XXVII. New Path

1.4K 239 71
                                    

hyeongjun tak bisa fokus di dalam kelasnya. bayangan wonjin di hari itu masih melekat erat dalam ingatannya membuat kepalanya terasa pening sepanjang hari. beberapa temannya sejak pagi memang sudah mulai mengajaknya bicara, membahas hal-hal menarik supaya hyeongjun dapat kembali beraktivitas seperti semula. namun, upaya itu tak dapat bekerja padanya saat ia harus kembali fokus pada suatu hal.

malam naas itu. hyeongjun sudah melihatnya di dalam mimpi. walau ia tak tau kapan tepatnya bayangan dalam mimpinya itu akan terjadi, hyeongjun yakin semuanya akan benar-benar mereka hadapi.

ia tau wonjin akan melukainya, dan ia sudah berusaha mempersiapkan diri untuk itu. seharusnya memang begitu. tapi semuanya mulai tak terkendali saat minhee muncul. urutan kejadiannya sudah tak terbaca lagi oleh hyeongjun. ia tak punya gambaran apa yang akan terjadi pada wonjin malam itu setelah minhee dilarikan ke rumah sakit.

jujur saja, rasanya hyeongjun ketakutan setengah mati.

jika saja malam itu semua berjalan sesuai apa yang hyeongjun lihat di dalam mimpinya, tidak akan ada korban jiwa. tidak akan ada yang terluka selain dirinya. ia akan sembuh dan mereka akan kembali bersama seperti yang seharusnya.

seandainya minhee tidak muncul,

seandainya ia tetap jadi yang terluka di sana,

seandainya semua berjalan sesuai pengelihatan hyeongjun,

tak sadar rasa marah dan sesal menumpuk dalam dirinya. hyeongjun tak menerima apa yang sudah terjadi. harusnya ia bisa melindungi kakaknya. harusnya wonjin masih ada bersama mereka tadi pagi saat waktu sarapan tiba.

"hyeongjun,"

suara itu memanggil hyeongjun, membuatnya menoleh. itu wali kelas hyeongjun yang memandangnya khawatir.

"hyeongjun apa kamu sakit?" tanya wali kelasnya.

"saya baik-baik saja, bu" jawab hyeongjun.

suara hyeongjun tercekat di ujung kalimatnya. kelas itu telah kosong, menyisakan ia dan wali kelasnya yang masih berdiri tepat di sebelah mejanya.

"kelasㅡ sudah selesai ya, bu? maaf sepertinya saya banyak melamun hari ini," ucap hyeongjun penuh sesal.

wali kelasnya menatap hyeongjun lekat. ia memberikan buku catatan hyeongjun yang sepertinya terjatuh dari meja. hyeongjun menerima buku itu.

"hyeongjun, apa kamu yang menulis itu?" tanya wali kelasnya.

"menulis apa bu?"

"di dalam catatan itu,"

alis hyeongjun mengernyit lalu membuka buku catatan itu untuk melihat tulisan apa yang dimaksud oleh wali kelasnya.

setelahnya napas hyeongjun tercekat. ia benar-benar tak ingat pernah menulis kalimat itu. tulisan dengan tinta merah yang terlihat berantakan itu masih dapat terbaca olehnya,

di sana tertulis,

KANG MINHEE JADI YANG SELANJUTNYA. KANG MINHEE AKAN MATI.

dan yang membuat hyeongjun semakin ketakutan, ia tau bahwa tulisan tangan itu adalah miliknya.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Apr 07, 2020 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

• b r o t h e r • starship/pdx101Onde as histórias ganham vida. Descobre agora