15. Kehangatan

3.1K 173 21
                                    

Tidak selamanya sifat dingin itu terus membeku hanya butuh sedikit kesabaran saja untuk mendapatkan kehangatan darinya.

🌹🌹🌹

Berlibur di pedesaan menjadi kenangan manis bagi Zava. Udaranya yang sejuk serta pemandangan yang ia dapat merasa terbayarkan atas kelelehannya.

Mereka berdua kembali ke hotel dan besok siang harus kembali pulang ke Yogyakarta.

Zava memilih untuk mencari makanan di jalanan, untungnya saja dia menemukan penjual nasi goreng. Ia membeli 2 porsi di bungkus.

Sampai di kamar penginapan, ia tidak melihat batang hidung pria es itu. Zava duduk di lantai dan menyantap nasi goreng yang ia beli.

Sudah menjadi kebiasaan Zava, yang suka makan di lantai, menurutnya hal yang paling nyaman kalau sedang makan itu ya duduk di lantai.

"Makan lagi?" Celetuk pria berpakaian kaos oblong dengan celana selutut.

"Uhukk..uhukk."

Zava meraih air minum di sampingnya dan meneguk sampai tinggal setengah.
"Kamu nih bikin aku kaget tau ga!"

"Bukannya sehabis magrib udah makan."

"Laper lagi hehe." Zava memamerkan deretan giginya yang rapih.

Hizam hanya menggeleng-geleng, ternyata porsi makan istrinya sangat banyak. Zava melahap nasi gorengnya sampai habis. Setelah itu ia mengambil air wudhu sebelum tidur.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. [HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.]

Manfaat lainnya berwudhu sebelum tertidur adalah mati dalam keadaan syahid di sisi Allah, hal yang di maksud adalah ketika si fulan meninggal dalam posisi suci maka akan mendapatkan posisi tinggi di sisi Allah.

Zava memperhatikan Hizam yang sedari tadi serius menatap layar monitor laptopnya.
"Kamu ga tidur?"

"Setelah ini," ucapnya. Tatapannya masih fokus ke layar.

Ia mengucek-ngucek matanya yang sudah lelah, kemudian Zava membaringkan tubuhnya. Membiarkan matanya menutup.

Setelah beberapa jam terlelap dari tidurnya, Zava merasakan seseorang menepuk pipinya pelan. Ia mengerjapkan matanya, mendapati sosok pria di hadapannya.

"Heuum."

"Bangun. Kamu gamau kan meninggalkan kebaikan dari pada dunia dan seisinya?" ucap Hizam.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Dua raka’at salat Fajr lebih baik dari pada dunia dan seisinya.” [HR. Muslim] dalam riwayat lain dengan lafazh : “Sungguh kedua raka’at tersebut lebih aku cintai daripada dunia semuanya.”.

Zava terduduk di tepi ranjang. Ia meregangkan otot-ototnya kemudian berjalan ke kamar mandi.

Setelah berwudhu Zava membentangkan sajadahnya.

"Saya mau ke masjid dulu." Zava mengangguk kemudian melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan dilanjutkan  sholat shubuh.

Selesai sholat Zava memutuskan untuk membereskan barang-barangnya. Sibuk membereskan barang-barang ia tidak tau ada seseorang yang membuka pintu dan mengucapkan salam.

Zava berbalik badan, ia terkejut melihat Hizam berada di belakang.

"Ko ga ngucap salam dulu sih, Zam. Hampir aja jantungku mau copot." Ia memegangi dadanya.

Mr Cold ✓Where stories live. Discover now