06

335 65 4
                                    

Selamat membaca ❤
Multimedia di atas para pemeran cerita ini.

Tolong tinggalkan jejak komentar dan klik bintang
GRATIS

🍁

Tidak ada kegiatan yang dilakukan Kyla di malam hari selain merusuh di kamar Cherly. Sejak keduanya berteman sejak SD, kamar Cherly berarti kamar Kyla. Setidaknya itu yang Kyla katakan pada Cherly tanpa menunggu persetujuan Cherly.

“Cher!” Panggil Kyla sambil menutup laptop Cherly.

Melihat kelakuan Kyla, membuat Cherly menatapnya horor. Hei! Cherly sedang menonton drama, tetapi dengan santainya Kyla menutup laptopnya.

“Apaan sih!” Cherly menatap Kyla jengkel.

“Ada gue nih. Masa lo lebih milih pantengin itu laptop dibanding ngobrol sama gue?” kata Kyla.

“Kan tadi gue udah bilang, lo mau cerita apa? Eh lo malah diam aja. Giliran gue nonton, lo ngereseh,” balas Cherly yang bosan disalahkan Kyla.

Kyla cuek, “Eh, gue denger lo waktu itu beli novel baru. Mana sini kasih ke gue. Masa iya gue bacanya introversi perasaan, pengindraan, pikiran, dan intuisi gini. Bukan gue banget!” Kyla melemparkan buku Cherly ke meja belajar Cherly.

“Gak usah dilempar juga kali.” Cherly meletakkan buku yang dilempar Kyla ke tempat semula.

“Ya maaf,” balas Kyla. “Oh iya, kemarin gue lihat lo sama Jefrey di mobil ngobrol seru banget. Bahas apaan sih?” Kali ini Kyla menjarah camilan di kamar Cherly.

“Kemarin?” Cherly mencoba mengingat kejadian waktu itu. “Anjir! Itu bukan ngobrol seru, Kyla cantik. Itu gue sama Jefrey lagi berantem.”

Makanan yang ada di mulut Kyla langsung keluar karena Kyla batuk tiba-tiba.

“Jorok banget sih!” protes Cherly bergidik jijik.

“Bodo amat!” jawab Kyla. “Kok bisa sih? Sering amat lo berantem. Kali ini karena apa?” Kyla mulai kepo.

“Cuma masalah sepele Kyla.” Cherly memulai sesi curhat. “Edo mau pinjem buku, eh Jefrey ngelihat. Ya udah, lembaran berantem tertulis lagi.”

Mendengar cerita Cherly, membuat Kyla menepuk jidatnya. “Lo ngapain juga sih ngeladenin Edo. Udah tahu punya pacar posesif.”

“Kok lo salahin gue? Wajar dong gue bantu temen,” sergah Cherly. “Lo biasanya di pihak gue, kenapa sekarang pindah haluan sih?”

“Karena Jefrey kemarin bayarin semua makanan gue,” jawab Kyla sambil nyengir.

“Sumpah ya! Punya temen gampang banget disuap!” sindir Cherly yang tak perpengaruh untuk Kyla.

“Lagian lo juga kenapa ribet banget sih sama Jefrey? Kalau emang udah gak betah, ya udah putus aja.” Kyla dan saran bermanfaatnya untuk anak SD.

“Gampang ya kalau ngomong!” Cherly kembali tidak setuju. “Gue sama Jefrey tuh beda. Biar pun dia kayak gitu, gue tetep aja gak bisa marah lama sama dia.”

Kyla melemparkan bantal kepada Cherly. “Gaya lo ngomong kayak gitu. Entar juga kalau putus saling ngatain di sosmed!”

I.L.Y [HIATUS]Where stories live. Discover now