Cheating (2/4)

9.8K 189 12
                                    


Apartemen Jane

Sreek
(Suara kursi ditarik)

"Astaga Jane! Kau mengejutkanku, apa tidak bisa pelan sedikit menarik kursinya" ucap Lin. Ya siapa pula yang tidak terkejut saat sedang asyiik-asyiik nya memasak sunyi sepi tenang, tiba-tiba dikejutkan dengan tarikan kursi kasar. Siapa lagi pelakunya jika bukan Jane Clarkson Atres, gadis yang sepertinya sedang kesal entah kesal pada siapa.

"Ini makananmu, makanlah yang banyak. Alex akan memarahiku jika kau terlihat kurus"

Jane diam, ia tidak ingin memperpanjang percakapan dengan Lin. Ia-Jane langsung memakan makanannya dengan khidmat, tidak ada suara tidak ada perbincangan sama sekali hanya ada dentingan sendok dan piring.

"Ada apa? Kau terlihat tidak bersemangat, tidak nafsu makan? Atau ingin kumasakkan sesuatu yang lain?" Jujur saja, Lin sedang gusar sekarang Jane terlihat tidak biasa sejak mereka pulang kantor hingga sekarang Jane hanya diam dengan kerutan didahinya yang tak kunjung hilang.

"Tidak" balas Jane singkat, ia tetap melanjutkan makanannya.

"Hmm Jane?"

"Hm?"

"Sudah berbicara dengan Bobby?" Tanya Lin hati-hati ia tidak ingin menambah mood Jane semakin buruk.

"Belum"

"Kenapa?"

"Kenapa aku harus berbicara dengannya" balas Jane ketus.

"Astaga" Lin menghentikan acara makannya, Lin tidak habis pikir betapa egoisnya nyonya-nya ini. Padahal Lin tahu betul, sikap tidak biasa Jane ini disebabkan oleh Bobby.

Jane tidak menanggapi Lin, ia tetap melanjutkan makannya, ia amat sangat tidak tertarik dengan percakapan yang coba dibangun oleh Lin.

Sekitar 15 menit mereka menyelesaikan makan malamnya dan Jane sudah berdiri dan akan menjauhi meja makan, namun suara Lin menghentikan langkahnya.

"Berbicaralah dengan Bobby, kau menyakitinya" Jane kaku, apa iya dia-Jane menyakiti kelinci mesum itu?

".... dan Jane, kau berhutang penjelasan padaku mengenai kau dan Mino" Jane diam, ia melangkah menjauhi dapur menuju kamarnya tanpa membalas kalimat Lin.

"Haaa..." Jane membuang nafasnya kasar, ia berbaring berniat ingin langsung tidur padahal jam masih menunjukkan pukul 8 malam, ini masih sore dan sebenarnya jam 8 ini masih pagi menurut Jane.

Jane sudah mencoba memejamkan matanya, ia membaringkan tubuhnya telentang, namun ia tidak merasa nyaman kemudian ia memiringkan tubuhnya kekanan namun tetap saja ia merasa tidak nyaman padahal ini posisi tidur yang baik, Jane kembali memutar tubuhnya miring kesebelah kiri namun yang ia dapat hanyalah rasa gelisah dan akhirnya Jane lagi-lagi merubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap dan posisi ini amat sangat tidak membantu ia sulit tidur tengkurap, Jane kembali menjelajahi lebar kasurnya namun tetap tak kunjung menemukan rasa nyaman untuk tidur dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

"Sial! Aku ada rapat besok kenapa aku tidak bisa tidur" entah untuk siapa makian itu ditujukan tapi kita sudah tahu pasti hanya ada dirinya-Jane sendiri disini.

Jane meraih smartphone canggihnya diatas nakas, mengecek ponselnya namun tidak ada satupun notif dari Bobby. Apa?! Bobby?! Jane mengharapkan laki-laki sialannya itu memberinya kabar?

"Sialan!!" Jane mengacak-ngacak kasur dengan kakinya, ia kesal bukan main.

"Aku tidak peduli terserah apa maumu! Jika kau tidak menghubungiku baiklah bagus, aku senang sekali" ucap Jane meracau seraya menatap ponselnya.

One Night CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang