongjun duduk bersebelahan dengannya.

"hari ini makan sama gua dulu" ucap minhee sembari menyerahkan kotak makan hyeongjun dari tasnya.

hyeongjun mengangguk tapi matanya tak lepas dari sosok sebayanya yang tak bersemangat.

"minhee kenapa?"

minhee hanya menggeleng sembari mengusak rambut hyeongjun pelan.

"makan, nanti keburu masuk lagi"

hyeongjun menurut. ia membuka kotak makannya kemudian memakan bekal itu dengan tenang. minhee di sampingnya juga sudah tak lagi bersuara.

ketika keduanya masih sibuk menghabiskan bekal makan siang mereka, salah satu junior di sekolah mereka masuk ke dalam kelas sembari membawa setumpuk buku dan meletakannya di atas meja guru. ketika sosok junior itu melihat minhee, dia melambaikan tangan sembari tersenyum.

"minhee kenal sama dia?" tanya hyeongjun sembari mengunyah makanannya. dahi minhee mengernyit sebelum menjawab pertanyaan hyeongjun.

"lah lu gak kenal?"

hyeongjun menggeleng pelan.

"aneh. padahal kemaren dia bilang kenal lu"

hyeongjun berusaha mengingat siapa orang tersebut. namun, wajah itu asing dan ia yakin tak pernah bertemu dengan sosok junior yang tadi memasuki kelas.

"minhee minhee"

"hm?"

minhee yang tengah meminum air mineralnya hanya berdehem untuk merespon hyeongjun.

"yang tadi itu namanya siapa?"

"oh itu jinwoo"

jinwoo. hyeongjun mencatat dalam pikirannya, lain waktu ia akan cari tau siapa sosok junior yang mengaku kenal dengannya itu.

jam istirahat berakhir dan hyeongjun kembali ke kelasnya. minhee mengeluarkan buku sejarah beserta catatannya. ketika guru sejarah masuk ke dalam kelas dan mulai mengabsen, minhee merasa ponselnya bergetar salam saku celanannya. dengan sembunyi-sembunyi, minhee memeriksa pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

kak hyunbin

nanti pulang dijemput

minhee mengembus napas kasar. ia tak pernah suka dijemput setelah pulang sekolah karena itu berarti akan ada sesi makan malam bersama sosok menyebalkan yang sudah pasti akan semakin membuat moodnya buruk.

"kang minhee!"

"hadir"

.

"kak wonjin mana?" tanya hyeongjun saat mobil mereka mulai berjalan menembus ramainya jalanan malam itu.

"wonjin dari kampus, jun" jawab jungmo.

hyeongjun mengangguk seakan kakaknya yang duduk di depan bisa melihatnya. mata hyeongjun kini beralih ke arah minhee yang tak mengeluarkan suara sejak mereka bertemu setelah jam belajar di sekolah berakhir.

"minhee kenapa sih cemeberut terus?"

suara berbisik hyeongjun ternyata cukup keras hingga kedua sulung yang duduk di bagian depan mobil akhirnya menoleh mereka. hyeongjun menutup mulutnya menggunakan tangan, merasa tertangkap basah.

"kenapa kamu?" tanya hyunbin yang duduk di belakang stir mobil sembari memperhatikan minhee dari kaca depan mobil.

"digangguin lagi kali sama hantu sekolahnya" ujar jungmo iseng, membuat minhee mendelik.

"apaan sih ngaco"

hyeongjun menoleh pada minhee, memberi tatapan seakan meminta penjelasan pada saudaranya itu. minhee sebenarnya malas untuk membahas ini, tapi dalam keadaan seperti ini, ditatap serius oleh hyunbin dari kaca depan mobil, digodai jungmo dan dimintai penjelasan oleh hyeongjun membuatnya terpaksa buka mulut.

"dia mau coba nyebrang"

"eh?! kak yunseong?!"

suara hyeongjun meninggi karena terkejut. minhee mengangguk.

"nyebrang itu maksudnya pergi dari sini?" tanya jungmo memastikan.

"itu kayak cabut dari sini ke tempat lain yang kita-kita gak bisa jangkau. minhee juga gak bisa liat jadinya" sahut hyunbin.

minhee bersandar sembari menutup matanya. bayangan sosok yang familiar itu perlahan bermunculan dalam pikirannya. minhee ingin membantu tapi tak punya cukup kuasa untuk melakukannya, ia hanya manusia dengan sedikit kelebihan.

"lu udah kasih tau nyokapnya?" tanya hyunbin.

"gimana cara jelasinnya? bilang kalo gua komunikasi sama yunseong sementara yang dia liat anaknya masih koma? bisa dibilang gila gua kak" ucap minhee dengan suara pelan.

"lagian nyokapnya masih gak mau ngomong sama gua"

hyeongjun memeluk minhee yang tersenyum getir.

.

.

.

tbc

-godfelx

• b r o t h e r • starship/pdx101Where stories live. Discover now