Chapter 6: Kencan? Kencan!

1.7K 252 20
                                    


"Selama masih ada perasaan, seharusnya masih ada daya untuk berjuang. Tetapi perasaan tanpa pengertian adalah kebodohan. Mengertilah juga, bahwa perjuangan butuh dihargai." – zarryhendrik via kumpulan puisi





Kun tentu saja tidak berhenti untuk mengganggu Ten. Karena esoknya ia tetap mengekori Ten, mengikuti kemana pun dia pergi dan menggodanya hingga membuat lelaki yang lebih muda menggeram kesal padanya.

"Aku tahu Taeil hyeong menyuruhku untuk membantumu. Tapi-" Ten menatap kesal ke arah Kun, "Berhenti membuang waktuku dengan gangguan bodohmu, brengsek!"

Kun menyeringai. "Aku akan berhenti mengganggumu jika kau mau melakukan satu hal," pria asal Fujian itu mengacungkan jari telunjuknya, "Tidur denganku-"

"Bajingan!" Belum sempat Kun menyelesaikan ucapannya, Ten lebih dulu menendang lututnya sambil mengumpat. "Cari saja orang lain! Aku bukan jalang yang bisa seenaknya kau tiduri, brengsek!"

Kun meringis, mengusap lututnya yang terasa begitu sakit, "Bodoh!" umpatnya. "Begitukah caramu memperlakukan soulmate-mu?"

"Soulmate? Hah!" Ten mencibir. Ia berkacak pinggang sembari mengangkat dagunya, membuatnya terlihat angkuh, "Aku bersikap seperti ini hanya untuk orang-orang tertentu, manusia brengsek sepertimu contohnya."

"Oh itu terdengar seperti pujian." Kun berucap dengan nada senang. Ia mengusap lututnya sekali lagi sebelum akhirnya menegakkan tubuh, "Bicara tentang ajakanku tadi-"

"Aku tidak tidur dengan siapa pun," untuk yang ke sekian kalinya, Ten menyela pembicaraan Kun, "Jadi jawabannya tidak, terima kasih."

Kun terkekeh, "Lotte World. Sabtu ini," lalu mengacungkan dua tiket, "Jangan menolak karena aku sudah membelinya."

Ten membulatkan matanya. Bukan karena tiket yang ada di tangan Kun, namun karena nada suara Kun yang mengejutkan sangat mengintimidasi dan membuat Ten meneguk ludah. Suara seorang alpha yang sangat dalam dan baunya yang mengintimidasi.

"Baiklah."

Ten merutuk ketika ia menyetujui dengan mudahnya.

"The hell, kenapa aku berdegup seperti ini?" Ten menggerutu dalam hati.

Ia melihat Kun yang tersenyum puas.

"So, kita bicarakan lagi nanti." Kun berbalik memunggungi Ten. Ia mengangkat tangannya dan melambai pada Ten. "Bye, baby."

Ten merasa waktu terhenti saat itu juga. Ia hanya dapat berdiri terpaku menatap punggung Kun yang semakin menjauh.

"Oh iya! Aku akan menjemputmu," seru Kun sebelum benar-benar menghilang di balik pintu kantornya.

Perasaan hangat meliputi dadanya. Sesuatu yang terasa asing namun sangat menenangkan Ten. Ah, bahkan ia bisa merasakan pipinya memanas.

"Tsk."

Ten mendengus. Untuk pertama kalinya ia merasakan perasaan aneh ini untuk seorang alpha.

Dan kemudian ketika para pekerja di rumah sakit mengetahui bahwa Ten dan Kun akan mengambil cuti bersamaan di hari Sabtu, Joy juga Johnny tak henti-henti mencecarinya dengan pertanyaan dan menggodanya tentang ia yang akhirnya menerima ajakan kencan dari seorang alpha.

Jangan lupakan Kun yang memperparah suasana dengan mengumbar jika mereka akan pergi ke Lotte World, salah satu tempat kencan favorit pasangan muda di Korea Selatan.

[Remake] On My WayWhere stories live. Discover now