18

609 63 5
                                    

Author pov

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, dimana seminggu lagi jiyeon dan yoongi akan melangsungkan pernikahan mereka. Jiyeon dan yoongi sudah tak akan bisa untuk mundur dari pernikahan mereka karena seluruh undangan sudah tersebar.

Sudah seminggu sejak hari buruk mereka di sungai han, jiyeon masih menghindari yoongi entah itu saat yoongi menelfonnya atau saat berkunjung kerumah keluarga Park. Sedangkan yoongi yang merasa diacuhkan dan dihindari oleh jiyeon hanya bisa berteriak frustari didalam hatinya.

Jiyeon memilih mengacuhkan dan menghindari yoongi hanya untuk menata perasaannya dan menguangatkan hatinya, agar kelak saat dirinya berhadapan dengan yoongi dialtar pernikahan dirinya sudah menjadi sahabat yang baik untuk yoongi.

Cklek..
Pintu kamar jiyeon terbuka menampakkan sosok yang sangat dihindari oleh jiyeon

"hai.." sapa yoongi singkat

"hai" jawab jiyeon yang langsung bangkit dari posisi tidurnya

"bersiaplah kita harus mengambil pakaian pernikahan dan akan membeli cincin, akan kutunggu dibawah" ucap yoongi lalu menutup pintu kamar jiyeon

Yoongi pov

Tak lama kemudian jiyeon sudah berjalan menghampiri ku yang menunggu diruang tengah rumah ini.

"ayo berangkat" ucapnya yang sudah berdiri di samping ku

#skip#

Aku sengaja mengajak jiyeon untuk makan malam karena seharian kami sudah sibuk memilih cincin dan pakaian pernikahan tanpa mengurus perut kami.

"aku tak lapar kau saja yang makan" ucap jiyeon setelah kami duduk di depan meja restoran ini

"tak ada penolakan" jawab ku singkat lalu memanggil pelayan

Aku dan jiyeon memilih menu yang berbeda dan sekarang kami sedang menunggu pesanan kami.

"ji...." panggil ku yang hanya dijawab gumaman jiyeon

"aku merindukan mu" lirih ku

"hah...." ucapnya bingung

"maksud ku, aku merindukan sosok mu yang dulu. Aku tak suka dengan sikap mu yang berubah" jawab ku

"aku tidak berubah mungkin itu hanya perasaan mu" jawabnya mengelak tuduhan ku

"apa kau seperti ini karena menyukai ku?" tanyaku penasaran dan jiyeon hanya bisa diam

"ji kumohon jujurlah. Aku tak suka saat melihatmu menangis seperti waktu itu" ucapku tulus

"sudahlah tak usah pedulikan ku dan tolong lupakan hal itu" jawab jiyeon sedikit kesal

Aku dapat merasakan perubahan mood jiyeon saat ini.

"ji aku berjanji meninggalkan jennie asal kau tak menangis lagi dan kembali seperti dulu" ucap ku meyakinkannya

"bukankah sudah kukatakan tak usah pedulikan tangisan ku saat itu" kesal jiyeon dengan mata yang sudah berkaca-kaca

Aku langsung mengambil headphone ku dikantong celana ku.

"akan ku buktikan ji dan setelahnya kau harus  berhenti menangis" ucapku lalu memencet tombol panggil di layar handphone ku

"Jennie aku ingin hubungan kita berakhir karena aku akan me...." Ucapku yang tersambung dengan Jennie

Jiyeon dengan cepat merebut handphone ku dan memutuskan panggilan itu.

"Kau ini kenapa??" Tanyaku sedikit kesal

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya sahabat lakukan" jawabnya santai

"Apa maksud mu!" Kesal ku tak mengerti

"Jangan bodoh yoongi, lihatlah mata mu berkaca saat mengatakan ingin berakhir dengannya. Aku sebagai sahabat mu tak ingin melihat mu bersedih. Jika kau memang mencintainya perjuangkan jangan pedulikan pernikahan bodoh itu" ucapnya yang sedikit membuat dada ku sesak

"Asal kau tau aku menangis bukan karena mu tapi.... karena aku belum siap menikah" ucapnya dengan mata yang kembali berkaca-kaca

"Pertahankan kekasihmu dan kita jalani pernikahan ini lalu secepatnya bercerai, aku.... Aku....hiks aku ingin hiks hidup bahagia dengan lelaki yang aku cintai hiks" ucapnya dengan air mata yang mengalir deras di pipinya

"Ji... Berhenti menangis itu membuatku sakit" ucapku sambil menghapus air matanya

Srek....
Jiyeon bangun dari duduknya lalu menatapku dengan senyuman yang tak bisa kuartikan

"Aku sudah tak nafsu makan dan aku ingin pulang sendiri" ucapnya dengan wajah sendu

"Ku antar kau pulang" jawabku tegas

"Tak perlu karena aku akan mampir ke tempat lelaki yang kucintai lebih dulu" ucapnya menolak tawaran ku lalu berbalik meninggalkan ku

only you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang