Chapter 4: Sudden Realization

1.7K 269 17
                                    

"Ada pula orang-orang yang, ketika mengenal seseorang yang dicintainya, dia semakin mengenal cita-citanya. Bagi orang-orang seperti ini, cinta bukan sekadar haha-hihi, tetapi juga menemukan, dalam arti menemukan kembali jati diri dan keinginannya yang―barangkali―lama terpendam." – syihabmalik via kumpulanpuisi





Esok harinya, Ten datang dengan suasana hati yang sudah lebih baik. Ia memberi senyuman ke setiap orang yang berpapasan dengannya. Rekan kerjanya ikut bernafas lega karena bau feromon seorang omega yang sedang kesal tak lagi tercium.

"Hi, my little sunshine!" Sapa Doyoung sembari melambaikan tangannya pada Ten, "Senyummu menyilaukan! Membuat semua orang terbiasi cahaya."

Ten terkekeh, "Kau berlebihan, bodoh!" Ia memukul pundak pemuda di hadapannya dengan pelan.

"Apa itu?" tanyanya sembari menunjuk map merah yang berada di tangan Doyoung.

"Oh ini? Kemarin kau memintaku mengecek keadaan pasien bernama Nakamoto Yuta, ini laporannya," papar Doyoung, "Kau akan menemuinya hari ini 'kan?"

"Iya, jam sebelas," Ten mengangguk mengiyakan, "Oh iya, kau mau menggantikanku bertemu dengan Moon seonsaengnim tidak?"

"Maaf, tidak bisa." Doyoung menyilangkan tangan dan menjulurkan lidahnya, "Bukannya nanti pertama kalinya kau akan membahas pekerjaan dengan Qian Kun ya?"

"Ssst!" Ten menaruh jari telunjuknya pada bibir, mengisyaratkan Doyoung agar diam.

"Aku tak ingin bekerja dengannya!"

"Lho- eh?" Doyoung mengerjap. Pandangannya beralih pada seseorang yang berdiri di belakang Ten, "Itu-"

"Selamat pagi!" Kun tersenyum, yang diiringi dengan seringaian licik, seperti biasa.

"Kim Doyoung dan uh, siapa pria manis ini?"

Tentu saja Kun hanya menggoda, ia tahu bahwa itu Ten dan mereka pernah berbicara sebelumnya. Namun Doyoung yang tidak tahu apa-apa hanya bisa mengernyitkan dahi.

"Aku kira kalian sudah berkenalan? Dia Ten. Kau lupa, Kun?"

"Oh iya, Ten!" Kun menjentikkan jarinya.

Ten mendecih sembari menatap tajam pada Kun.

"Well. Selamat pagi, Ten seonsaengnim."

"Pagi," Ten membalas tanpa menghilangkan nada kesalnya. Tatapannya kemudian beralih pada Doyoung, "Ini aku ambil ya?" tanya Ten sembari tersenyum, "Saya harus bertemu dengan seorang pasien. Maka dari itu, saya permisi dulu."

Doyoung mengerjap penuh keheranan melihat Ten yang pergi begitu saja. Sedangkan Kun, matanya tak lepas dari punggung Ten yang berjalan semakin jauh dari pandangan.

"Tak biasanya Ten seonsaengnim seperti itu," gumam Doyoung.

Kun menatap pemuda bersurai cokelat di hadapannya. Dari baunya, Kun tahu dia adalah seorang omega. Namun ada bau lain yang melingkupi Doyoung.

"Ah, jangan bilang kau adalah mate Jaehyun."

Doyoung sontak menatap Kun dengan wajah bersemu, "E-eh, bagaimana kau bisa tahu?"

Kun terkekeh, "Baumu seperti Jaehyun," pemuda asal Fujian itu tersenyum menggoda, "Dan baunya begitu kuat seolah berkata ia akan menerkam siapa pun yang mendekatimu."

[Remake] On My WayWhere stories live. Discover now