Chapter 2 : Fakta

1.3K 170 37
                                    

"Katakan padaku kenapa wanita itu bisa masuk?" Yoongi menatap tajam lelaki paruh baya yang kini sedang menunduk takut.

"Ma-maaf tuan, wanita itu mengaku jika dia guru privat Nona Yujin jadi saya mengijinkanya masuk." jawab lelaki tua itu.

Yoongi memijat keningnya. "Sial, kenapa aku tak memeriksanya terlebih dahulu."

"Sekali lagi maaf Tuan." ucap lelaki paruh baya itu.

"Sebaiknya kau pergi dari hadapanku." lelaki paruh baya itu langsung membungkuk sopan dan pergi dari hadapan sang tuan.

"Menjadi guru privat? Cih apa dia sudah tak laku menjadi model dan jatuh miskin." ejek Yoongi kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak diatas meja untuk menghubungi seseorang.

"Yeobosso Tuan."

"Carikan aku guru privat bahasa inggris yang baru."

Bip.

Yoongi menyimpan ponselnya dalam jas lalu melangkahkan kakinya menuju kamar putri semata wayangnya. Karena ia yakin putrinya kini sedang bersedih dibalik selimut tebalnya.

.

.

.

.

.

"Berhenti menangis, bereskan barang barangmu kau akan kembali besok. Waktumu terbuang tak berguna di korea." Wanita paruh baya itu memandang putrinya yang menangis dengan menenggelamkan kepalanya diantara kedua lututnya.

Wanita yang menangis itu yang tak lain adalah Yewon mendongak. "Aku bukan bonekamu."

"Turuti perintahku dan semuanya akan kembali seperti semula." balas wanita paruh baya itu.

"Sudah cukup, aku lelah. Aku lelah dengan semua skenario yang kau lakukan. Aku ingin bahagia, sudah cukup dengan penderitaan yang kau buat selama 7 tahun ini."

"Anakku tidak ada yang memberontak."

Yewon tersenyum miris. "Well, tidak ada Eomma yang memperlakukan anaknya seperti boneka untuk mengeruk uang."

"YEWON!!" bentak Ny. Kim.

"Aku benar kan? TIDAK ADA EOMMA YANG MENGHANCURKAN KEBAHAGIAN PUTRINYA SENDIRI DAN MEMBIARKAN ANAKNYA JATUH DALAM KUBANGAN PENYESALAN!"

Plak!

"Tamparanmu masih sama seperti dua hari yang lalu." Yewon menyentuh pipinya yang memerah.

"Bahkan kau mengingatnya dengan jelas, artinya kau tau seberapa banyak kesalahanmu padaku." Ny. Kim memandang bengis putrinya.

Yewon tersenyum. "Yaa bahkan aku masih ingat tamparan pertamamu saat aku berkata sedang hamil 2 minggu diusiaku yang masih 18 tahun."

"Ingatan yang bagus." ejek Ny. Kim.

"Lalu kau terus membuatku menderita selama 9 bulan mengandung dan membawaku pergi dengan meninggalkan putriku sendiri dirumah sakit. Bukankah kau seorang nenek yang sangat baik, bahkan aku terus berpikir sebenarnya hatimu itu terbuat dari apa."

"Ku anggap itu sebagai pujian."

"Aku memang sedang memujimu Nyonya Kim Seohyun yang terhormat."

Seohyun yang notabenya ibu kandung dari Yewon, tersenyum. "Aku tersanjung."

"Terserahmu, karena aku tidak akan lagi takut dengan ancamanmu."

"Ouh, benarkah?" Seohyun mengangkat sebelah alisnya.

"Dan satu lagi, berhenti menjadikanku sebagai ATM berjalan anakmu yang bernama Kim Umji."

Kim Seohyun

Kim Seohyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Tbc


Hoho maapkan kalo ceritanya tijel hehew

Jangan lupa VotMent kawan

Second Chance [Myg x Kyw] ✔Where stories live. Discover now