• b r o t h e r • starship/pdx101

XIII. Again

ini kelas terakhir wonjin dan ia tak lagi menaruh konsentrasi penuh terhadap apa yang dikatakan dosen muda di depan kelas. tak seperti teman-temannya, terutama teman laki-lakinya yang terlihat tak bisa melepaskan pandangan pada dosen muda yang sedang menerangkan materi untuk ujian tengah semester mereka dua minggu lagi.

semalam ia tidur cukup karena tak punya deadline tugas dalam waktu dekat, namun entah mengapa kantuk tiba-tiba datang menyerang. tak disadari perlahan wonjin jatuh terlelap dengan beralaskan kedua tangganya, ia tertidur di kelas.

tak cukup lama ia tertidur, wonjin kembali terbangun.

ia menyadari ada sesuatu yang salah. ini bukan kelasnya. wonjin berada di laboraturium kampusnya. tak sadar wonjin mengumpat. jika dugaannya tak meleset, kejadian beberapa waktu lalu di rumahnya terjadi lagi. wonjin masih tak tau bagaimana ia bisa pergi meninggalkan tubuhnya, yang jelas ia harus kembali secepat yang ia bisa.

wonjin keluar dari laboraturium itu. semuanya terlihat gelap saat ia berada di koridor. ini pengalaman keduanya dan wonjin masih asing dengan keadaannya saat ini. bermodalkan keberaniannya, wonjin berjalan dengan langkah cepat menuju kelasnya. beruntung, kelas wonjin sore itu berada di lantai yang sama dengan laboraturium ini sehingga tanpa ragu wonjin melangkah menuju kelasnya yang berada ujung koridor.

ada yang berbeda. seingat wonjin tak ada lampu yang di pasang tepat di atas pintu masuk kelas, namun saat ini lampu itu ada dan menyala dengan cahaya redup. cahaya biru kehijauan yang berpendar dari lampu itu perlahan meredup seiring dengan udara yang mendingin di sekitar wonjin. menyadarinya, wonjin berusaha membuka pintu kelas itu untuk kembali pada tubuhnya. sayangnya pintu itu tak kunjung terbuka. jujur wonjin bukan penakut, namun hal yang kini sedang terjadi sudah melampaui akal sehatnya. dibanding takut, wonjin lebih waspada terhadap apapun itu yang bisa muncul di tempat ini.

wonjin mencoba lagi, namun pintu itu seperti terkunci. wonjin bingung. ia akhirnya melihat ke dalam kelasnya melewati jendela yang terkunci rapat. wonjin sedikit merasa lega setelah mendapati tubuhnya masih di sana, dalam keadaan yang sama seperti terakhir kali ia tertidur.

"hei"

wonjin mendengar seseorang memanggilnya. ia menoleh dan mendapati sosok laki-laki di ujung koridor berdiri sembari melambaikan tangan padanya. dari jarak yang cukup jauh dan keadaan yang gelap, wonjin tak dapat melihat dengan jelas siapa sosok itu. tanpa ragu wonjin menghampiri sosok itu. langkah membawa wonjin semakin dekat dengan laki-laki yang masih melambaikan tangan padanya. sampai wonjin mengingat sesuatu.

sesuatu yang minhee ucapkan padanya tepat setelah pengalaman pertama wonjin terjadi.

"jangan percaya apapun yang lu liat di sana. jangan percaya siapa pun. lu yang tau jalan buat balik. yang ada di sana justru bakal bawa lu menjauh dari badan lu supaya mereka bisa punya kesempatan balik ke sini,"

langkah wonjin terhenti bersamaan dengan lambaian tangan sosok itu yang juga berhenti. wonjin tau ia menghampiri bahaya. wonjin hanya punya satu kesempatan dan itu adalah berlari kembali ke tubuhnya.

sekarang.

wonjin berlari kembali ke arah kelasnya dan ia tau sosok itu mengejarnya di belakang sana. bagaimana pun caranya wonjin harus kembali, atau ia tak akan bangun. sosok itu semakin terlihat dekat dan wonjin dengan sekuat tenaga membuka pintu kelas itu. bersyukur kali ini pintu terbuka dan tanpa ragu wonjin berlari menghampiri tubuhnya.

wonjin terbangun.

kali ini ia dapat merasakan bahwa ia benar-benar bangun secara utuh. wonjin mengangkat kepalanya dan dosen muda itu masih memberi ceramah tentang materi ujian mereka. wonjin bernapas lega. kali ini ia selamat.

ponsel wonjin bergetar dalam jaketnya. ia meraih ponsel itu dan melihat ada pesan yang masuk.

changwook

tidur mulu, bos.

wonjin menatap temannya yang duduk cukup jauh darinya. changwook menggeleng tak habis pikir oleh wonjin yang bisa tidur di kelas dosen primadona kampus seperti lee gaeun.

wonjin

kalo gua ketiduran lagi, langsung bangunin.

.

.

.

tbc

-godfelx