25❀

1.6K 179 3
                                    

"Hey, pah."

Gongyoo menolehkan kepalanya saat merasa pundaknya ditepuk oleh seseorang dari belakang. Ada Jungkook, dengan celana training hitam dan kaus hitam besar menutupi tubuhnya.

"Nggak tidur?" balasnya.

Jungkook menggeleng singkat dan menarik kursi kosong di meja yang ditempati ketiga pria dihadapannya dan duduk disana.

"Nanti aja. Eummm..... Soal gedung itu, udah ketemu dimana tempatnya?"

"Udah." balas Gongyoo singkat dan menyeruput kopi panasnya.

"Tapi kemarin waktu kita mau coba masuk kesana, kaya ada perisai di sekeliling gedung itu. Hasilnya kita bertiga terpental beberapa meter dari situ," tambah Jiyoung.

"Dan sosok itu muncul, kayak yang dibilang Jimin di mimpinya. Dia bilang-- Awwwh!!"

Junsu menginjak keras kaki Jiyoung, hampir saja rahasia mereka bocor gara-gara mulut embernya.

Jungkook menatapnya bingung, "Bilang apa..?"

Junsu dan Gongyoo melotot tajam kearah Jiyoung, "Aaa.... Dia bilaang.....,"

Jiyoung tampak berpikir sebentar mencari alasan(?) yang tepat. Jungkook terus menatapnya bingung.

"Perisai nya ga bisa kita lewatin kalo nggak sama kalian." jawabnya cepat.

Jungkook mengernyitkan dahinya tidak yakin, ia menatap Gongyoo, Jiyoung dan Junsu bergantian. Yang ditatap hanya nyengir kaku.

"Bener?"

"Iiya Kook! Gih tidur biar besok bisa cepet kesana."

"Dih ngusirr."

"Kook, ga sopan!" tegur Gongyoo.

Jungkook hanya mencibir dan bangkit untuk kembali kekamarnya.

Sesudah Jungkook menghilang dari lorong, ketiganya menghela nafas lega.

"Elu ya, hampir aja ketauan."

Jiyoung meringis pelan, "Ya maap."

Gongyoo hanya membuang nafasnya kasar, "Pokoknya jangan sampai anak-anak tau kalo setan itu ngincar nyawa Jimin buat ditukar sama Yoongi."

Junsu dan Jiyoung mengangguk lemah. Mereka tidak bisa begitu saja menyerahkan Jimin untuk membebaskan Yoongi.

Selain karna Jimin adalah mate Jungkook, ada resiko besar yang akan mereka tanggung jika Jimin berpindah ke tangan kerajaan gelap. Jimin yang dominan mempunyai sisi baik akan menjadi sangat kejam dan licik jika itu terjadi. Bagaimana mereka bisa tau? Karna sejarahnya, manusia biasa yang diculik dan dibawa ke kerajaan gelap akan berubah 360°, contohnya jika orang tersebut di dunia baik dan ramah, maka ia akan menjadi sebaliknya, jahat dan licik atau sebagainya. Sedangkan yang dari awalnya memang licik, akan bertambah mengerikan disana.

×××

Pagi hari sekitar jam 10, mobil hitam milik Gongyoo dan Junsu sampai ditepi lapangan luas, banyak ilalang dan beberapa rumput liar yang tumbuh subur disana. Tingginya sudah sepanjang lutut orang dewasa tapi belum juga dipotong oleh pemerintah setempat, mungkin karna tempatnya yang terpencil.

Kedua mobil mereka diparkirkan berdampingan tak jauh dari sana. Gongyoo bilang, untuk menuju gedung itu perlu berjalan kaki ga jauh dari sana, lewatin hutan kecil. Kalau pakai mobil ga mungkin, eh bisa sih. Tapi mungkin makan banyak waktu soalnya jalanannya berbatu dan berlubang dimana-mana. Juga ada dahan kayu lumayan besar yang tumbang.

Baru beberapa meter berjalan, tiba-tiba perasaan Jimin tidak enak, kepalanya tiba-tiba pusing ringan dan perutnya sedikit mual. Begitu juga yang lainnya, tapi mereka tetap stay calm.

"Akhh.... Kook, aku mual...." lirih Jimin pelan dan sedikit memperlambat jalannya.

"Iya nih, gue.... Awh... Gue jugaah...." sahut Hoseok yang berjalan disamping kookmin.

