Blind

8.3K 338 28
                                    

Siam, 2019

Gun mengerjapkan mata, terbangun di sisi gadis yang dipacarinya beberapa bulan lalu.

Gun menyelimuti tubuh gadis itu, lalu beranjak untuk membersihkan tubuhnya yang penuh Peluh dan sisa alkohol.

Setelah mandi, ia pergi ke dapur. Tenggorokannya terasa panas, niatnya membuka sekaleng bir, tapi dia ingat pagi ini ada rapat.

Jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi.

Tak lama setelah efek alkohol semalam mereda, ia pun segera sibuk berkutat dengan alat dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sekaligus menunggu sang pacar bangun.

...

Gun Athapan, seorang CEO dari sebuah perusahaan Kosmetik terbesar di Thailand.
Warisan dari mendiang Papanya.

Meski usianya masih muda, kecakapan berbisnis nya patut diacungi jempol. Tahun ini, dia genap berusia 25 tahun.

" Kamu mandi dulu sana, terus kita sarapan." Kata Gun saat May memeluknya dari belakang.
" Baiklah Gun." May pun beranjak pergi ke kamar mandi.

Meski Gun terlihat Imut dan menggemaskan bagi sebagian orang. Tapi bagi May, kekasihnya itu sangat menakutkan.

Gun memang pendiam, tapi diamnya itu bikin orang merinding.

Gun seperti orang yang suka menggunakan topeng. Menakutkan.

...

Setelah sarapan bersama, Gun mengantar kekasihnya kuliah pagi.

" Nanti tak usah jemput, dijemput sama kak Mario." Pesan May pada sang kekasih. Gun hanya mengangguk paham lalu melanjutkan perjalanan ke kantornya.

...

" Masih betah pacaran sama dia?" Tanya Aom, sahabat May.
May hanya memutar bola matanya malas. Bukan malas pada sahabatnya, tapi malas dengan pembahasan yang selalu sama.

" Belum putus, yah berarti betah dong." Kata May yang membuat Aom tertawa.
" Emang apa enaknya sih pacaran sama Gay? Pacaran cuma sebatas pelukan dan ciuman doang." Ejek Aom yang memang fakta.

" Gak harus juga kan pacaran itu seputar seks." May gak mau kalah kalau sahabatnya ini sudah mulai bahas soal gaya pacarannya dengan Gun.

Memangnya apa yang salah, cinta itu buta, itu cukup jadi alasan kenapa May bisa berpacaran dengan Gun yang notabene adalah Gay, Bottom lagi.

May cukup nyaman dengan Gun yang membalas cintanya dengan caranya sendiri. Bukan tipe yang romantis, tapi Gun selalu ada untuknya di saat ia benar-benar di posisi lelah.

Kehidupan May yang broken home cukup membuat dia tumbuh jadi gadis depresi. Pergaulannya cukup gila sampai akhirnya ia bertemu dengan CEO seimut Gun Athapan.

Dan tak ada satupun orang yang mengerti sebesar apa arti seorang Gun dalam kehidupannya.

Sekaligus seseorang yang menyelamatkannya ketika ia terpuruk. Pertemuan beberapa bulan yang lalu, yang mengubah seluruh kehidupannya.

Meski ia sadar, balasan yang dimaksud bukan sebuah cinta, karna Gun sudah mengunci rapat hatinya.

Terkunci untuk satu-satunya sosok yang dicintai oleh Gun. Rapat dan tak mungkin dimasuki oleh siapapun termasuk dirinya.

Namun biarlah May mencintai Gun seperti itu.

Aom memandang May dengan rasa prihatin. Bukan benci karna sahabatnya itu mencintau seorang gay. Bukan juga tentang gaya pacaran mereka. Memang benar pacaran bukan hanya soal seks semata.

Forever Love - CompleteWhere stories live. Discover now