05 : SERBA-SERBI

2K 388 62
                                    

© Welongmin, 2019

Apresiasi dari kalian adalah hadiah terbaik bagi saya sebagai seorang Author.

―Mohon maaf untuk segala kesalahan yang ada pada cerita ini baik dalam segi tulisan, bahasa atau alur cerita―

―Mohon maaf untuk segala kesalahan yang ada pada cerita ini baik dalam segi tulisan, bahasa atau alur cerita―

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading!
.
.
.

Gelap, berkabut dan juga dingin. Sama seperti apa yang digambarkan dalam film-film mistis yang banyak beredar. Aura yang mengerikan membuat bulu kuduk berdiri, bau-bau aneh yang tercium..

Beginilah dunia arwah berada.

Xiaojun, Mark, Hendery, Haechan serta Jeno yang tengah tak berdaya digendong oleh Xiaojun terlihat seperti rombongan anak-anak yang tengah melakukan piknik perjalanan.

Namun, pemandu mereka adalah seorang gadis kecil yang terlihat begitu lugu.

"Ck, gimana sih lu, Der?" Desis Haechan yang tengah berjalan tepat di samping Hendery.

"Hah? Apaan?"

"Kok lu iya-iya aja diajak sama dia sih? Kalau kita dikibulin gimana? Kalau ternyata badan kita bakal dikoyak-koyak gimana?"

Hendery lantas menepuk pundak Haechan dengan lembut. "Gini ya cuk, pelan-pelan kalau ngomong. Entar kedengeran."

Usai itu ia melipat tangannya di depan dada. Lalu menarik napasnya dalam-dalam. Tak hanya oksigen saja yang terhirup, bau anyir pun juga ikut terhirup sehingga membuat Hendery tersedak setelahnya.

"Gua rasa, dia ini anak baik-baik." katanya.

Haechan menggertak giginya, mengacak rambutnya, lalu diakhiri dengan mengelus dadanya sendiri. Semua itu ia lakukan untuk meredakan emosinya yang sudah menggebu-gebu. "Fyuh, sabar Chan, sabar. Kata bunda, Echan nggak boleh emosian."

Setelah emosinya lebih tenang, ia kembali bertanya kepada Hendery. "Dilihat dari mananya? Mukanya? Kita nggak bisa menilai dia baik atau jahat kalau cuma dilihat dari mukanya! Siapa tahu ini semua jebakan."

"Uhuk." Nora menoleh ke belakang, ia tujukan sorot matanya pada sosok Haechan yang tengah berjalan mengekorinya. "Aku denger loh~" ujarnya diikuti kekehan lembut.

Haechan lantas bergidik ngeri. Tak hanya Haechan, yang lain pun sedikit ketakutan. Mereka takut jika Nora merasa tersinggung oleh perkataan Haechan.

"M-maaf ya, dek." Ucap Haechan lirih.

Sepanjang perjalanan menuju green zone, mata mereka terus was-was. Takut ada jumpscare kayak di film-film kalau kata Xiaojun.

In Another World | NCT/WayV 99-00lWhere stories live. Discover now