26

591 53 1
                                    

Jiyeon pov

Aku berdiri dengan gugup diantara yoongi dan myungsoo oppa.

"terserah kata mu yoongi-ssi, tapi bagiku dia tetap Park jiyeon" jawab myungsoo yang ku balas pelototan mataku

"myungso-ssi bisa aku minta tolong kepadamu" ucap yoongi santai

"katakanlah, ku harap kau meminta tolong untuk merebutnya dari mu" jawab myungsoo enteng sedangkan aku hanya bisa menyumpahi myungsoo dalam batin ku

"hahahaha, mungkin ini hampir sama dengan keinginan mu. Bisakah kau temani dia nanti malam diacara resepsi pernikahan, aku merasa kurang enak badan. Bisakah kau menjaganya dan mengantarnya pulang nanti malam" ucap yoongi yang membuat hatiku tiba-tiba merasa sakit

"apa maksud mu min" batin ku dan menatapnya lekat

"dengan senang hati yoongi-ssi" jawab myungsoo oppa lalu mengulurkan tangannya tanda terima kasih

"baiklah ji sekarang aku akan ke hotel lebih dulu kau disini saja, kuyakin kau masih ingin bertemu dengan teman-teman mu" ucap yoongi lalu mengarahkan tangannya membenarkan poni rambutku sebelum akhirnya dia pergi dari hadapan ku

Author pov

Jungkook yang berada di belakang yoongi tak percaya dengan apa yang diucapkan. Yoongi, menurutnya apakah semudah itu melepaskan istrinya dengan pria yang jelas-jelas masih mencintai jiyeon.

"hyung kau ini kenapa?" tanya jungkook setelah berhasil mengejar yoongi yang sudah diambang pintu keluar greja

"sudah jung jangan dipikirkan, aku hanya ingin mengetes kesetiaan istriku" jawab yoongi santai

"tapi... Hyung!!" ucap jungkook kesal karena tak setuju

"sudah aku lelah ingin tidur" jawab yoongi lalu berjalan menjauhi jungkook

Yoongi pov

Setelah tiga jam aku menghabiskan waktuku dengan tidur siang, akhirnya aku mendengar suara pintu kamar hotel ku diketuk dari luar.

"kau sudah pulang ji?" tanyaku basa-basi

Jiyeon hanya diam tak membalas ucapan ku dan melanjutkan langkahnya memasuki kamar hotel.

"kau sudah makan?" tanyaku lagi

"sudah bahkan sangat kenyang" ketusnya tanpa melihat ku

"kau ini kenapa?" tanyaku yang bingung dengan sikapnya

"kau yang kenapa min???? Apa maksud mu tadi?? Jika memang kau tak ingin menemaniku kenapa kau ikut aku kesini?" ucap jiyeon dengan suara emosinya

"hei tenang ji. Aku hanya memberikan waktu agar kau bisa berduaan dengan namja yang kau cintai, harusnya kau mengucapkan terimakasih kepadaku" jawab ku menjelaskan kejadian tadi

"apa maksud mu min?" tanya Jiyeon kesal

"aku sudah tau semuanya ji, aku sudah tau jika kalian sangat dekat saat kuliah. Aku tau ji kau terpaksa menikah dengan ku karena salah paham kedua orang tua kita" ucapku mendekat kearah jiyeon lalu mengelus kedua pipinya lembut

"aku juga merasakannya ji, bagaimana rasanya mencintai orang lain padahal aku sudah menikah. Kau tau, aku berharap kau bisa bersama namja itu dan bahagia dengannya" sambung ku dengan nada lembut

"aku tak mencintainya!" jawab jiyeon membentak ku

"jangan berbohong ji, bahkan sebelum kita menikah kau menangis didalam pelukannya" ucapku membuat Jiyeon membatu

"ji kau tau aku sangat senang saat melihat namja yang kau cintai, selama ini aku takut jika kau tersakiti karena aku mencintai jennie. Tapi sekarang aku yakin jika kau memang mencintai namja lain bukan aku lagi, kau tau ji aku iri dengan tatapan mu kepadanya tadi" bisik ku lalu memeluknya yang menangis

"kau benar min, aku men...cintai..nya"jawab jiyeon lalu memeluku erat

only you Where stories live. Discover now