K.A.S.M.A.R.A.N

1.6K 145 6
                                    

Cerita Sebelumnya ...

" Kamu jangan marah, kekasihku hanya sebuah tanggung jawab. Aku tak mencintainya. Jika harus jatuh cinta selain pada off, hatiku jatuh ke kamu sebagai kang Jihoon." Gun lalu menarik wajah Jihoon dan menciumnya.

Menyalurkan segala hasrat bahwa yang ia inginkan Jihoon seorang.

...

Jihoon membalas ciuman Gun yang makin lama menggairahkan. Siapa sangka Gun yang mungil begini bisa senafsu ini pada Jihoon. Mungkin juga efek mabuk semalam.

Gun menghentikan ciuman nya saat Jihoon mundur dan menahan bahu Gun.

" Kenapa kok mau aku berhenti?" Tanya Gun kesal. Jihoon hanya terkekeh gemas melihat Gun merajuk.

" Ini masih pagi, dan juga kamu masih mabuk. Daripada nanti aku tergoda, mending kamu mandi trus aku antar ke apartemen kamu." Jihoon menarik tubuh Gun untuk berdiri lalu memaksa Gun untuk masuk kamar mandi.

" Kamu gak suka aku cium?" Tanya Gun tak mau kalah. Sejujurnya Gun masih ingin menggoda Jihoon.
" Aku suka, aku bahkan kecanduan, tapi kamu mandi dulu, sebentar lagi Hyung bangun, mending kamu kuantar pulang dulu." Gun akhirnya menurut.

Sedangkan dibalik pintu Jihoon memegang jantungnya yang berdebar kencang tak karuan.

...

Di perjalanan menuju apartement Gun, Gun hanya diam sambil menatap jendela.

" Kamu kenapa cemberut begitu? " Gumam Jihoon saat melirik Gun yang memilih berdiam diri.
" Kamu kenapa memilih menyembunyikan hubungan kita? Emang kamu malu yah punya pacar cowok? Abis dibaperin trus sekarang malah dibuat dilema." Gun merasa kesal atas keinginan Jihoon.

Gun tahu benar mungkin Jihoon belum siap mengakui bahwa kini dia memiliki kekasih lelaki.

Jihoon menepikan mobilnya, untungnya dijalanan sepi saat itu.

Jihoon membalik tubuh Gun agar menghadap dirinya.

" Gun, bukan pada malu sebenarnya, aku tak sedikitpun menyesal menjadikanmu kekasih. Tapi kau masih memiliki May. " Gumam jujur Jihoon. Gun pun menatap Jihoon yang dari tatapan matanya saja sudah terlihat bahwa Jihoon tak berbohong sekali pun.

Gun terdiam menyadari hal yang dipikirkan oleh Jihoon itu benar.
Gun memeluk Jihoon.

" Maaf karna aku egois dan nggak mikirin perasaan kamu." Kata Gun. Jihoon mengusak rambut Gun dengan sayang.
" Kita jalani ajah yang ada, urusan lain pikirnya nanti ajah." Lalu Jihoon mencium puncak kepala Gun. Setelahnya mereka segera menuju apartement Gun.

Setibanya di sana Gun disambut dengan Omelan sayang dari Singto. Sedangkan May dan Ohm hanya tertawa mendengar Singto mengomel.
Tapi tawa maupun Omelan seketika terhenti saat sosok Jihoon masuk dan menyapa mereka bertiga dengan senyuman.

" Dia Jihoon, bukan Off. Mereka mirip tapi dua orang yang beda." Gun menjelaskan agar ketiganya tidak salah paham.
Yang bereaksi duluan adalah May.

" Benar-benar mirip." Kata May dengan bahasa Thailand. Jihoon menatap May bingung, rasanya ia mengerti apa yang dibicarakan oleh May.
Bahkan ketika Singto dan Ohm juga berbicara dengan bahasa Thailand, Jihoon pun memahaminya.

" Mereka berbicara kalau memang kamu sangat mirip dengan Off. Makanya mereka merasa itu sangat menakjubkan." Kata Gun menjelaskan agar Jihoon mengerti maksud ketiga orang yang tidak bisa berbahasa Korea.

Jihoon hanya tersenyum menanggapinya, lalu ia pamit pulang.

Dalam perjalanan pulang, Jihoon masih mengingat dengan jelas bagaimana ia benar-benar mengerti bahasa Thailand. Meski ia tak bisa berbicara bahasa itu, seingatnya semenjak ia bangun dari koma.

Forever Love - CompleteWhere stories live. Discover now