KENAPA INI?

10.8K 510 54
                                    

Semenjak Mas Reygan merasa berteman denganku, Mas Reygan selalu saja menghampiriku setiap hari. Mengajak makan siang ataupun mengantarku pulang kerja, aku sudah menolaknya tapi dia tetap saja melakukannya.

Seperti saat ini, Mas Reygan datang ke ruangan karyawan saat jam makan siang. Dia membawa makanan.

"Aiza, ayo makan"

"Gakusah nanti aku makan sendiri aja"

"Aiza, kamu nolak rejeki?"

"Enggak Mas"

"Ayolah Aiza, aku tinggal 2 hari lagi di sini, aku ingin menghabiskan waktu bersama"

Aku masih berlagak membereskan pakaian dan enggan beristirahat apalagi duduk di samping Mas Reygan untuk makan.

"Aiza, udah makan dulu aja, biar mbak aja dulu yang beresin" bisik Mbak Wati.

"Tapi mbak.."

"Kalau kamu cepat makan, pasti dia juga cepat pergi Aiza"

"Yaudah deh mbak"

Dengan pasrah aku pun menghampiri Mas Reygan dan duduk di sampingnya.

"Ayo" ajak Mas Reygan.

"Kemana?"

"Makan"

"Enggak makan di sini aja?"

"Enggak, aku berubah pikiran"

Mas Reygan pun berdiri dan aku mengikutinya. Entah dia akan berjalan kemana aku hanya mengikuti.

"Makan di sana yuk" tunjukkan pada sebuah gazebo yang ada di taman hotel.

"Hm" anggukku.

Setelah duduk di gazebo, Mas Reygan mulai mengeluarkan makanan yang di bawanya. Di sana ada dua ricebowl.

Dia memberikan satu untukku, aku membukanya dan ingin memakannya tapi seketika itu juga Mas Reygan menahanku.

"Eits jangan di makan, ketuker ini kayaknya, yang ini buat kamu" Mas Reygan lalu mengambil rice bowl milikku dan menggantinya dengan milik Mas Reygan.

"Ah iya" ujarku.

"Ini ada udangnya" ujarnya.

"Em" aku mengangguk- angguk paham.

"Kamu alergi kan?" tanyanya.

"Iya"

Tanpa ada obrolan kami pun mulai menghabiskan makan kami, sampai pada akhirnya Mas Reygan menanyakan suatu hal padaku.

"Aiza, apa kamu benar- benar tidak ingin kembali bersama lagi?"

Deg

Aku masih diam saja.

"Aiza, tolong jawab dengan jujur, ini terakhir kalinya aku bertanya seperti ini"

"Iya, aku tidak mau, berteman saja cukup"

"Oke, aku tidak akan memaksa"

Aku diam, Mas Reygan juga diam. Suasana menjadi hening. Aku juga tidak tahu akan secanggung ini lagi.

"Ohiya Aiza.. mau lihat ini gak?"

"Apa?"

Mas Reygan pun menunjukkan sebuah foto bayi yang masih mungil dan sangat lucu.

"Lucu banget" refleksku.

"Itu bayinya Najla"

"Hm? De-dengan Mas Re--Reygan?" tanyaku terbata, jujur aku sangat kaget.

AIZAWhere stories live. Discover now