Chapter 7 : Rasa Iri

1K 146 51
                                    

"Maksudmu apa melakukan itu?" Umji memandang tajam lelaki pucat dihadapannya ini.

Yoongi tertawa. "Melakukan apa?"

"Jangan bercanda, kau tau sendiri jika aku bukan Yewon." ucap Umji.

Yoongi menghentikan tawanya. "Lalu apa masalahku?"

Umji dengan kesal menunjuk Yoongi dengan jari telunjuknya. "Kau--kau pasti sengaja melakukan ini, benarkan?"

Yoongi terkekeh kecil, ia menghempaskan jari telunjuk Umji kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Umji. "Jika Iya memangnya kenapa?"

"Kau sialan--aku bingung kenapa Eonniku bisa menyukai lelaki licik sepertimu."

Yoongi menjauhkan wajahnya dari Umji. "Ohh, jangan lupakan jika sekarang kau sedang menjalin kasih denganku sayang."

"Sialan, kenapa aku harus berhubungan dengan lelaki sepertimu." kesal Umji.

Yoongi tertawa kecil. "Jaga mulutmu sayang, kau terlalu banyak mengumpat."

"Ini semua karenamu kau tau, dengan membuat Yujin menganggapku Eommanya kau bisa membuat Eonniku salah paham dan berpikir jika aku berniat menghancurkannya." Umji memandang tajam lelaki dihadapannya.

"Lalu apa masalahku?" Yoongi mengangkat sebelah alisnya.

Umji tersenyum miris. "Ku pikir sepertinya kau bukan Yoongi yang sering diceritakan Eonniku dulu."

"Lalu kau pikir aku peduli dengan itu." Yoongi mengangkat sebelah alisnya.

"Kau sial--"

"EOMMA AYOK KITA PERGI KE TAMAN!" mereka berdua refleks mengalihkan pandangannya pada pintu yang terbuka, menampilkan Yujin yang sudah cantik dengan kaos dan rok berwarna putih polkadot hitam.

"Selamat menjadi baby sitter dadakan sayang, semoga kau menikmatinya." ucap Yoongi tepat ditelinga Umji.

"Sialan." balas Umji dengan gumaman.

"Eomma ayok kita ke taman, bukankah Eomma terkadang menghampiri Ujin dan memberikan Ujin susu strowberry." Yujin menatap Umji dengan binar polosnya.

"Aah baik sayang ayok kita ketaman." Umji dengan senyum canggungnya langsung menghampiri Yujin yang masih berdiri diambang pintu.

"Let's go Eomma."

.

.

.

.

.

Yewon dengan dress biru selututnya kini sedang berada ditaman yang setiap sore ia kunjungi untuk mengintai kegiatan putrinya dan menghampirinya dengan sekotak susu strowberry.

Yewon yang kini sudah bersembunyi dibelakang pohon mengerutkan keningnya saat tak kunjung melihat putri kecilnya datang.

"Kemana Yujin? Apa hari ini dia tidak datang." Yewon melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 4 sore, biasanya Yujin sudah datang dengan supir pribadinya.

"Eomma ayok kita bermain ayunan."

Yewon mengembangkan senyumannya saat mendengar teriakan putri kecilnya, namun senyumnya luntur kala ia melihat siluet wanita berambut pendek dengan paras yang sama dengannya.

"Jangan berlari sayang, kau bisa jatuh."

"Aku tidak tau, harus bereaksi seperti apa. Aku yakin jika kau pasti terpaksa melakukan ini, tapi Umji bolehkan aku berkata jika aku iri denganmu yang dengan mudahnya berada diposisi itu." lirih Yewon dengan air mata yang mulai berjatuhan dipipinya.

"Eomma kejar aku."

"Yak Yujin jangan lari kau anak kecil yang manis."

"Bahkan saat kecilpun aku sudah iri denganmu yang selalu dibela dengan Eomma, kau disayang dengan baik bahkan kau bisa mendapat sebuah mainan dengan mudah." Yewon memandang sendu sepasang wanita dan anak yang kini sedang berlarian.

"Eomma aku lelah, aku ingin susu strowberry."

"Baiklah, sebenatar sayang. Eomma ambilkan."

Yewon menghampus air matanya. "Umji--ya, bolehkah sekarang kau yang mengalah dan berkorban untukku. Aku ingin sekali berada diposisimu sekarang."

"Eomma Ujin menyayangimu."

"Eomma juga sayang."

Yewon tersenyum miris. "Sepertinya tidak semudah itu untuk mendapatkannya. Maafkan Eonni Umji--ya."







Tbc


Hiyaa hiyaaa
/Jungkir balik

Udh mulai ketebak kan alur ceritanya?

Jangan lupa VotMent kawan^^

Second Chance [Myg x Kyw] ✔Where stories live. Discover now