PART 28: What this?

5.6K 277 15
                                    


Keryl Pov

Aku membuka mataku, begitu setelahnya kepalaku langsung berdenyut sakit. Mungkin ini karena aku membuka mata tanpa aba-aba. Apa yang sudah terjadi? Apa aku tadi benar-benar lepas kendali? Apa Elena terluka? Aku mengecewakan mereka lagi? lalu sekarang aku dimana?

Seperti ada gelombang yang menghantam, kepalaku terasa sakit. Semakin aku gunakan untuk berpikir maka rasanya juga akan semakin menyakitkan. "Ungh.." ini benar-benar sakit, dan pandanganku menjadi buram. Apa lagi yang akan terjadi..

"Kau sudah bangun?" samar-samar aku mendengar suara Felix yang menyapa gendang telingaku, tapi karena kepala yng sakit ini aku tidak bisa berkata-kata selain merintih dan mengekspresikannya dengan gerak tubuhku.

"Key?"

"Apa kau baik-baik saja?" suara Felix kembali menyapa gndang telingaku, tapi lagi-lagi aku tidak bisa menjawab karena kepalaku semakin sakit dan rasanya ada yang ingin menarik rohku kedalam tubuh.

"Akh.."

"Sak.. khit." Hanya itu yang bisa aku keluarkan dari mulutku.

"Kau kenapa?!"

-*-

Seorang pria dengan pakian santai tengah berdiri di balkon apartemenya. Yeah dia sudah beratus-ratus tahun tinggal di apartemen dan menggonta-ganti identitasnya agar tidak mencurigakana, tentu saja ia menggunakan kedok penyamaran yang sangat bagus, hingga para wizard tidak ada yang menyadari keberadaannya hingga kini.

Rasa puasnya bertambah berkali-kali lipat setelah ia mendengar berita dari para mutan yang berhasil membobol perlindungan HC Academy begitupula dengan kotanya. Para Goshirer yang semakin sering mencium aroma Tearston juga membuatnya semakin senang, oleh karena itu dia sering mengirim hadiah-hadiah menarik di academy dan di kota. Meski dia sedih karena mereka menganggapnya sebagai teror.

"Padahal aku sangat baik dengan mengirim banyak hadiah begitu tapi kenapa mereka ketakutan?" pria itu bergumam sambil menyeringai licik.

Mata tajamnya yang memandangi jalanan malam teralihkan akibat kehadiran seseorang.

"Salamku untukmu Victor," ujar sebuah suara lembut itu. Rambut panjang yang tergerai itu sedikit berhamburan karena kencangnya angin malam.

"Kau datang. Bagaimana?" tanya Victor, ia melangkah menuju meja dan mengambil segelas wine.

"Kekuatannya belum sempurna, banyak hal yang belum gadis itu ketahui."

"Kau memang mutan terpercayaku. Arin," Victor menyunggingkan seringai di wajahnya meski Arin tidak melihatnya.

Arin melangkah perlahan menuju ke tempat mendekati Victor perlahan ia membalik tubuh Victor untuk menghadap kepadanya, mengalungkan tangannya pada leher pria tampan itu.

"Kapan kita menyelesaikannya? Kau tahu aku sangat mencintaimu," uajar Frida dengan nada manja yang membuat pria itu geli.

"Algoritma yang aku buat sempurna," Victor membatin takjub dengan buatannya, ia tersenyum dengan menunjukkan lesung pipinya. "Hm, secepatnya," katanya lalu melepas tangan Arin dari lehernya.

"Ck menjijikan, tapi ini mutan sempurna yang bisa aku kendalikan dengan perasaan."

-*-

Keryl masih di UGD Academy meski kepalanya tidak sesakit tadi, ini semua berjat Yeza yang menerima telepati dari Felix dan segera berteleportasi kemari. Entah apa yang di lakukakn Yeza, tapi itu berhasil. Dan Keryl senang karena sakitnya mereda.

Hair colour Academy [1 :: END ; Revisi]Where stories live. Discover now