part 51

7.2K 729 49
                                    

Lisa sedang duduk di meja bartender sambil meneguk segelas vodka. Beberapa saat kemudian suzy datang. Lisa terkejut melihat penampilan suzy yang berbeda dari biasanya. Dengan menggunakan dress bewarna merah dengan panjang selutut membuat kesan elegant dan sexy yang mampu membuat lisa menelan ludahnya dengan kasar.

"Apa anda menunggu lama nona?" Tanya suzy.

"Panggil aku lisa. Kita sedang tidak bekerja. Aku belum menunggu lama. Duduklah" ucap lisa.

"Ne.. terimakasih lisa" ucap suzy.

Lisa memesankan sebotol vodka dan meminumnya bersama suzy. "Kau cantik malam ini" ucap lisa datar.

Uhuk
Uhuk
Uhuk

Suzy tersedak pipinya mulai memerah karena malu mendengar ucapan lisa. Ini pertama kalinya lisa memujinya.

"Terimakasih lisa" ucap suzy sambil tersenyum.

"Apa kau sudah memiliki kekasih?" Tanya lisa tiba tiba. Suzy menggeleng "tidak. Aku tidak memiliki kekasih" ucap suzy. "Benarkah? Aku tidak percaya jika wanita secantikmu tidak memiliki kekasih" ucap lisa. "Hmm aku memang tidak memiliki kekasih" ucap suzy.

Tiba tiba saja seorang wanita berjalan menghampiri lisa dan suzy.

"Aiggggooo... aku bertemu dengan seorang lalisa disini bersama seorang wanita. Di mana kekasihmu huh.. apa dia tidak marah melihat kekasihnya minum bersama wanita lain" ucap miyeon sambil tertawa.

"Yakkk diamlah dan pergi dari sini" ucap lisa. "Kau tau lisa.. kau tidak lebih baik dariku...." ucap miyeon. Miyeon perlahan mendekati lisa dan membelai bahu lisa. Lisa mencoba menepis tangan miyeon berkali kali tapi miyeon tetap menggoda lisa.

"Nona berhentilah mengganggu lisa" ucap suzy. Miyeon tertawa menatap suzy. "Kau tidak mengenalku nona jadi diamlah jangan mencampuri urusanku dan lisa" ucap miyeon.

"Miyeon-ah pergilah jangan menggangguku. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu" ucap lisa. Lisa yang mulai sedikit mabuk hanya diam sambil memijit kepalanya. Tiba tiba miyeon memeluk lisa "aku merindukanmu sayang" bisik miyeon.

"Menjauhlah dari kekasihku"

Sontak lisa, suzy dan miyeon menatap ke sumber suara. "Jennie" ucap lisa. Jennie menarik miyeon hingga miyeon melepas pelukannya pada lisa. "Apa kau tidak mengerti ucapanku miyeon ssi" ucap jennie.

"Yakkk... lepaskan aku" bentak miyeon. "Berhentilah mengganggu kekasihku atau aku akan membunuhmu" ucap jennie. Lisa dan suzy hanya terdiam melihat perdebatan antara jennie dan miyeon.

"Aku akan membalasmu karena telah menyakitiku" ucap miyeon lalu pergi meninggalkan jennie lisa dan suzy.

"Terimakasih" ucap lisa.

Jennie melihat lisa yang sudah mabuk hanya bisa menggelengkan kepala. Lisa kembali meneguk 4 gelas vodka hingga wajahnya mulai memerah dan kesadarannya mulai hilang.

"Lisayah, kau mabuk. Apa kau mau aku menelpon jisoo unnie agar ia bisa menjemputmu" ucap jennie. Lisa menggeleng "no. Bagaimana bisa aku melupakannya jika dia selalu muncul" ucap lisa.

Perlahan air mata lisa mulai membasahi wajahnya jennie dan suzy hanya bisa saling menatap. "Kalau begitu aku akan memanggil ahjussi untuk menjemputmu" ucap jennie.

"Lisa sudah tidak diantar jemput oleh ahjussi. Setelah batal pertunangannya lisa tinggal sendiri di apartement dan juga membawa mobil sendiri" ucap suzy.

Jennie terkejut mendengar penjelasan suzy. Karena ia baru tau kenyataan yang di alami lisa. Jennie menatap lisa yang mulai tidak sadarkan diri "aku akan mengantarnya pulang. Kau bisa pulang sendiri kan?" Tanya jennie pada suzy.

"Aku bisa pulang sendiri sebaiknya memang kan mengantarnya" ucap suzy.

Jennie dan suzy membopong lisa ke parkiran lalu memasukkannya ke mobil. Jennie bergegas mengendarai menuju apartement lisa.

Sesampainya di apartement jennie bergegas membaringkan tubuh lisa di tempat tidur. Ketika jennie hendak pergi tangannya di tahan oleh lisa. "Dont go anywhere. Stay with me please" ucap lisa dengan mata tertutup.

Jantung jennie berdetak tak karuan mendengar ucapan lisa. "Lisayah kau mabuk. Aku harus...." ucapan jennie terhenti ketika lisa menariknya hingga tubuh jennie terjatuh tepat diatas tubuh lisa.

Dengan mata yang masih tertutup lisa mulai membelai pipi jennie. "Lisayah, aku.. " ucapan jennie lagi lagi terhenti karena tiba tiba lisa melumat bibir jennie dengan lembut. Jennie hanya terdiam seketika setelah cukup lama akhirnya jennie merespon ciuman lisa.

Semakin lama ciuman mereka berdua semakin dalam dan semakin panas. Lisa membalik tubuhnya hingga jennie berada di atasnya tanpa melepas ciuman mereka.

Lisa perlahan melepas ciumannya lalu tersenyum pada jennie. Jennie pun juga tersenyum pada lisa.

Lisa dengan cepat membuka seluruh pakaian jennie hingga terpampang jelas tubuh indah jennie. Lisa mulai mengecup setiap inci leher dan bahu jennie. Tangan lisa pun tak tinggal diam. Lisa meremas payudara jennie dan memilin puting jennie membuat jennie mendesah tak karuan.

"Lisayah... ahhh" desah jennie saat lisa mulai menjilati putingnya secara bergantian. Gigitan kecil di puting jennie membuat jennie tak bisa menahannya lagi.

Lisa membuka kedua paha jennie lalu mulai menjilati klitoris jennie. Jennie hanya bisa menutup matanya mencengkram kuat sprei menikmati setiap peebuatan lisa.

"Ahhg.... ouhhh... rrgghhh lisayah... i ...cum" desah jennie bersamaan dengan orgasmenya yang pertama. Tak berhenti di situ lisa kembali melumat bibir jennie sambil memasukkan dua jarinya kedalam area kewanitaan jennie.

Perlahan lisa mulai memaju mundurkan tangannya sambil terus melumat bibir jennie. Jennie memeluk lisa dengan sangat erat merasakan sensasi tangan lisa yang bermain di area kewanitaannya.

"Ahhh... ouhhh... come... on.. fasstttteerr lisayah... ahhh" desah jennie. Lisa semakin mempercepat temponya hingga jennie merasakan orgasme yang kedua.

Lisa berbaring di samping jennie dan menarik jennie ke dalam pelukannya. Menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala jennie dan tak lupa menutupi tubuhnya dan tubuh jennie menggunakan selimut.

Jennie yang sudah kelelahan memilih mulai memejamkan mata sambil menenggelamkan wajahnya di dada lisa dan memeluk pinggang lisa.

Something In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang