Kang

2K 180 14
                                    

Gun mendapat pesan dari Kang Daniel, bahwa hari terakhir Gun berada di Seoul bisa ia habiskan dengan berjalan-jalan sekitar Seoul. Jika Gun mau, ia bisa ditemani dengan Jihoon.

Gun tersenyum melihat nama Jihoon disebut, sudah pasti ia takkan menolak. Sekalian bisa cari tahu lebih dekat mengenai Kang satu itu. Rupanya Gun sudah tidak sabar mengetahui siapa Kang Jihoon sebenarnya.

Gun pun pasti takkan menolak satu tawaran itu.

...

" Selamat pagi Hyung " sapa Jihoon pada Gun saat Gun sudah berhadapan dengannya.
" Panggil saja Gun. Tak perlu ada panggilan Hyung." Kata Gun santai.

Hari ini Gun sedikit terkejut, karna penampilan Jihoon yang lebih santai benar-benar mirip dengan Off.

Mereka seperti pinang dibelah dua, atau seperti sebuah kloningan.

" Oke, mau kemana dulu? " Tanya Jihoon pada Gun yang sudah duduk di sebelahnya.
" Kau sudah sarapan?" Tanya Gun pada Jihoon
" Sudah, tapi kita bisa sarapan dulu jika kau memang belum sarapan.
" Nah, perutku sudah lapar." Kata Gun sambil memelas.

Dan mereka pun memesan makanan di sebuah kedai.

" Kau sudah punya kekasih Gun?" Tanya Jihoon tiba-tiba.
Gun mengunyah makanan lalu terdiam sebentar, kenapa tiba-tiba muncul pertanyaan semacam itu.

" Sudah, kenapa tiba-tiba bertanya hal itu?" Tanya Gun penasaran.
" Tidak apa-apa, sekiranya kau belum memiliki kekasih, aku mau menjodohkan kau dengan adikku." Kata Jihoon.
" Uh baik sekali ingin mencarikan jodoh untukku, memang kau sendiri sudah punya jodoh?" Tanya Gun berbalik.
Jihoon tersenyum lalu menggeleng pelan.
" Aku belum menemukannya, lagian aku ini tidak tertarik pada wanita." Jihoon agak berbisik saat mengatakan ketidak tertarikan Jihoon pada wanita.

Gun terdiam, jadi Jihoon ini seorang Gay.

Entah mengapa Gun senang mendengar hal ini.

Setelah sarapan, Gun meminta diantar ke Mall. Ia ingin membeli oleh-oleh untuk Ohm dan Singto, juga untuk May.

Di mall, Gun sibuk memilih baju dan sepatu, kalau untuk May dia membelikan tas dan juga Make Up.

" Kau tidak beli untuk dirimu sendiri?" Tanya Jihoon saat melihat belanjaan Gun untuk ketiga sahabatnya.
Gun menggeleng.
" Aku tidak sedang ingin membeli apapun untuk diriku sendiri." Kata Gun.

Tapi nyatanya Gun tetap memilih untuk membeli sepatu, 2 pasang lagi.

...

Mereka berjalan-jalan di sekitar mall dan mengobrol tentang banyak hal.

" Kau gay, tapi tidak mencoba untuk memiliki kekasih, kenapa?" Tanya Gun.
Jihoon terdiam sejenak,
" Karna selain di negara ini masih tabu akan hubungan sesama jenis, susah juga menemukan mereka yang sama denganku. Lagipula sekalipun bertemu, belum tentu juga tertarik." Jihoon tersenyum, entah mengapa ia merasa senang bisa bercerita tentang hal semacam itu.

Lagipula, memang benar, susah mencari pasangan yang juga penyuka sesama.

Gun tertegun, perbandingan yang sangat kontras.

Di Thailand, hubungan sesama bisa bebas dan tidak perlu merasa malu.

Pasti seorang Jihoon merasa tertekan akan hal semacam itu.

" Entah kenapa rasanya nyaman membicarakan hal semacam ini denganmu. Ini pertama kalinya aku mengatakan hal ini pada orang lain. Kau tidak risih kan tahu aku seorang Gay?" Bisik Jihoon.

Gun tertawa gemas.

Jihoon ini di luar tampak begitu pendiam, tampak dingin, tapi ternyata Jihoon adalah seorang yang sangat hangat.  Berbeda dengan dirinya, dia memang tampak begitu ramah dan menyenangkan. Namun sebenarnya dirinya adalah orang yang egois dan ambisius. Perbedaan yang serasi.

Forever Love - CompleteWhere stories live. Discover now