Hoseok rasa sarapan yang dimakannya tadi dipaksa naik ke kerongkongan dan minta dikeluarkan melalui mulut. Tangannya mencengkram erat perutnya dan sedikit membungkuk.

Gongyoo yang berjalan paling depan membuang nafasnya kasar, "Ini pasti efek dari perisai yang berhasil kita tembus. Pada mual sama pusing kan, kalian? Papah juga."

Mereka menghentikan perjalanan dan istirahat sebentar di tengah ladang kosong yang terdapat banyak dahan tumbang dan bebatuan besar.

Jungkook menuntun Jimin untuk duduk disalah satu batu. Jimin menunduk dalam dan memeluk erat perutnya yang tadi terasa mual menjadi sakit dan nyeri. Keringat mulai bercucuran dari dahinya. Jungkook gercep langsung bawa Jimin ke pelukan hangatnya.

"Kayaknya kita ga bisa lanjut," ujar Junsu dengan disertai ringisan kecil, menahan perutnya yang terasa seperti di hujam belati.

"Ga bisa dengan keadaan kita yang kayak gini." lanjutnya.

Namjoon membuang nafasnya kasar, "Emang waktu papa pergi bertiga nggak kaya gini?"

Junsu menoleh kearah anak tertuanya itu, dan menggeleng pelan. "Enggak, Joon. Sama sekali ngga ada. Kecuali yaa, perisai itu."

Dan hari itu pencarian mereka dibatalkan karna kondisi yang tidak memungkinkan dan cuaca yang tidak mendukung, salju tiba-tiba turun walaupun belum terlalu banyak, tapi dinginnya cukup menusuk. Jadi mereka memutuskan untuk balik ke penginapan, menyiapkan semuanya untuk pencarian esok.

×××

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Seorang gadis cantik memakai gaun hitam elegannya, dan sepatu high heels senada dengan warna gaun nya. Ia terus mengetuk-ngetuk lantai porselen dengan kakinya.

Ia menatap tajam seorang pria ditengah ruangan sana, yang telah diikat di kursi kayu.

Gadis itu menghela nafasnya kasar, "Haaahhh.... Min Yoongi...., kapan para penyelamatmu datang huh? Aku bosan menunggu sialan...."

Yoongi, pria itu, balas menatapnya tak kalah tajam. Ia meludah, "Yasudah lepaskan aku, bodoh."

"Tidak akan sebelum Park Jimin berada di tangan ku." balas gadis itu malas.

Yoongi menarik keatas satu sisi bibirnya, dan memasang tampang meremehkan pada gadis yang duduk di meja kebanggaannya itu. Yoongi menggelengkan kepalanya singkat.

"Kim Seolhyun sshi, kau tidak akan bisa mendapatkan malaikat seperti Jimin, sekalipun tidak akan pernah,

Kau tau kenapa? Karna orang-orang disekitarnya tak kan membiarkanmu menyentuhnya sedikitpun. Dan malaikat penjaganya, Jeon Jungkook, akan menjaganya sampai Tuhan memanggilnya kembali."

Mendengar ucapan Yoongi membuat sang gadis, Seolhyun, jengkel setengah mati. Vas kaca putih berisi beberapa tangkai bunga mawar hitam disampingnya dilempar keras ke lantai.

"Kau! Lihat nanti! Dia akan secepatnya berpihak padaku, bodoh! Hahahahaha!!!" Seolhyun mengakhiri kalimatnya dengan tawa menyeramkan yang menggelegar.

Sesudah puas tertawa ia menghilang entah kemana diikuti puluhan pengikutnya.

"Cih, sekali ku bilang takkan bisa ya ga bisa bodoh." decak Yoongi malas.

TBC

Aaalohaa

Maap ges aku lama ya ilangnya?:'(
Sekitar sebulan lebih yak?:"

Aku tu lagi ga ada ide, mana sibuk sama tugas sekolah :<

Readers : bdo amt njeng, cptan upnya!>:(

Iya aku cepetin nanti, vomment dlu dongg >:V

Eh btw ntar ada little angst nya, gatau bisa ngena atau tyda, soalnya aku tak jago bikin angst hyahyahayahya :v

salam author amatir, Gia🐾💕
BigLuv, kook❤️min

Black Prince |KM [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora