03

340 65 29
                                    

MULMED DI ATAS ADALAH PARA TOKOH

Silakan baca...
Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan klik bintang

🍁

Apa perjanjian kita udah dimulai?” – J

*

“Jef, habis ini bisa anterin gue beli novel?” Cherly melirik Jefrey yang tengah fokus dengan game di laptopnya.

“Bisa,” jawab Jefrey singkat.

“Kalo sekarang bisa?” tanya Cherly.

Jefrey menoleh, “Bisa.”

Cherly dan Jefrey masing-masing mengemasi barangnya. Mereka memang sedang berada di taman kampus setelah selesai kelas. Cherly menyelesaikan tugas kelompoknya—Cherly mengerjakan temannya yang berkelompok menyumbang ide lalu Jefrey hanya menemani.

Saat keduanya sudah masuk dalam mobil, Cherly sesekali melirik Jefrey yang masih betah memasang wajah datarnya. Emang sih, Jefrey betah kalau seharian gak senyum juga.

“Lo kenapa sih?” tanya Cherly yang mulai gerah dengan tingkah Jefrey.

“Loh? Emang gue kenapa? Gue biasa-biasa aja,” jawab Jefrey lalu menyalakan mesin mobilnya.

“Lo tuh dari tadi cuek. Senyum aja enggak. Lo kenapa?” Cherly memberikan banyak pertanyaan.

“Gue biasa aja. Lo aja yang lagi baper kali.” Jefrey menjawab tanpa menoleh.

“Terserah deh.” Pada akhirnya Cherly yang mengalah.

Tiga puluh menit perjalanan hanya dilalui dengan keheningan kalau Cherly tidak berinisiatif menyalakan musik. Itu juga setelah beradu mulut karena Jefrey bilang berisik kalau ada mulut. Tapi, sepintar-pintarnya Jefrey ngomong, tetap kalah dengan Cherly.

“Jangan lama-lama ya. Udah mau sore.” Jefrey melirik pada jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua lebih sepuluh menit.

“Ya lo kan tau berapa lama gue di toko buku. Gue tuh betah di sini,” jawab Cherly.

“Iya. Tapi jangan lama-lama,” balas Jefrey.

“Lo sebenernya mau nemenin gak sih? Lo kan udah khatam berapa lama gue di toko buku. Paling enggak ya jam empat gue keluar.” Ini Cherly mulai kesal. Mungkin kalau mereka sedang bermain film, akan ditambah tanduk di kepala Cherly.

“Jam empat?” tanya Jefrey. “Enggak! Itu kelamaan. Gue ada kegiatan lain, Cher!”

“Oh ya udah. Lo pulang aja sekarang. Nanti gampang gue pulang sendiri. Daripada gue gak nyaman di toko buku terus lo juga gak nyaman ngikutin gue,” balas Cherly.

Jefrey menarik napasnya panjang, “Kok lo jadi kekanakan gini sih? Ini cuma masalah sepele loh. Gue cuma minta lo jangan lama-lama di toko buku!”

Cherly membuka pintu mobil—keluar meninggalkan Jefrey dan berjalan memasuki toko buku langganannnya. Padahal mereka baik-baik saja kemarin, tapi Jefrey mendadak berubah sejak pagi—lebih cuek dan pendiam.

I.L.Y [HIATUS]Where stories live. Discover now