Aku Kira!

8.1K 379 54
                                    

Kenapa ini? Kenapa berat sekali rasanya mataku.

Aku masih mencoba untuk membuka mataku, hingga akhirnya seberkas cahaya lampu masuk ke indera penglihatanku.

Dimana ini? Rumah Sakit? Apa aku terluka parah? Pisau itu.

Kepalaku rasanya masih pusing, badanku rasanya lemas sekali.

"Aiza sayang..." aku mendengar seseorang memanggilku. Aku pun menoleh ke arah samping.

"Rizky.."

"Gimana? Masih pusing?"

"Em"

"Gila aja lo gak bangun- bangun, pegel gue nunggu di sini"

Aku hanya diam saja mendengar rutukan Rizky, kini pikiranku tertuju pada Mas Reygan.

Kenapa Rizky yang ada di sini? Bukan Mas Reygan?

"Kenapa Aiza sayang?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Rizky, pisaunya nancep beneran?"

"Iya lah, kalau enggak lo gak bakalan kayak gini sayangku cintaku"

"Nancep dimana?"

"Nih di sini" ujar Rizky sambil menekan perutku sebelah kiri.

"Awhh sakit Rizky, kok pegang- pegang sih, cari cari kesempatan aja"

"Yaelah tadi nanya, udah sekarang minum dulu gih"

"Ntar aja, awhh sakit"

"Sakit beneran ya?" tanya Rizky.

"Iya sakit, baru kali ini aku tertusuk pisau kayak di sinetron- sinetron ky"

"Hahaha"

"Yee malah ketawa, ternyata sakit"

"Sabar, nanti sembuh"

"Iya"

Aku melihat setiap sudut kamar rawatku, luas sekali, kamar VVIP sepertinya, lengkap dengan tv, ac, sofa dan yang lainnya.

"Rizky kok kamu bisa ada di sini?" tanyaku pada Rizky.

"Kepo"

"Kucing Aiza gimana? Baik- baik aja kan?"

"Iya, baik kok, tambah gembul"

Aku pun mengangguk- angguk, aku masih penasaran, dimana Mas Reygan, kenapa dia tidak ada di sini.

"Lo kenapa cemas gitu Aiza?" tanya Rizky.

"Gakpapa" ujarku sambil menggelengkan kepala.

Rizky malah tersenyum melihatku menggelengkan kepala.

"Elah kenapa cemberut sih, lo gak seneng ya gue ada di sini, lo pasti berharap orang lain kan?"

Aku diam saja.

"Udah, Pak Reygan baru aja pulang"

Aku terkejut dan langsung menoleh ke arah Rizky.

"Nah kan, pasti lo nyariin Pak Reygan kan dari tadi"

"Apaan enggak" elakku.

Rizky terkekeh melihatku, tapi kenapa detak jantungku menjadi tidak beraturan seperti ini.

"Asal lo tahu, Pak Reygan tuh nungguin lo sejak lo masuk rumah sakit sampai tadi satu jam yang lalu, bahkan dia gak mandi tuh, sampe sampe kemejanya masih bekas darah belum di ganti" Rizky mulai bercerita.

AIZAKde žijí příběhy. Začni objevovat