9

702 78 11
                                    

Yoongi pov

Setelah tiba di restoran itu aku segera mencari keberadaan eunha.

"Apa yang terjadi kepadamu?" Tanya ku khawatir dan langsung memeluknya

"Oppa... hiks Jungkook memiliki kekasih selain diriku" ucap dan tangis eunha dalam pelukanku

"Hei sudah jangan menangis" ucapku lembut namun dalam hati aku juga teriak kesenangan dan berharap mereka segera putus

"Hiks.... Ini menyakitkan" lirihnya

"Iya Aku tau kok bagaimana rasanya, kumohon berhenti menangis" jawabku berusaha menenangkannya

"Kumohon berhenti menangis ini sangat menyakitkan melihat kau menangis" sambung ku lagi dan mengelus lembut punggung eunha

Brak.....
Suara gebrakan meja oleh seseorang yang kukenal

"Hyung bisakah kau lepas pelukan mu!" Ketusnya menatap ku tajam

Tanpa mendengar jawabanku dia dengan kasar melepas pelukan ku dan merebut eunha dari pelukan ku

"Eunha-ya dengarkan penjelasanku, percayalah aku sangat mencintaimu dan aku tak mengenal gadis itu. Aku juga sama marahnya dengan mu saat tadi dia langsung memeluk ku" ucap Jungkook berusaha memberikan eunha penjelasan

"Berjanjilah untuk tak mengulanginya" ucap eunha lalu langsung meraup bibir Jungkook

Shit......
Apa mereka tak menganggap ku ada.
Apa eunha tak memahami perasaan ku.
Sungguh ini menyakitkan melihat pujaan hati mu berciuman dengan pria lain.

"Aku mencintaimu kook" ucap eunha setelah melepas ciumannya

"Aku juga mencintaimu" jawab Jungkook

"Oppa bisakah kau meninggalkan kami berdua" ucap eunha tak lagi lembut seperti sebelumnya

"Dan berhenti peduli kepadaku" sambung eunha dengan nada angkuhnya

Aku hanya menjawabnya dengan senyuman dan tatapan menghinaku. Lalu aku bergegas meninggalkan mereka berdua.

Sialan ini sakit sekali, kenapa aku selalu bodoh terhadap gadis itu. Aku selalu memujanya padahal gadis itu selalu memanfaatkan ku.

"Baiklah eunha ini saatnya aku menyerah. Semoga kau selalu bahagia" gumamku lalu menjalankan mobilku meninggalkan parkiran restoran

Author pov

Pukul 7 malam ini dikediaman keluarga Park sedang sibuk menyiapkan makan malam.

Tingtong.....
Suara bel dari luar rumah itu.

"Selamat malam maafkan saya menganggu, bolehkah saya melihat keadaan Jiyeon?" Sopan yoongi minta izin kepada nyonya Park yang kebetulan membukakan pintu untuknya

"Oh silahkan saja dan terimakasih sudah mau menjenguk anak saya" jawab nyonya Park dengan penuh senyuman

"Kau langsung saja ke kamarnya" izin dari nyonya Park didepan tangga rumah itu

Yoongi hanya mengangguk dan langsung melesat menuju kamar Jiyeon

"Ah pasti dia kekasih Jiyeon" gumam nyonya park

Jiyeon pov

Aku sedang sibuk bercermin dan ingin merapikan rambut ku setelah selesai mandi sore tadi lalu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku

"Masuk saja eomma" jawabku tanpa mengalihkan pandanganku

Cklek....
Suara pintu kamarku yang terbuka lalu tertutup kembali

"Cantik...." Ucapnya lembut dan langsung membuatku menoleh kearahnya

" Ucapnya lembut dan langsung membuatku menoleh kearahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Blush......
Wajahku memerah seketika setelah melihatnya yang sedang tersenyum.

"Tampan" batin ku yang masih setia menatapnya

"Iya aku tau, aku memang tampan dan berhenti menatapku seperti itu" celetuk yoongi soalah dia mengerti apa yang kupikirkan

"Ehmmm.. a..a.ada apa kau kemari?" tanya ku ketus untuk menutupi kekagumanku padanya

"Bagaimana keadaan mu?" Tanyanya berbalik kepadaku

"Sudah lebih baik" jawabku apa adanya

"Ini untukmu" ucapnya lalu memberikan ku seikat bunga mawar

"Hahahaha apa-apaan ini?" Ucapku gugup lalu menerima bunga itu

"Bisa kita bicara sebentar?" Ucapnya lalu kujawab anggukan kepalaku

Aku mengajaknya duduk di balkon kamarku agar lebih santai

"Ji sepertinya sandiwara kita diakhiri saja, aku sudah menyerah kepadanya dan aku sudah tak meginginkannya" ucapnya tanpa basa-basi

Deg....
Jantungku seketika berhenti berdetak. Entah kenapa ada sedikit kecewa dan tidak rela jika ini semua berakhir

"Oh Pantas kau memberikan ku bunga" ucapku sedikit ketus

"Jadi bagaimana? Kau setuju kan jika sandiwara ini berakhir" tanyanya

"Tidak, aku tidak mau. Tolong beri sandiwara kita ini sedikit waktu lebih lama. Aku....aku..sangat nyaman" batin ku masih setia menatap wajah yoongi

"Ji......" Panggilnya lembut

"Aku...aku lapar. Bisakah kita makan malam dulu" ucap ku mengalihkan pembicaraan

"Sebentar aku akan menanggil bibi untuk membawakan makanan" ucapku lagi lalu bangkit meninggalkan kursiku

only you Where stories live. Discover now