Chapter 9 : Akhir?

1K 130 23
                                    

"Aku tidak mau tau, yang aku tau kalian menghubungiku saat sudah menemui putriku."

Yoongi membanting ponselnya, mendaratkan bokongnya pada sofa kembali lalu memijat keningnya untuk sedikit menghilangkan rasa pusing yang menerpanya.

Drrrt... Drrttt

Ponsel Yoongi kembali bergetar, menampilkan nomor asing pada ponsel. Dengan keadaan malas Yoongi mengangkat sambungan telpon itu.

"Akan aku matikan jika tidak penting."

Si penelpon terkekeh mendengar sapaan datar Yoongi

"Oh jangan terburu - buru Sayang, aku membawakan hal penting untukmu."

"Kau! Katakan dimana putriku?"

"Dia sudah memanggilku Eomma karenamu, apa harus aku katakan jika Yujin juga putriku."

"Jangan berpura - pura Kim Yewon."

"Ouh aku tersentuh, ternyata kau mengenali suaraku dengan baik Min Yoongi."

"Dasar gila, katakan dimana anakku!"

"Ku pikir kau memiliki anak buah hebat yang dapat melacakku lewat nomor ponsel ini. So, sampai jumpa nanti Min Yoongi."

"Yak kat--"

Bip.

"Argghh Sialan." maki Yoongi saat Yewon dengan seenaknya mematikan sambungan telpon.

Tanpa menunda waktu lagi Yoongi langsung menghubungi seseorang yang dapat ia andalkan untuk saat ini.
"Jungkook tolong lacak keberadaan seseorang lewat nomor ponsel yang kukirimkan."

"Siap bos aku akan mengirimkan hasilnya secepatnya."

.

.

.

.

.

"15 menit berlalu, selama itukah dia menyariku." ucap Yewon sambil mengamati dua perempuan berbeda usia yang kini saling berpelukan.

"Eonni, jika Eonni benar - benar Eommaku kenapa melakukan ini?" tanya Yujin setelah mengumpulkan keberaniannya.

Yewon tersenyum. "Demi kebaikanmu sayang, dan panggil aku Eomma."

Yujin menggeleng. "Tidak akan, Kau bukan Eommaku."

"JANGAN BUAT EOMMA MEMUKULMU YUJIN!" teriak Yewon yang sukses membuat gadis kecil itu semakin bergetar ketakutan.

"Jangan membuatnya takut Eonni." Yewon dengan seringainya memandang kembaranya yang kini terlihat begitu menyedihkan.

"Punya hak apa kau melarangku." Yewon mengangkat sebelah alisnya.

"Eonni kau mem--"

BRAK!

Mereka bertiga dengan kompak mengalihkan pandangannya kearah pintu dan terlihatlah Yoongi yang datang dengan kemeja acak - acakkan dan keringat menghiasi tubuhnya.

"APPA." baru saja Yujin ingin berlari memeluk Yoongi namun tak jadi saat Yewon menahan tangan Yujin dengan kasar.

"Tetap ditempatmu dan semuanya akan aman." perintah Yewon pada Yujin yang kini memberontak.

"Lepaskan anakku Kim Yewon!" bentak Yoongi dengan napas terengahnya.

Yewon terkekeh. "Dia anakku juga jika kau lupa."

"UJIN BUKAN ANAK EONNI."

PLAK!

"YEWON!!"

Ruangan berisikan 4 orang itu semakin mencekam saat Yewon menampar Yujin.

"Ma--maafkan Eomma sayang." Yewon memandang tangannya sendiri tak percaya.

"Eonni jahat hiks..." Yujin semakin memberontak dalam tangisannya.

"Yewon, lepaskan anakku sekarang juga!" bentak Yoongi.

"Tidak akan." ucap Yewon yang semakin erat menggenggam tangan Yujin.

"Apa maumu?"

"Hak asuh Yujin pindah ketanganku." jawab Yewon dengan lantangnya.

Yoongi terkekeh. "Tidak akan."

"Maka aku akan menyiksa Yujin." ancam Yewon yang kini tangannya mulai menjambak rambut Yujin.

"EONNI KAU GILA, DIA ANAKMU!" maki Umji yang sedari tadi terdiam.

"Sakit hiks..." Yujin semakin terisak saat rambutnya ditarik oleh Yewon.

Mendengar tangisan dan ekspresi ketakutan putrinya, tangan Yoongi tanpa sadar mengambil sebuah benda disaku dalam jas kantornya.

"Lepaskan anakku atau kau akan habis." ancam Yoongi dengan tangan masih merogoh saku dalam jasnya.

Yewon terkekeh sebentar kemudian semakin menarik rambut Yujin. "Aku tidak takut."

"Appa sakit hiks..."

"Kubilang. Lepaskan. Anakku. Atau. Kau. Habis." ucap Yoongi penuh penekanan disetiap katanya dengan tangan yang masih aktif merogoh sesuatu dibalik saku jasnya

"Aku tak pedul---"

DOR!!

"YEWON EONNI AWAS!!"

BRUK!

"UMJI!!!"

Pada akhirnya sebelum Yewon menyelesaikan ucapannya sebuah peluru akan bergerak menembus jantungnya jika saja Umji tak datang mendorongnya.

Dan kini Umji tergeletak tak berdaya dengan darah yang menghiasi bagian jantungnya.

"Umji hiks... Umji bangun. UMJI BANGUNN UMJI!!" Yewon terus menguncang tubuh Umji yang sudah terasa tak bernyawa.

"KAU, KAU PEMBUNUH. MIN YOONGI KAU PEMBUHUH KAU PEMBUNUH!!" Yewon menunjuk Yoongi yang kini terdiam.

"Appa hiks..." setelah terdiam cukup lama, akhirnya Yujin berlari menghampiri sang Ayah.

"Ti--tidak jangan peluk aku." Yoongi begerak mundur saat Yujin ingin memeluknya.

"Appa hiks... Appa."

Yoongi menggeleng. "Tidak--tidak aku bukan pembunuh. Arghhh aku bukan pembunuh."







Tbc


Maaf kalo rada aneh aku belom ahli bikin adegan kyk gitu hehew

Jangan lupa VotMent kawan

Second Chance [Myg x Kyw] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang