Novel Terjemahan Jalur Pakai Cepat dan Harapan 快穿之還願人生路

Kakak (3)

Ketika saya mendengar kata-kata Wang Xiaomei, anak kedua dan anak ketiga diam. Mereka tidak mau kembali bekerja, terutama anak kedua. Dia tidak mau mengangkat botol-botol minyak ini.

"Itu bisa disesuaikan? Kakak sedang makan skala dan menghancurkan hati, kita bisa mengatakan oh ..." Suara anak kedua itu sedikit kecewa.

Ketika Wang Xiaomei mendengar ini, matanya berbalik dan mengikuti, "Kita tidak bisa melakukan apa-apa, tetapi kakek-nenek bisa!"

"Apa maksudmu?" Tanya yang ketiga, mengerutkan kening, bertanya-tanya.

"Kita bisa membiarkan kakek-nenek saya membantu kita. Itu tidak baik. Mari kita pergi ke desa dan mengatakan bahwa itu adalah kakak laki-laki yang tidak membesarkan kita. Saya pikir dia akan memiliki wajah ketika dia tiba, biarkan saya pergi bekerja!" Pekerja keras Wang Xiaomei bekerja keras Kata.

"Metode ini tidak bisa dilakukan, kamu tidak bisa lupa, Kakak mengatur kami selama bertahun-tahun, tidak bisa membiarkan buku itu pergi, bagaimana bisa? Anak-anak yang belum membaca di desa sudah lebih. Jika ini terjadi, kakak laki-laki itu kedinginan, dan hatinya Tidak peduli apa kita, apa yang bisa kita lakukan?

Ada juga barang-barang kakek nenek. Ketika orang tua meninggal, mereka mengabaikan kita. Bagaimana mereka bisa membuat masalah untuk ini? Wang Er membaca buku itu dan tahu banyak, dia mendengar Wang Xiaomei berkata dan menggelengkan kepalanya.

Ketika Wang Xiaomei mendengar ini, dia menunjukkan senyum, "Kakek dan nenek tidak akan membantu kita, tetapi kita memiliki sesuatu. Berikan saja hal itu kepada mereka, saya percaya mereka akan membantu kita!"

"Apa yang bisa kita miliki? Keluarga itu miskin dan berkulit putih ..." Wang berkata, tiba-tiba berdiri dan menunjuk ke luar dan berkata, "Kamu tidak akan mengatakan tanah itu?"

"Ya!" Wang Xiaomei setuju tanpa ragu, "Itu tanah kami. Negara yang memberi kami apa yang kami lakukan. Kami tidak punya kendali atas itu!"

Wang Er diam, tetapi dia memikirkannya dan berpikir, tetapi dia menggelengkan kepalanya. "Kamu adalah gadis yang konyol. Jika kamu memberikan ladang itu kepada mereka, lalu apa yang akan diambil oleh kakak laki-laki untuk mengangkatnya? Kakak ini benar-benar hancur, tidak peduli siapa kita Sekarang, kita tidak memiliki ladang, apa yang harus dimakan dan diminum di masa depan, metode ini tidak bisa! "

Ketika Wang Xiaomei dan Wang San mendengar ini dan saling memandang, Wang San tidak bisa menahannya. Dia berdiri dan pergi ke kamar tempat dia berjalan. Dia pergi dan berkata, "Saya ingin bertanya kepada kakak laki-laki itu, dia adalah Apa maksudmu? Kenapa kamu tidak peduli, kami layak ibumu! "

"Jangan pergi!" Wang Erli segera menarik Wang San. "Apakah kamu sangat menarik? Setiap hari, kakak laki-lakimu mengatakan betapa dia menyesal pada ibunya. Aku telah melihat kita bertiga begitu besar. Apakah kamu benar-benar ingin merawatku?" Ketika kamu menikah, dia adalah kakak laki-laki, dan itu bukan ibu kita. Seperti kata pepatah, saudara-saudaraku masih memiliki akun yang jelas ... "

"Saya tidak berpikir saya benar-benar harus tinggal di rumah untuk melakukan pekerjaan. Saya tidak mau, saya tidak dapat dengan mudah mengangkat tangan putih, tetapi saya tidak ingin menjadi abu-abu, seperti kalajengking pedesaan, saya akan menikah dengan kota di masa depan. Ketika para pekerja! "Wang Xiaomei menatap tangannya, dan tiba-tiba merasa sedikit sakit, ini membuat makan sehari, tangan menjadi abu-abu, dan jika itu dilakukan sering, sama kotor. Canggung.

Ketika Wang Er mendengar bahwa mereka mengatakan ini, hatinya juga bingung. Pokoknya, urusannya sendiri telah terpecahkan. Untungnya, ketika dia belajar di kota, banyak gadis muda mencintainya, dan dia juga menggunakan kemampuannya sendiri. Saya terhubung dengan putri walikota, dan hari ini saya pergi untuk melihat putri yang sedang tumbuh. Saya menggunakan sedikit retorika untuk membuatnya mengaku pada dirinya sendiri. Dia juga mengatakan bahwa dia akan membiayai studinya sendiri. Lagi pula, masalah ini telah diselesaikan. Untuk mereka berdua Siapa peduli siapa?