#6. Akhirnya dapat

307 23 8
                                    

Dear Diary #6,

"Al? Kamu gak bawain makan itu temen kamu? Kayaknya dia laper tuh" Kata mama Alucard dibalik pintu.

"Iya, Ma"

Alucard berdiri menuju ke pintu, "Lu mau makanan ringan gak? Makan berat gak boleh pas malem, apalagi lu cewek"

Gua pun ikutan berdiri, "Hah? Emang kenapa kalau malam?"

"Lu kan pasti lagi program diet, semua temen cewek gua juga gitu kok" Sambung Alucard.

Gua menyipitkan mataku, "Enak aja ya. Jangan samain gua sama temen cewek lu itu. Gua bisa sih makan nasi pas malem, tapi lagi kenyang. Gua makan apa aja deh yang lu kasih ke gua" Kataku.

"Oke"

Alucard keluar dari kamarnya dan pergi kearah dapurnya. Gua melihat sekeliling dan berjalan mendekati figura-figura yang dipajang didinding kamarnya.

'Dia pernah juara basket se-provinsi? Kayaknya dia latihan keras banget ya' Pikirku.

Gua berjalan kembali melihat figura yang lain sampai gua berhenti ketika melihat foto dia bersama seorang wanita.

Gua nengangkat figura itu dan melihat dari dekat. Dia terlihat bahagia disitu.

"Ngapain lu ngelihatin gituan?" Kata Alucard tiba-tiba datang dengan nampan berisi bubur.

Gua menggaruk rambutku yang tak gatal, "Maaf gua bukannya lancang.. "

"Udah lu duduk aja dikasur gua" Potong Alucard.

Gua pun menuruti perintahnya untuk duduk saja dan tidak menyentuh apapun. Gua melihat dia sedang mengambil tatakan untuk kupakai makan dikasurnya.

Gua melihatnya mengambil tatakan itu, 'ganteng' Dalam pikiranku.

Dia mendekatiku, "Ngapain lu ngelihatin gua sampe segitunya?"

Gua langsung lepas dari lamunanku, "Oh enggak. Gua cuman kepikiran hal yang lain"

"Makan nih" Katanya.

Gua mengambil sendok yang sudah dia sediakan ditatakannya dan mulai memakannya. Rasanya sungguh enak sekali.

"Mamamu hebat sekali memasak bubur, rasanya sungguh enak dan berasa" Kataku dengan mulut yang penuh.

Alucard mengambilkanku tissue, "Iya, lu kalau lagi makan jangan ngomong. Nanti tumpah" Katanya sambil memberiku tissue.

"Oke"

Gua makan dengan lahapnya sementara dia melihat hpnya. Gua ingin sekali mengetahui dia lebih dalam lagi.

Gua menaruh sendok yang kupakai didalam mangkoknya, "Oh iya kita belom kenalan, gua Miya" Kataku sambil mengulurkan tangan kananku.

Dia melihat tangan kananku yang kuulurkan padanya lalu matanya berjalan kepadaku. Sebenarnya gua agak sedikit risih dengan tatapannya yang agak menyeramkan dan misterius sekali.

Dia memberikan tangan kanannya padaku, "Gua Alucard, panggil aja Al"

Dia segera melepaskan genggamannya padaku dan kembali melihat hpnya.

Gua menggigit bawah bibirku, "Lu kok mirip bule? Tapi nyokap lu mukanya kok Indonesia banget?"

Alucard berhenti melihat hpnya, "Bokap gua keturunan UK dan menikah sama nyokap gua yang asli Indonesia, jadi gua sama kakak gua punya muka yang agak bule, walaupun muka kakak gua lebih ke asia sih"

High Level Girl [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora