4. It's All Because of Him!

1K 112 2
                                    

"Sebelum membaca, absen jam berapa kamu baca part ini."

Tolong penuhi komentar di setiap paragraf. Juga vote yang gratis di pojok kiri bawah. Don't be siders. Kalau kalian aktif, aku juga akan aktif update.

• Selamat Membaca •

•••

"Kemaren-kemaren kayaknya gue denger ada orang yang ngomong kalau dia benci sama cowok yang namanya Maharaja. Gara-gara cowok itu semua dokumen anak OSIS jadi kebakar, itu sih katanya. Eh sekarang berita yang lagi rame di kalangan murid, malah kabar kalau orang itu tadi boncengan sama Maharaja. Hem, lo tau nggak siapa, Ter?"

Tere memutar bola matanya saat mendengar ucapan menyindir dari sahabat sekaligus sekretarisnya itu saat dirinya melangkahkan kakinya masuk ke sebuah ruangan yang berada didalam perpustakaan. Tempat sementara yang disediakan untuk anak-anak OSIS.

"Raden mana?" tanya Tere setelah mendudukkan tubuhnya pada kursi yang tersedia disebelah Zahra.

Zahra mengangkat kedua bahunya, "Entah," ucapnya.

Tere menghela nafasnya. Tangannya mengambil ponselnya dari saku depan seragamnya, lalu mengetikkan beberapa kata entah pada siapa.

"Lagi piket kali anaknya," ujar Zahra saat tau siapa yang dihubungi oleh Tere barusan.

"Nggak. Gue hafal semua jadwal piket anak-anak," jawab Tere.

Seakan tersadar, Zahra langsung menatap penuh pada sosok yang kini terlihat kesal ditempatnya, "Gue belum dapet penjelasan tentang berita yang lagi rame sekarang," ucapnya menatap penuh selidik pada sahabatnya.

Tere mengangkat salah satu alisnya menatap Zahra, "Apaan dah?" tanyanya tak mengerti.

"Dih, sok pura-pura nggak tau. Otak lo udah penuh sama 'tuh, cowok ya? Hayo ngaku lo," goda Zahra tersenyum.

PLAK

"Aw! Ter, masih pagi udah KDRT aja sama gue," ucap Zahra sembari mengelus pelan tangannya yang baru saja dipukul oleh buku yang entah kapan sudah berada ditangan Tere.

"Lo nya yang nggak jelas. Udah deh, nggak usah bahas dia," sahut Tere kesal.

"Oh, bilang aja kali kalau nggak mau cowoknya di gosipin." Zahra langsung berlari keluar saat dirinya melihat Tere tanpa pikir panjang melemparkan buku yang lumayan tebal itu kepadanya. Untungnya meleset, membuat cewek itu tertawa diambang pintu.

"Ceweknya Raja sensi banget deh pagi ini."

"ZAHRA!"

---

"Gara-gara lo gue jadi diledekin sama temen-temen gue. Mana pada kepo lagi, banyak yang nanya gue, gara-gara gue bareng lo tadi pagi," cecar Tere kesal. Cewek itu melipat kedua tangannya didepan dadanya, menatap sebal pada cowok tampan yang hanya duduk santai di bangku yang berada dibelakang sekolah.

Tadi, sebenernya Tere izin ke toilet pada guru yang sedang mengajar di kelasnya. Namun saat dirinya sudah selesai dan ingin kembali ke kelas, tak sengaja matanya melihat presensi seseorang yang dari awal dirinya datang ke sekolah, namanya langsung dibicarakan hanya karena terlihat boncengan pada orang itu.

Tere tak menghiraukan cowok itu tadinya, berniat kembali berjalan menuju kelasnya. Namun saat dirinya kembali mengingat bagaimana tadi teman-teman kelasnya, terutama Zahra, menggodanya karena berita tadi pagi, Tere kembali kesal.

MAHARAJADove le storie prendono vita. Scoprilo ora