03 : DUA BELAHAN

2.6K 513 314
                                    

© Welongmin, 2019
Apresiasi dari kalian adalah hadiah terbaik bagi saya sebagai seorang Author.

―Mohon maaf untuk segala kesalahan yang ada pada cerita ini baik dalam segi tulisan, bahasa atau alur cerita―

Happy Reading!

.
.
.

Krukkk~

"Are you seriously? Bisa-bisanya lu laper dalam keadaan seperti ini?" Mark menggelengkan kepalanya sembari berdecak.

Xiaojun terkekeh malu, telunjuknya menggaruk halus pipi kirinya. "Gua kalau habis berdebar-debar gitu jadi laper, bro."

"Lah kocak. Ketemu setan udah kayak ketemu gebetan."

Di lorong sekolah itu, mereka bersembilan berjalan bersama tanpa tujuan yang jelas. Biasanya mereka akan pergi ke kantin bersama. Namun kali ini tidak.

Benar, ini adalah sekolah mereka.

Namun ini bukanlah dunia mereka.

"Sejauh ini tidak ada hantu lain yang muncul, ya?" Renjun melihat ke arah sekitar. Dirinya merasa tak percaya bahwa ia kini berada di dunia arwah. Karena suasana di sekolah itu―untuk saat ini―terlihat normal seperti halnya di dunia mereka.

"Gua harap nggak ada lagi yang muncul." Jaemin memanyunkan bibirnya dengan perasaan cemas.

"Ini dunia arwah. Ya kali nggak ada yang muncul lagi. " Ujar Hendery seraya menyeringai tipis.

"Kalau gitu gua mau berdoa semoga arwah yang muncul bervisual menawan kayak IU gitu."

Xiaojun mengangguk dengan mata berbinar-binar. "Gua setuju dengan perkataan Jaemin." Katanya, diikuti dengan tangan Jaemin dan Xiaojun yang saling menepuk satu sama lain.

Lucas pun merespon sebal, "Mana ada, koplak! Yang tadi aja mukanya ancur begitu.."

"Eh, guys!"

Seketika langkah kaki mereka terhenti seusai Haechan berseru memanggil.

"Ada apa?" Jeno menatap Haechan bertanya-tanya.

"Gua pengen pipis."

Dengan berat hati, kedelapan temannya harus rela mengantar Haechan pergi ke toilet. Bukannya Haechan tidak bisa berjalan sendiri, namun sesuai kesepakatan, mereka harus berjalan bersama-sama. Tidak boleh ada yang terpisah.

"Chaan! Udah belom pipisnya?" Teriak Jeno.

"Udaaahh! Ini lagi resletingin celana!" Seusai itu, Haechan melihat ke segala sudut toilet. Matanya berputar kesana dan kemari.

"Haeechaan!" Temannya kembali memanggil, kini suara Lucas yang terdengar.

"Iyaa nih, gua udah kelar!" Ia pun berlari kecil keluar dari toilet. "Kalian tuh nggak bisa sabar apa ya? Orang lagi pipis diteriakin mulu!"

"Ya lu sendiri nggak kelar-kelar." Timpal Yangyang.

"By the way, sekarang kita mau kemana nih?" Lelaki keturunan Kanada itu pun menatap kedelapan teman-temannya.

Hendery melipat kedua tangannya di depan dadanya, sejenak ia berpikir, "Kita harus mencari cara buat keluar dari sini. Kalian ingat 'Let's play the game' ?"

In Another World | NCT/WayV 99-00lWhere stories live. Discover now