12. Dasi Cinta

3.2K 192 16
                                    

Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
QS. Al-Ahzab[33]: 56

🌹🌹🌹

Setelah satu hari Hizam menginap di rumah mertua, Zava mengikuti suaminya untuk berpindah ke rumahnya. Zava dibuat melongo saat melihat bangunan rumah Hizam yang terlihat mewah dan klasik.

Saat membuka pintu, kedua suami istri itu disambut oleh bi Inah, pembantu Hizam.

"Masya Allah istri den Hizam cantik sekali." Orang yang dipujinya merasa malu.

"Biasa aja ko, Bi." Zava membalas senyuman.

"Saya ke kamar dulu."

"Nanti biar bibi sama mang udin yang bawain barang-barangnya."

"Makasih ya, Bi," ucap Zava. Sedangkan Hizam pergi begitu saja.

"Sama-sama."

Zava membuntuti langkah Hizam. Pria itu membuka pintu kamarnya yang berdominan warna biru.

"Kamu ngapain ikut saya?"

"Aku mau nanya, kita satu kamar atau pisah kamar?

"Mau kamu?"

"Pisah kamar."

"Kamar kamu di sebelah." Zava mengangguk semangat. Ia berjalan cepat memasuki kamarnya.

Saat melihat tempat tidur, tubuhnya merasa ingin berbaring disana. Melepas lelah. Tidak lama kemudian matanya sudah terpejam. Gadis itu mudah sekali tertidur dalam keadaan apapun. Ia juga pernah tertidur di dapur surlie backhouse.

Dari ufuk timur, terbitlah sinar mentari. Gadis itu meregangkan otot-ototnya. Ia mebersihkan diri dan berpakaian rapih. Matanya menoleh ke kamar sebelah. Pintunya terbuka. Lalu ia berjalan menuruni anak tangga.
Ternyata pria itu sudah duduk di meja makan.

Bi inah bolak-balik, sibuk mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan. Zava lupa tentang kewajibannya sebagai seorang istri untuk melayani suami.

"Bi, udah biar aku aja yang bawain makanannya."

"Ish gapapa ,Non. Biar bibi aja."

"Ini kan kewajiban aku sebagai seorang istri, Bi. Jadi aku aja ya?" Bi Inah tersenyum kemudian menyerahkan mangkok besar berisikan nasi goreng.

Zava berjalan pelan-pelan, lalu ia meletakkan mangkok tersebut.
Kemudian tangannya menarik piring yang ada di depan Hizam dan menyendok nasi goreng ke piring.

"Ini bang, makanannya. Maaf, hari ini aku ke ga sempet masakin kamu," ucapnya lirih.

Zava memanggil sebutan kata abang? Ya memang benar ini baru pertama kalinya. Terpaksa Zava memanggilnya dengan sebutan abang karna ada bibi yang sedang menuangkan air minum di gelas.

"Gapapa ko, yaudah cepet di makan."

Setelah menghabiskan sarapan. Hizam merasakan ada yang kurang sebelum ia berangkat mengajar.
"Hmm dasinya. Bi, boleh minta tolong betulkan dasi, Saya?"

"Maaf den, kenapa ga sama istri den Hizam aja? Kalau sama bibi, tar istrinya ngambek."

Pria itu terdiam, sepertinya ia lupa sudah memiliki istri.
"Maaf bi, saya lupa."

Mr Cold ✓Where stories live. Discover now