07 : MISTRUST

1K 223 84
                                    

© penangadet, 2020

Apresiasi dari kalian adalah hadiah terbaik bagi saya sebagai seorang Author.

―Mohon maaf untuk segala kesalahan yang ada pada cerita ini baik dalam segi tulisan, bahasa atau alur cerita―

Happy Reading!

.
.
.
.
.


"Kita memang tidak semestinya terlalu percaya pada Arwah manapun. Terutama Nora."

Lucas dan Jaemin saling beradu tatap. Keheningan menyeruak di antara mereka. Mengingat hal buruk baru saja terjadi pada kawannya, Jeno, hati mereka pun mulai merasakan kegundahan.

"Jaem, lu nggak perca―"

"Bukannya nggak percaya." sahut Jaemin memotong. "Gua waspada."

Kedua remaja lelaki itu kembali melangkah menuruni tangga dengan pikiran masing-masing yang mulai kacau. Lucas tak menanggapi apapun tentang pernyataan Jaemin soal Nora. Di samping itu, menurutnya pun apa yang dirasakan Jaemin itu sangat wajar. Hanya saja mendengar hal itu justru membuatnya menyadari bahwa..

Mungkin saja mereka sedang ditipu daya.

Di kamar, Jeno serta Xiaojun hanya saling diam sebab adanya rasa canggung di antara mereka. Jeno dengan perasaan bersalahnya, dan Xiaojun yang tidak tahu harus melakukan apa.

Gadis kecil yang baru saja tercekik oleh Jeno masih terbaring lemas. Napasnya masih terdengar lemah. Jeno menatap gadis itu dengan tatapan sedih. Tangannya merapikan helaian rambut Nora dengan lembut sembari terus berkata maaf dalam hati berharap Nora bisa merasakan perasaan bersalahnya.

Xiaojun yang melihat betapa downnya temannya itu langsung terduduk. "Gua pikir dia bakal memaafkan lu." ujarnya.

"Kalo enggak?"

"Gua dan kawan-kawan akan di pihak lu meski dia nggak memaafkan lu."

"Mungkin aja gua bakal bawa kalian ke dalam kesialan lainnya karena gua udah nyakitin Nora. Apalagi Nora bukan arwah sembarangan, kan?"

Xiaojun terdiam sesaat. Ia mengacak-acak rambutnya diiringi helaan napas tak beraturan. "Iye, bisa jadi. Terus? Terus kenapa? Kita di sini aja udah apes banget. Kalo emang atas tindakan lu ini tadi bisa bawa kita ke dalam bahaya, gua nggak masalah! Asal bareng kalian semua, gua nggak masalah dah! Jadi lu stop kepikiran gitu-gitu. Semakin lu kepikiran, gua juga jadi ikut nggak tenang."

Kini giliran Jeno yang terdiam dan memerhatikan Xiaojun yang berbicara panjang lebar.

"Gua yakin, nggak lu doang yang kepikiran. Gua sangat paham kita ini geng isinya anak anak goblok nggak jelas. Sangking sintingnya kita juga bisa sampe ke sini. Hahaha.." lanjut Xiaojun diiringi kekehan. Jeno yang mendengar tawa temannya itu menjadi tersenyum simpul.

"Mereka semua pasti kepikiran juga, Jen. Nggak cuma karena tindakan lu hari ini doang. Mereka pasti paham kenapa lu begini. Toh, udah banyak hal aneh yang terjadi, kan? Jadi yang kayak gini mah cuma satu di antaranya aja." Xiaojun mengepal tangannya dan mengulurkannya ke arah Jeno. "Apapun yang terjadi, dalam bahaya atau keadaan dimana kita akan menemui ajal kita pun, gua bakal selalu jadi sahabat baik lu, Jen. Gua selalu percaya sama lu."

In Another World | NCT/WayV 99-00lWhere stories live. Discover now