TWENTY EIGHT

11.9K 572 5
                                    

Seperti hari-hari biasanya, Caramel selalu memasuki kelasnya dengan langkah malas dan wajah datar tanpa ekspresi sedikitpun.

Caramel mendaratkan bokongnya di bangku tempat biasa ia duduk dan melemparkan tas kecilnya keatas meja.

Tak lama kemudian Alma menghampiri Caramel dengan membawa-bawa buku tulisnya.

"Ra lo udah ngerjain tugas Pak Wahyu?" tanya Alma seraya duduk di bangku sebelah Caramel.

Caramel menoleh kearah Alma dengan sebelah alis terangkat.

"Lo nanya gue?"

"Oh iya, salah nanya orang gue." Alma hendak berdiri kembali tapi dengan cepat Caramel menahannya.

"Eh gue mau nanya sama lo."

"Nanya apaan?" tanya Alma seraya duduk kembali.

"Kemarin gue ketemu sama cowok aneh dan mukanya itu kaya pernah gue liat pas di acara nikahan tante lo. Dia kemarin sempet kasih tau namanya, tapi gue lupa. Pokoknya tuh ciri-cirinya tinggi, putih, terus dia kayanya anak kuliahan gitu deh, lo tau nggak?"

Alma mengerutkan keningnya.
"Lah siapa?" tanya Alma bingung

Caramel berdecak kesal.
"Kalo gue tau gue nggak bakal nanya sama lo anjing."

"Emang dia aneh gimana deh?" tanya Alma mengabaikan makian dari Caramel.

"Nih ya dari awal tuh dia ngeliatin gue mulu, terus abis itu dia ngajakin gue kenalan, dan terakhirnya dia malah bayarin semua pesanan gue. Kan nggak logis aja njir kalo orang nggak kenal nggak apa tiba-tiba kaya gitu," ucap Caramel.

"Eh tapi dia ganteng nggak?"

Caramel memandang Alma malas.
"Stupid question."

"Yeh gue serius kampret. Kalo dia ganteng mah mending geb—"

Kriing.. Kriing.. Kriing..

Bel penanda jam pelajaran akan dimulai berbunyi nyaring mengalihkan perhatian seluruh murid yang kemudian menciptakan suasana hening.

Alma pun kembali ke tempat duduknya semula, sedangkan Caramel malah mencari posisi yang nyaman kemudian menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Seorang laki-laki berperawakan tinggi yang tidak mengenakan seragam guru masuk kedalam kelas Caramel. Suara bisik-bisik dari siswa-siswi penghuni kelas 10 IPS A pun mulai terdengar.

"Lah? Dia disini?"

"Lah kok bukan Pak Wahyu yang masuk?"

"Lah dia siapa?"

"Lah kok penampakannya kayak jodoh gue sih?"

"Lah kok ganteng anjir."

"Lah kenapa jadi pada lah lah lah mulu sih?"

"Alhamdulillah gue terbebas dari jeratan tugas Pak Wahyu."

"Aaah gila cool banget!"

"Auto semangat belajar gue kalo gini mah."

"Gila ganteng banget weh!"

"Apasih? Gantengan juga gue."

"Tau pada alay banget."

"Eh bacot ya kalian!" seru sang ketua kelas yang merasa risih dengan keadaan bising kelasnya.

"Selamat pagi semuanya," sapa laki-laki itu.

"Pagi Pak.." sahut semua siswa-siswi dikelas itu, kecuali Caramel, ia masih asik menelungkupkan kepalanya diatas meja. Keadaan kelas saat seperti itupun sama sekali tak berhasil menarik perhatian Caramel.

CaramelWhere stories live. Discover now