15✿

2K 211 6
                                    

"Oi. Lama bat dah kalian. Masuk dulu, nunggu papah gue balik." sapa Yoongi yang sedang duduk di teras depannya pada Jungkook dan Jimin yang baru saja datang.

Kemudian mereka bertiga memasuki mansion keluarga Min dipimpin oleh Yoongi dan kemudian Kookmin yang berjalan berdampingan dibelakangnya.

Rumahnya Yoongi sebelas duabelas sama rumahnya Jungkook, pikirnya Jimin. Sama-sama gede trus klasik gitu. Tapi rumah Jungkook mungkin lebih banyak furnitur antiknya, Yoongi

"Ke taman, bang?"

"Yoi."

Yoongi mengarahkan mereka menuju taman belakangnya yang berada disamping dapur. Tampak seorang pria yang siluet nya dikenal mereka bertiga tengah duduk di salah satu meja membelakangi mereka.

"Tae lu ngapain sih ha ngikut gue balik? Hoseok lu marah ama gue jadinya anjing." umpat Yoongi dingin dan memberi deathglare pada Taehyung yang hanya nyengir ga bersalah.

"Ya maap. Gue mo ngomong sesuanu sama bokap lu." ringis Taehyung yang masih ditatap tajam sama Yoongi.

"Yaa elu anter dulu kek mate kesayangan lu itu. Pamali Tae, kalo milih urusan yang lain bukan mate lu. Lu bisa diangkat balik keistana gara-gara sia-sia in jodoh dari cupid." ceramah Yoongi pada Taehyung yang hanya menunduk.

"Ih udahlah bang. Buatin gue ama Jimin aer sono." ujar Jungkook setelah merasakan aura Yoongi mulai beda.

"Yaudah, tunggu."

×××

Sekarang anggota diskusi udah lengkap. Mereka lagi ngumpul di ruang keluarga, ada Tuan Min Hojoon di tengah-tengah lingkaran yang dibuat oleh Jungkook, Jimin, Yoongi dan Taehyung. Nyonya Min ngak ikut campur, dia asik nonton drakor di bawah.

"Jadi tadi papa udah diskusi sama papanya Jungkook dulu. Dapet keputusan kalo pelakunya itu bukan anak dari kerajaan gelap. Tapi ratu. Kekuatannya duakali lipat daripada kekuatannya Jungkook. Itu makanya tadi kamu mau nyoba cari tau sosok pelakunya kehalang sesuatu kan, Kook?" ujar Hojoon memulai percakapan.

"I... Iya. Ko papah tau?" tanya Jungkook.

Ia memang sudah terbiasa memanggil Hojoon dengan sebutan papa atau semacamnya sejak kecil. Begitu juga Yoongi yang memanggil Gongyoo dengan embel-embel papa.

"Cih, sudah kuduga."

"Ketemu orangnya kayak mana, pa?" tanya Yoongi.

"Engga bisa Yoon. Tadi papah udah manggil tuan Kim buat ikut. Tapi hasilnya nihil, ngga dapet. Cuma nangkep siluetnya aja, mukanya burem."

"Tapi pah, yang pasti pelakunya itu ada dikelas Jimin, kan?" tanya Jungkook, memastikan jika perasaanya benar.

"Iya. Jimin kamu tenang aja, orang itu gaberani deketin kamu soalnya kamu dikelilingi Yoongi, Jungkook, Taehyung sama Namjoon. Pokoknya disamping mereka terus ya. Soalnya kalo kalian lengah bentar aja dia bisa langsung nyerang. Ngerti?"

"Iya pa/ iya om." sahut mereka berempat bareng.

"Pah, ada nanya ke papa aku kenapa belum ngasi Hoseok miracle sedikitpun? Padahal kami udah ngejalin hubungan hampir setaun. Udah beberapa kali juga ketemu papah buat direstuin. Tapi ga dapat apa-apa." tanya Taehyung akhirnya.

Tuan Min hanya menyeringai remeh pada Taehyung dan menatapnya sedikit tajam.

"Cih, Kau meleset, nak. Hoseok bukan mate mu. Itu sebabnya kau tidak merasakan getaran itu, bukan?" ujarnya menunjuk Taehyung dan menggeleng-geleng.

Taehyung mengernyit bingung. Apa maksudnya? Padahal ia sangat yakin kalau Hoseok adalah jodohnya. Terbukti dengan sebuah tanda mate di tangan Hoseok. Dan itu sama persis seperti miliknya. Bagaimana mungkin ia meleset?

Black Prince |KM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang